Semua Bab Kehamilan yang Kusembunyikan: Bab 601 - Bab 610

750 Bab

Bab 601

Bibir mereka sangat dekat, sampai-sampai Alya hanya perlu bergerak sedikit untuk menyentuh bibir pria itu.Jarak ini terlalu berbahaya.Alya hanya bisa mengulurkan tangannya untuk menghalangi. Ketika melakukan itu, dia sedikit mengangkat kepalanya dan hendak menjauh dari Rizki.Namun ternyata begitu dia bergerak, Rizki langsung mencium bibirnya."Hmph."Saat bibir mereka bersentuhan, Rizki merasa seperti ada arus listrik yang mengalir di tubuhnya dan membuatnya mati rasa.Sensasi yang lembut ini membuatnya refleks mengeratkan pelukannya pada pinggang Alya, napasnya menjadi makin berat tiap kali dia memperdalam ciumannya.Alya menekankan tangannya pada dada Rizki dan berusaha mendorong pria itu."Le ... lepaskan aku."Rizki yang akhirnya bisa mencium bibir yang dirindukannya ini, tentu saja tidak akan melepaskannya semudah itu. Jangankan melepaskan, saat ini dia hanya ingin melahapnya.Hingga akhirnya, Alya menggigit bibirnya dengan sekuat tenaga.Rizki pun meringis kesakitan dan menari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

Bab 602

Mendengar ini, Alya terdiam.Angga melirik bibir Alya yang agak memerah dan terkekeh. "Lagi pula kalaupun aku datang, aku nggak bisa membantu apa-apa. Kelihatannya kalian berdua mengobrol dengan lancar?"Begitu selesai bicara, Angga menerima tatapan yang dingin dan tak acuh dari Alya."Pak Angga, kalau kamu nggak ada urusan lagi, pergi dan kembalilah bekerja.""Ck ck ck, sepertinya sekarang kamu benar-benar nggak mengapresiasiku. Oke oke, aku pergi dulu."Setelah Angga pergi, Alya menggosok-gosok keningnya. Kemudian dia bersandar, berbaring dan berhenti memikirkan apa pun....Ketika Alya hendak menjemput anak-anaknya, dia kebetulan mendapat telepon dari Lisa yang mengajaknya untuk makan malam bersama.Malam ini Alya tidak memiliki rencana apa pun, jadi Alya menyetujuinya."Aku hampir sampai di sekolah. Aku akan menjemput mereka dulu lalu pergi ke mal, nanti kamu temui saja kami di sana," ujar Lisa."Oke."Malam itu, mal sangat ramai. Ketika Alya menemukan Lisa dan anak-anaknya, Lisa s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

Bab 603

Namun, Lisa tidak menyadari apa pun dan dengan gembira memesan makanan."Satya dan Maya masih kecil, jadi sebaiknya jangan makan pedas. Tapi aku ingin makan pedas. Bagaimana kalau kita pesan kuahnya setengah-setengah?"Lisa terus berbicara. Ketika menyadari tidak ada yang meresponsnya, dia pun mengangkat kepalanya dan menemukan Alya yang sedang memandang layar ponselnya dengan tatapan kosong. Alya tampak sedang memikirkan sesuatu."Alya?" Lisa melambaikan tangannya di depan Alya dan Alya pun tersadar dari lamunannya."Kamu sedang memikirkan apa? Kita di sini untuk makan, tapi kamu sepertinya nggak fokus. Kamu masih memikirkan pekerjaan, ya?"Mendengar ini, Alya memandang Lisa. Dia menggigit bibirnya dan tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia ragu."Maaf, kamu ....""Untuk apa minta maaf." Lisa mengacak-acak rambut temannya. "Nggak ada yang perlu minta maaf di antara kita. Aku hanya khawatir kamu bekerja terlalu keras. Saat makan, jangan pikirkan pekerjaan. Bersenang-senanglah."Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

Bab 604

Mendengar ini, senyum di bibir Alya pun sedikit memudar. Namun dia masih dengan lembut bertanya, "Perkataanmu benar juga, tapi aku masih agak penasaran. Boleh aku lihat ponselmu sebentar?"Lisa mengedipkan kedua matanya, lalu tertawa dengan canggung dan berkata, "Alya, ini sungguh bukan apa-apa. Mungkin foto profilnya hanya kebetulan sama?"Awalnya Alya tidak berpikir macam-macam, tetapi melihat Lisa yang menjaga ponselnya seperti ini dan tidak mau membiarkannya melihat sebentar saja, Alya pun mulai merasa ada yang aneh.Meskipun tidak sopan untuk meminta melihat ponsel orang lain, dia dan Lisa memiliki hubungan yang dekat sampai-sampai melihat ponsel satu sama lain bukanlah masalah.Tidak perlu jauh-jauh, dulu saat Lisa sangat bersemangat untuk menjodohkannya dengan Irfan, begitu ponselnya berbunyi, Lisa pasti akan mencoba untuk merebutnya."Biar aku lihat, pasti yang mengirimkanmu pesan adalah Irfan. Wow, benar! Biar aku yang membalasnya untukmu."Kemudian Lisa akan menggunakan ponse
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Bab 605

Setelah mengatakan itu, Lisa dengan enggan menyodorkan ponselnya."Silakan lihat."Alya tertegun, dia tidak menyangka Lisa akan berubah pikiran begitu dia hendak pergi.Dia menatap Lisa dengan terkejut."Sebenarnya ... kalau kamu nggak nyaman, aku nggak akan memaksamu.""Aku nggak apa-apa." Lisa menggertakkan giginya. "Dulu aku juga sering melihat ponselmu, 'kan? Jadi kalau kamu melihat ponselku pun, itu wajar. Kalau aku hanya ingin melihat ponselmu tapi nggak membolehkanmu melihat punyaku, bukankah itu nggak masuk akal? Silakan lihat."Setelah itu, Lisa langsung mendorong ponselnya ke dada Alya.Alya memegang ponsel tersebut, sebuah senyum perlahan muncul di bibirnya."Terima kasih, Lisa."Kemudian Alya meminta Lisa membukakan kunci ponselnya. Sebelum menekan sidik jarinya, Lisa merasa gelisah. Dia pun memutuskan untuk mengaku terlebih dahulu, "Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu dulu. Belakangan ini aku menambahkan kontak seseorang dari bar, dia orang yang kamu tahu, yang pernah aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Bab 606

Alya segera mengangkat kepalanya, dia tidak mau melewatkan detail apa pun."Pantas saja apa?""Aku ...." Lisa menggigit bibirnya dan tampak kesulitan. "Waktu itu, kamu sempat menitipkan anak-anakmu padaku, 'kan? Karena ada hal yang perlu kamu tangani.""Ya, lalu?""Aku mengambil beberapa foto dan mengunggahnya di story WhatsApp-ku. Pak Rizki ini melihatnya, lalu meneleponku."Mendengar hal ini, dada Alya mendadak terasa sesak. Merasa bahwa sesuatu yang penting akan diungkapkan, wajahnya pun memucat. Meskipun berdiri, dia rasanya seperti nyaris pingsan."Dia meneleponmu, lalu? Dia bertanya apa?""Dia bertanya tentang Maya dan Satya. A-Aku kira dia penggemar mereka, jadi aku nggak berpikir panjang dan memberitahunya semuanya. Maafkan aku, Alya. Aku juga membicarakanmu ... aku benar-benar nggak tahu semuanya akan jadi seperti ini."Ketika membicarakan hal ini, Lisa merasa sangat tidak enak. Dia memainkan jarinya dengan gelisah, merasa bahwa dia telah membuat kesalahan besar.Mendengar pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 607

"Mama kenapa?"Mungkin karena dia terus bengong dan diam, kedua anaknya pun merasa ada yang tidak beres. Ketike menoleh, dia melihat Maya dan Satya menatapnya dengan wajah khawatir.Alya merapatkan bibirnya, lalu memaksa tersenyum."Nggak apa-apa, Mama hanya memikirkan urusan kerja."Maya yang naif tidak lagi curiga setelah mendengar penjelasannya. Akan tetapi, Satya tidak mengatakan apa pun dan masih tampak khawatir"Mama, jangan pikirkan itu sekarang. Sekarang sudah di luar jam kerja," ujar Maya dengan lembut sambil berdiri dan memeluk lengan Alya."Ya, Mama mengerti. Tapi ada sesuatu yang ingin Mama tanyakan pada kalian, boleh?"Maya mengangguk."Apa siang ini Paman RezekiMalam datang ke sekolah?"Kedua anak itu serentak menggeleng.Melihat ini, Alya menyipitkan matanya."Kemarin dan kemarin lusa dia datang, tapi hari ini nggak?""Ya." Maya mengangguk dengan patuh. "Jojo bilang, pamannya mungkin sibuk bekerja, makanya nggak datang. Tapi pamannya menyuruh paman lain untuk mengantarka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 608

Setelah kedua anak itu selesai bercerita, Alya kurang lebih mengerti apa yang terjadi pada hari itu.Dia tanpa daya menghela napas, lalu mencubit hidung Maya."Kenapa kamu sebodoh ini? Hanya karena orang itu memperlakukanmu dengan baik, kamu ingin dia menjadi papamu? Bukankah sebelumnya Mama sudah mengajarimu, kamu nggak boleh semudah itu memercayai orang asing?""Hmm." Maya menutupi hidungnya dan berkata sambil cemberut, "Tapi Mama, Maya rasa Paman RezekiMalam bukan orang jahat. Maya sangat menyukainya."Mendengar hal ini, Alya tertegun."Kamu suka dia?""Ya." Maya mengangguk. "Paman RezekiMalam terasa seperti seorang papa. Mama, apa Paman RezekiMalam boleh menjadi papa Maya dan Kakak? Kakak juga menyukai Paman."Alya pun melihat ke arah Satya.Ketika bertemu dengan tatapannya, mata kecil Satya menjadi gugup dan menghindarinya."Satya?""Ng ... nggak, Mama. Satya ng ... nggak menyukai Paman RezekiMalam."Alya sendirilah yang menyaksikan kedua anak ini tumbuh, sehingga dia tahu jelas b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Bab 609

Keesokan harinya.Alya mengantarkan kedua anaknya ke sekolah seperti biasa, berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi kemarin.Setelah mengantar Satya dan Maya, dia pun kembali ke perusahaan.Begitu sampai di perusahaan, dia menerima pesan dari Lisa."Alya, kemarin malam apa kamu sungguh nggak apa-apa?"Meskipun kemarin mereka telah memastikan keselamatan masing-masing, Lisa memutuskan untuk bertanya lagi setelah mengingat ekspresi Alya kemarin."Nggak apa-apa, kamu nggak usah khawatir.""Benarkah? Tapi kamu kelihatannya ...."Alya menghela napas. "Aku sungguh nggak apa-apa, aku hanya memiliki beberapa urusan yang harus ditangani. Setelah aku membereskannya, aku akan memberitahumu semuanya.""Oke, kalau begitu setelah kamu menanganinya, kamu harus langsung memberitahuku, bukan langsung memberi tahu Citra."Kalimat terakhirnya membuat Alya tertawa."Aku mengerti, aku akan langsung memberi tahu kalian berdua. Bagaimana kalau nanti kita teleponan bertiga?""Oke."Lisa pun menutup telepo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Bab 610

"Bu Alya, kenapa kamu datang jam segini?"Alya tersenyum padanya dan dengan lembut berkata, "Ya, kebetulan hari ini aku senggang, jadi aku ingin ke sini untuk melihat anak-anak. Apa saat ini aku boleh masuk?"Petugas keamanan itu mengangguk sambil membukakan gerbang. "Tentu saja boleh, silakan masuk."Alya balas mengangguk, lalu sambil berjalan masuk dia bertanya, "Apa hari ini ada orang tua lain yang datang?""Sepertinya nggak ada?"Mendengar ini, jantung Alya pun berdegap dengan kencang. "Nggak ada?"Mungkinkah dia salah? Atau mungkinkah pria itu tahu kalau dirinya akan datang?Petugas keamanan itu menggaruk kepala, tampak mengingat sesuatu, lalu tiba-tiba berkata, "Nggak, nggak, aku tadi lupa. Ada satu orang tua yang juga datang, kudengar dia datang untuk mengantarkan makanan anaknya. Belakangan ini dia sering datang."Sering datang? Mengantar makanan?Mendengar ini, Alya pun yakin.Orang yang mengantar makanan ini adalah orang yang sedang dicarinya sekarang."Oh ya, Bu Alya, aku li
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5960616263
...
75
DMCA.com Protection Status