Semua Bab Kehamilan yang Kusembunyikan: Bab 601 - Bab 605
605 Bab
Bab 601
Bibir mereka sangat dekat, sampai-sampai Alya hanya perlu bergerak sedikit untuk menyentuh bibir pria itu.Jarak ini terlalu berbahaya.Alya hanya bisa mengulurkan tangannya untuk menghalangi. Ketika melakukan itu, dia sedikit mengangkat kepalanya dan hendak menjauh dari Rizki.Namun ternyata begitu dia bergerak, Rizki langsung mencium bibirnya."Hmph."Saat bibir mereka bersentuhan, Rizki merasa seperti ada arus listrik yang mengalir di tubuhnya dan membuatnya mati rasa.Sensasi yang lembut ini membuatnya refleks mengeratkan pelukannya pada pinggang Alya, napasnya menjadi makin berat tiap kali dia memperdalam ciumannya.Alya menekankan tangannya pada dada Rizki dan berusaha mendorong pria itu."Le ... lepaskan aku."Rizki yang akhirnya bisa mencium bibir yang dirindukannya ini, tentu saja tidak akan melepaskannya semudah itu. Jangankan melepaskan, saat ini dia hanya ingin melahapnya.Hingga akhirnya, Alya menggigit bibirnya dengan sekuat tenaga.Rizki pun meringis kesakitan dan menari
Baca selengkapnya
Bab 602
Mendengar ini, Alya terdiam.Angga melirik bibir Alya yang agak memerah dan terkekeh. "Lagi pula kalaupun aku datang, aku nggak bisa membantu apa-apa. Kelihatannya kalian berdua mengobrol dengan lancar?"Begitu selesai bicara, Angga menerima tatapan yang dingin dan tak acuh dari Alya."Pak Angga, kalau kamu nggak ada urusan lagi, pergi dan kembalilah bekerja.""Ck ck ck, sepertinya sekarang kamu benar-benar nggak mengapresiasiku. Oke oke, aku pergi dulu."Setelah Angga pergi, Alya menggosok-gosok keningnya. Kemudian dia bersandar, berbaring dan berhenti memikirkan apa pun....Ketika Alya hendak menjemput anak-anaknya, dia kebetulan mendapat telepon dari Lisa yang mengajaknya untuk makan malam bersama.Malam ini Alya tidak memiliki rencana apa pun, jadi Alya menyetujuinya."Aku hampir sampai di sekolah. Aku akan menjemput mereka dulu lalu pergi ke mal, nanti kamu temui saja kami di sana," ujar Lisa."Oke."Malam itu, mal sangat ramai. Ketika Alya menemukan Lisa dan anak-anaknya, Lisa s
Baca selengkapnya
Bab 603
Namun, Lisa tidak menyadari apa pun dan dengan gembira memesan makanan."Satya dan Maya masih kecil, jadi sebaiknya jangan makan pedas. Tapi aku ingin makan pedas. Bagaimana kalau kita pesan kuahnya setengah-setengah?"Lisa terus berbicara. Ketika menyadari tidak ada yang meresponsnya, dia pun mengangkat kepalanya dan menemukan Alya yang sedang memandang layar ponselnya dengan tatapan kosong. Alya tampak sedang memikirkan sesuatu."Alya?" Lisa melambaikan tangannya di depan Alya dan Alya pun tersadar dari lamunannya."Kamu sedang memikirkan apa? Kita di sini untuk makan, tapi kamu sepertinya nggak fokus. Kamu masih memikirkan pekerjaan, ya?"Mendengar ini, Alya memandang Lisa. Dia menggigit bibirnya dan tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia ragu."Maaf, kamu ....""Untuk apa minta maaf." Lisa mengacak-acak rambut temannya. "Nggak ada yang perlu minta maaf di antara kita. Aku hanya khawatir kamu bekerja terlalu keras. Saat makan, jangan pikirkan pekerjaan. Bersenang-senanglah."Be
Baca selengkapnya
Bab 604
Mendengar ini, senyum di bibir Alya pun sedikit memudar. Namun dia masih dengan lembut bertanya, "Perkataanmu benar juga, tapi aku masih agak penasaran. Boleh aku lihat ponselmu sebentar?"Lisa mengedipkan kedua matanya, lalu tertawa dengan canggung dan berkata, "Alya, ini sungguh bukan apa-apa. Mungkin foto profilnya hanya kebetulan sama?"Awalnya Alya tidak berpikir macam-macam, tetapi melihat Lisa yang menjaga ponselnya seperti ini dan tidak mau membiarkannya melihat sebentar saja, Alya pun mulai merasa ada yang aneh.Meskipun tidak sopan untuk meminta melihat ponsel orang lain, dia dan Lisa memiliki hubungan yang dekat sampai-sampai melihat ponsel satu sama lain bukanlah masalah.Tidak perlu jauh-jauh, dulu saat Lisa sangat bersemangat untuk menjodohkannya dengan Irfan, begitu ponselnya berbunyi, Lisa pasti akan mencoba untuk merebutnya."Biar aku lihat, pasti yang mengirimkanmu pesan adalah Irfan. Wow, benar! Biar aku yang membalasnya untukmu."Kemudian Lisa akan menggunakan ponse
Baca selengkapnya
Bab 605
Setelah mengatakan itu, Lisa dengan enggan menyodorkan ponselnya."Silakan lihat."Alya tertegun, dia tidak menyangka Lisa akan berubah pikiran begitu dia hendak pergi.Dia menatap Lisa dengan terkejut."Sebenarnya ... kalau kamu nggak nyaman, aku nggak akan memaksamu.""Aku nggak apa-apa." Lisa menggertakkan giginya. "Dulu aku juga sering melihat ponselmu, 'kan? Jadi kalau kamu melihat ponselku pun, itu wajar. Kalau aku hanya ingin melihat ponselmu tapi nggak membolehkanmu melihat punyaku, bukankah itu nggak masuk akal? Silakan lihat."Setelah itu, Lisa langsung mendorong ponselnya ke dada Alya.Alya memegang ponsel tersebut, sebuah senyum perlahan muncul di bibirnya."Terima kasih, Lisa."Kemudian Alya meminta Lisa membukakan kunci ponselnya. Sebelum menekan sidik jarinya, Lisa merasa gelisah. Dia pun memutuskan untuk mengaku terlebih dahulu, "Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu dulu. Belakangan ini aku menambahkan kontak seseorang dari bar, dia orang yang kamu tahu, yang pernah aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
565758596061
DMCA.com Protection Status