Home / Urban / Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya : Chapter 301 - Chapter 310

370 Chapters

301. Uang Kompensasi

Rumah Sakit Internasional Zilong. Pukul 09:00 pagi di kota Paloma. Seorang perempuan berwajah pucat sedang duduk menunggu antrian di poliklinik spesialis kandungan. Wanita dengan cardigan rajut berwarna coklat tua itu tampak kelelahan dan lemah. Dia duduk seorang diri di sana. Tidak jauh dari tempat duduknya, seorang laki-laki berhidung pesek memperhatikan gerak-gerik wanita itu. Dia duduk empat baris di belakang si wanita. Pintu ruang pemeriksaan terbuka. Seorang suster berteriak memanggil nama pasien yang datang untuk memeriksakan kehamilan."Ibu Nulla Hanifah!"Nulla berdiri. Dia tersenyum saat suster mempersilakan masuk."Dokter Elen!" Nulla memanggil nama dokter wanita yang akan memeriksanya. "Bu Nulla, kamu pucat banget. Kamu nggak nafsu makan, ya?"Elena Zilong, Nona Muda ke-3 keluarga Zilong yang merupakan kenalan Nulla. Keduanya bertemu di sebuah pesta keluarga kelas atas. Sebagai seorang sekretaris, Nulla selalu mendampingi Miguel menghadiri acara apapun. Nulla mengelus
Read more

302. Emerald Green Bay

Jalan Emerald Green Bay kota Paloma. Mobil yang membawa Nulla sudah sampai di depan apartemennya. Emerald Green Bay adalah apartemen kelas dua di kota Paloma. Pemiliknya berasal dari keluarga Santoso. Semua orang di kota ini tahu bahwa keluarga Santoso merupakan keluarga kelas dua yang bersaing dengan keluarga Warlord, di mana kedua keluarga ini sama-sama mengembangkan bisnis apartemen. Meskipun sudah sampai di apartemennya, tetapi Nulla tidak berniat membuka pintu mobil. "Aku belum kasih izin kamu pergi," kata Levy. Dia tidak mengizinkan Nulla keluar dari mobil. "Aku juga nggak niat pergi," sahut Nulla ketus. "Sebelum dapat kepastian uang kompensasi, aku nggak akan pergi." Levy tersenyum licik. Dia sudah paham jalan pikiran wanita di sebelahnya. "Ternyata, masih ada aja perempuan nggak tau malu kayak kamu, Nulla! Pantes aja Tuan Miguel nggak pernah cinta sama kamu meskipun kalian udah menjalin hubungan bertahun-tahun." Penghinaan! Ini benar-benar penghinaan! Wajah Nulla
Read more

303. Tuan Muda yang Bodoh

Nulla terduduk di bawah jendela dengan handphone di tangannya. Setelah kelelahan mencari tahu harga sewa Regal Earl Apartment, Nulla lemas karena harga sewa yang terlalu tinggi. Pikirannya kosong. Dia sedang melamun."Regal Earl Apartment emang mewah banget. Sesuai omongan Elena, sistem keamanan apartemen punya keluarga Warlord ini canggih dan ketat. Jadi, nggak bisa dimasuki sembarangan orang."Nulla berbicara dengan dirinya sendiri. Sekali lagi, dia mengamati beberapa gambar dan membaca belasan ulasan positif di internet tentang Regal Earl Apartment."Di sini ada ribuan ulasan tentang Regal Earl Apartment. Mata aku pegal kalo baca semuanya."Nulla menyerah. Dia menatap coklat panas yang sejak tadi belum diminumnya. "Lokasi apartemennya di kawasan elit dan strategis. Karena berada di tengah-tengah kantor pemerintahan daerah dan berada di seberang Universitas Zen punya keluarga Warlord."Untuk saat ini, Nulla tidak menginginkan apapun dari Miguel. Dia hanya menginginkan keadilan untu
Read more

304. Jadi, Dia Orangnya?

Kediaman keluarga Hanindra, Paloma. "Van, kamu masih percaya sama Nulla? Yakin sama keputusan kamu? Aku sih, nggak yakin!"Angga berbicara dengan ketus. Dia berdiri di belakang Kevan bersama Ziyad dan Omar.Kevan dan orang-orangnya sedang berada di dalam kamarnya. Kevan berdiri membelakangi mereka, menatap atap paviliun tempat tinggal para pelayan."Kenapa?!" tanya Kevan dingin. "Kalian ikut aku udah lama. Tapi, kenapa kalian krisis kepercayaan sama aku?!"Sejak Kevan memutuskan untuk kerja sama dengan Nulla, semua pengikutnya merasa khawatir. Bukan khawatir dengan sikap Kevan, tetapi mereka mencemaskan perasaan Ciara yang rapuh."Karena kita semua tau, Nulla itu penipu. Kamu yakin mau kerja sama dengan penipu kayak dia?! Jangan bilang kalo kamu masih ada rasa sama Nulla?!"Setelah mendengar alasan Angga, Kevan membalikkan badan. Dia tertawa."Ha! Ha! Ha!"Detik selanjutnya, Angga berkata, "Terus, kamu mau bilang apa ke Cia?! Dia nggak mungkin bisa terima gitu aja, Van. Dia pasti kec
Read more

305. Alat Bantu Kevan

Kamar 101, Regal Earl Apartment."Ini kamar Anda, Nona Nulla."Ziyad menempelkan kartu kamar di pintu. Lalu, dia membuka pintu kamarnya. Ziyad melangkah masuk. Setelah beberapa langkah, dia tidak mendengar suara langkah Nulla. Dia menoleh ke belakang."Ayo masuk!"Nulla sejenak ragu. Namun sesaat kemudian, dia menyeret kopernya."KeーKevan bener-bener sewain aku satu kamar di Regal Earl Apartment? Iーini luar biasa!"Dengan tidak tahu malunya, Nulla berkata demikian. Ziyad muak mendengarnya. "Nggak. Ini hadiah dari Tuan Besar Derren buat Tuan Muda."Ziyad membuka gorden. Terlihat pemandangan universitas Zen yang megah dan taman indah yang dinamakan Taman Butterfly. "Hadiah?!" Nulla terkejut. "Ya, hadiah dari keluarga Warlord buat Tuan Muda. Saya rasa, Anda cukup pintar untuk ngerti maksudnya."Hadiah? Hadiah atas dasar apa?Siapapun tahu, bahwa keluarga Hanindra dan keluarga Warlord telah menjalin hubungan baik sejak lama. Sehari setelah perseteruan antara Kevan dan keluarga Warlor
Read more

306. Anjing Pemburu

Deyan telah membeberkan semua isi percakapan Ciara dan Jhonny. Deyan juga memberikan semua bukti di handphone Ciara kepada Kevan. Kevan marah. Kevan kecewa karena nyatanya Ciara tidak jujur padanya tentang Jhonny dan keluarga Wijaya. Dia berencana akan menanyakannya langsung pada Ciara."Tuan Muda, kalo boleh saya kasih saran ... apa Anda mau dengerin?" tanya Omar saat melajukan mobil ke pangkalan militer udara di mana helikopter keluarga Hanindra parkir. "Apaan? Ngomong aja!" seru Kevan tidak senang. Kevan menurunkan kaca mobil. Dia menghisap rokok dengan gusar. Omar dan Ziyad tahu bahwa Kevan sedang kesal. Namun, Omar tetap akan bicara mengutarakan isi pikirannya."Anda jangan tegur Nona Ciara dan jangan tekan Nona untuk ngaku! Biarin aja kayak gini, Tuan!"Mendengar ucapan Omar, Kevan bertambah tidak senang. Kedua matanya menyipit seolah ingin menghajar Omar."Keparat! Apa maksudnya kamu ngomong gini, Omar?!" Jakun Kevan bergerak naik dan turun dengan emosi yang masih tidak sta
Read more

307. Korupsi

Malam hari di mansion keluarga Hanindra, kota Paloma.Mobil yang membawa Kevan sudah sampai di mansion keluarga Hanindra. Penjaga sudah membuka pintu mobil, tetapi Kevan masih berada di dalamnya."Tuan, jaga emosi Anda supaya tetep stabil!" Omar mengingatkan.Kevan menatap Omar tanpa berkata apapun. Kemudian, dia keluar dengan tatapan mata yang dingin. Ziyad sudah berada di sisi Kevan disusul Omar. Mereka berjalan menuju pintu utama."Van, kamu denger aku nggak?" Suara Deyan di ujung telepon menyadarkan Kevan dari bayang-bayang Ciara."Aku tau, Dey," sahut Kevan. Dia berjalan memasuki ruang tamu. "Aku tutup dulu teleponnya."Kevan melihat Rafiq berdiri menyambutnya. "Selamat datang kembali, Tuan Muda!" serunya sambil membungkukkan badan. "Nyonya Cinta menunggu Anda di kamarnya."Mendengar perkataan Rafiq, Kevan menoleh ke arah Ziyad dan Omar."Kalian pergi istirahat aja! Kalo ada apa-apa, aku akan segera telepon kalian."Ziyad dan Omar membungkuk berbarengan. "Baik, Tuan," kata ked
Read more

308. Pernikahan yang Tertunda

"Cia udah tidur, Van," kata Felicia. Dia membukakan pintu kamar saat Kevan datang. Kevan mengabaikan semua pesan Ziyad. Dia tidak memeriksa semua bukti yang dikirimkan Ziyad, tetapi dia justru pergi ke paviliun di mana Ciara tinggal bersama Felicia.Sejak kedatangannya di rumah besar keluarga Hanindra, Felicia dan Ciara tinggal di sebuah paviliun tepat di samping bangunan utama. Cinta sengaja menyiapkan paviliun untuk keluarga Darwin. Bukan tanpa alasan, tapi Cinta hanya ingin menjaga privasi keluarga Darwin. Angga dan beberapa penjaga mengawasi paviliun dengan sangat baik sehingga membuat Kevan sedikit lega. "Aku cuma mau lihat Cia aja, Nyonya. Seharian ini, aku capek banget banyak kerjaan."Kevan dan Felicia berjalan menuju ranjang di mana Ciara tertidur. "Van!" Felicia memanggil Kevan lembut. Mereka berhenti melangkah. "Lagi-lagi kamu selalu panggil saya Nyonya. Sampai kapan kamu panggil saya kayak begitu terus? Kamu itu udah banyak banget bantuin keluarga saya. Apalagi sekara
Read more

309. Kekeliruan

Kevan tahu, Ciara memang seorang pacar yang pengertian. Ciara juga tidak pernah banyak bertanya dan menuntut. Ciara selalu mendukung apapun yang Kevan lakukan selama semau itu adalah hal baik. Namun, bukan itu yang membuat Kevan cemas. Kevan hanya tidak ingin membuat Ciara bersedih karena menunda pernikahan. Terlebih lagi, Kevan tahu ... keluarga Wijaya tidak pernah menyerah untuk merebut Ciara darinya. Dari semua permasalahan yang ada, pikiran Kevan hanya terfokus pada Ciara dan pernikahan mereka. Maka yang bisa dia lakukan sekarang adalah memberikan keluarga Darwin pengertian sebaik mungkin."Ma, aku punya rencana pernikahan untuk Cia."Awalnya, Felicia ingin menyesap tehnya. Namun, dia meletakkan cangkirnya lagi saat mendengar kata-kata Kevan barusan."Rencana pernikahan?" Felicia mengulang kalimat Kevan. Kevan mengangguk. Dia mengeluarkan handphone, lalu mengutak-atiknya sebentar."Beberapa waktu lalu, aku beli pulau Pink Beach Island di negara King's Island. Di sana ada vila k
Read more

310. Si Pembuat Onar

Malam ini, perbincangan antara Kevan dan Felicia menjadi sangat serius. Kevan bukan lulusan sarjana ataupun magister hukum. Tapi, dia sudah konsultasi beberapa kali dengan ahli hukum yang menangani kasus Miguel. Sedangkan Felicia ingin tahu lebih banyak tentang kasus Miguel. Jika saja bisa memutar kembali waktu, Felicia ingin belajar ilmu hukum agar bisa mendapatkan keadilan untuk suaminya. "Jadi, kasus Miguel ini masuk ke tindak hukum pidana, Ma." Kevan menjelaskan dengan sabar. "Karena dia melakukan tindak korupsi di Darwin Group."Felicia masih mencerna penjelasan Kevan. Dia berusaha mengingat semua yang Kevan katakan."Jadi, Darwin Group mengalami kerugian atas kasus korupsi Miguel." Kevan terus menjelaskan agar Felicia tidak salah paham. "Karena Papa Rudi udah nggak ada, jadi nanti kalimatnya diganti kurang lebih kayak gini, Ciara Darwin selaku ahli waris mengalami kerugian atas tindak korupsi yang dilakukan oleh Miguel Wijaya."Felicia hampir menangis. Dia tahu, Kevan sedang b
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
37
DMCA.com Protection Status