All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 901 - Chapter 910

973 Chapters

Bab 901

Gian memegang sebuah arloji untuk menghitung waktu sambil mengingatkan dengan santai, "Kamu masih punya waktu satu menit untuk berpikir! Sisca, kalau kamu nggak membunuh Bertha, maka yang mati malam ini adalah kamu!"Di dalam helikopter, Pak Eko asistennya Gian memegang sebuah senapan jarak jauh.Dia membidikkan titik merah ke wajahnya Sisca.Bertha menahan tangan Sisca yang gemetaran sambil menenangkannya, "Jangan takut, ya. Ini cuman sebentar saja, kok. Sebenarnya aku sudah lama ingin menemui ayah kandungnya Hendra. Hanya saja beberapa tahun ini aku menjadi pikun. Sekarang aku sudah sadar, aku juga nggak ingin hidup lagi."Sisca terus menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.Hendra yang mengajari Sisca cara menembak, pistol ini juga diberikan oleh Hendra. Tapi, dia sekarang malah menodongkan pistol ini ke arah ibu kandungnya Hendra."Bibi, aku nggak ... aku nggak boleh menembakmu!""Sisca, panggil aku Ibu, ya? Aku ingin mendengarnya."Sepuluh detik terakhir.Gian menghi
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 902

Tempat latihan di pangkalan Negara Amara.Di atas ring tinju, Gian menghajar satu per satu dan mereka yang diseret pergi pun sudah mendekati kelumpuhan.'Hari ini suasana hati Tuan Muda sedang buruk, jadi tidak ada satu pun orang berani menyinggungnya.'Semua bawahan yang bersiap untuk naik ke ring sangat ketakutan dan menatap Eko dengan tatapan memohon.Eko sejak kecil mengikuti Gian, bahkan berhasil lolos dari tumpukan orang mati bersama Gian. Mereka bersama-sama melewati masa sulit, meskipun mereka bukan teman dekat, kata-kata yang diucapkan Eko masih berguna.Gian langsung menyerang titik lemah lawan mainnya. Beberapa anak buah bahkan hampir saja muntah darah dan tidak ada yang berakhir baik.Eko sudah tidak sanggup melihat kondisi ini, dia berkata, "Tuan Muda, kalau mau berlatih tinju, pukul saja karung pasir. Anggota kita masih ada misi! Kalau mereka gagal karena terluka, maka Tuan Besar pasti akan ...."Gian hanya tersenyum menakutkan, kemudian memberikan sebuah serangan yang ku
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 903

Eko berkata, "Bagaimana kalau kita diam-diam kembalikan Sisca kepada Hendra, lalu ajak Hendra bekerja sama dengan kita untuk membunuh Tuan Besar."...Gian langsung menendangnya!"Memang ide yang bodoh! Apa kamu nggak punya otak? Sekarang Bertha meninggal di tangan kita, Sisca juga di tangan kita, kita sudah dikambing hitam. Menurutmu, apa Hendra masih akan percaya kalau bukan kita yang menangkap Bertha dan Sisca?"Eko berkata, "Semua itu karena Tuan Muda terlalu panik. Kalau Tuan Muda nggak begitu cepat membunuhnya, mungkin saja kita masih bisa memanfaatkan Bertha dan Sisca untuk bernegosiasi dengan Hendra.""Diskusi kepalamu! Kalau aku nggak memaksa Sisca membunuh Bertha, sekarang yang mati adalah aku! Jangan lupa Tuan Besar masih memantauku dari belakang. Dia menyerahkan Bertha kepadaku hanya untuk mengujiku saja! Lagi pula, Bertha memang pantas mati."Kehidupan Gian yang begitu suram terjadi berkat Bertha."Ta ... tapi, kalau kita nggak bekerja sama dengan Hendra, bagaimana kita me
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 904

Hendra terus bergadang hingga matanya memerah.Saat Hendra terjebak dalam kebingungan, dia tiba-tiba mendapatkan pesan grup dari Jessy."Ketua, aku sudah menemukan anak laki-laki seangkatan dengan Moonly di Panti Asuhan Mawar. Mungkin putranya Cindy juga ada di antara nama-nama ini, tapi mungkin perlu Moonly yang menunjukkannya juga."Hendra membalas, "Suruh Niko ke Kota Sela menjemputnya.""Baik."...Vila dekat gunung di Kota Sela.Tengah malam terdengar suara teriakan yang tragis!Sepasang tangan Moonly dan kaki diikat, matanya juga ditutup kain hitam. Niko yang tinggi dan kekar langsung menggendongnya ke dalam helikopter.Jessy berkata, "Niko, kamu jangan begitu kasar."Meskipun mata Moonly ditutup, dia juga bisa menyadari suara wanita yang tidak asing ini."Siapa kalian? Jessy? Apakah itu kamu? Sebelumnya kamu memukul kepalaku hingga geger! Sekarang kamu menculikku lagi? Apakah aku hutang padamu di masa lalu?"Hendra berkata, "Lepaskanlah."???Moonly langsung kebingungan. "Hendra
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

Bab 905

Jessy berkata, "Mungkin dia adalah Tuan Muda Organisasi Etios."Moonly dengan terkejut berkata, "Hebat sekali? Anak laki-laki ini?"Hendra menanyakan, "Apakah kalian pernah berinteraksi di Panti Asuhan Mawar?"Ini adalah sebuah cerita yang panjang.Sebenarnya Moonly sudah melupakan orang ini.Moonly menahan kepalanya dengan sebelah tangan, dia menatap mata cokelat muda itu sambil berpikir berkata, "Saat aku diantar ke Panti Asuhan Mawar umur sembilan tahun, Gian sudah sangat lama di sana. Karena sifatnya yang penyendiri dan pendiam, jadi nggak banyak orang yang mau mengadopsinya."Hendra menanyakan, "Kenapa marganya Reynardi?""Dia pernah menceritakan kalau dirinya dibuang di bawah hujan lebat. Lalu, dia dibawa oleh sepasang pasutri yang nggak punya anak. Mungkin ayah asuhnya marga Reynardi. Tapi, saat dia umur enam tahun, ibu angkatnya tiba-tiba hamil. Sejak sepasang pasutri itu punya anak sendiri, mereka pun nggak menyayanginya lagi, ditambahkan beban finansial menghidup dua anak, ja
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

Bab 906

Moonly tiba-tiba merasa ketakutan.'Untung saja dulu aku nggak menindasnya. Kalau aku juga ikut menindasnya, mungkin bulan lalu yang mati adalah aku.''Tapi, untuk apa Gian menyamar menjadi asisten yang sering kutegur, punya pekerjaan paling banyak dan melelahkan, selain itu juga gajinya yang paling rendah?''Dengan karakternya yang membalas dendam, aku malah nggak diserang sama sekali?'Moonly menatap Hendra dengan ragu dan berkata, "Kamu menangkapku untuk bernegosiasi dengan Gian, apa kamu yakin dia akan demi aku melepaskan Sisca?"Kenapa perkembangan situasi menjadi seperti cinta raja iblis?"Aku nggak yakin, tapi kita boleh mencobanya."...Hendra diam sesaat, kemudian berkata, "Maaf, ya."Moonly pun terdiam.'Terima kasih atas perhatianmu, Hendra.'Dalam perjalanan penerbangan menuju Negara Amara, Hendra terus merencanakan aksi pertolongan.Saat mereka tiba di Negara Amara, Jessy langsung menerobos sistem komunikasi Organisasi Etios dan diam-diam menghubungi Tuan Muda Organisasi E
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 907

Hendra menodongkan pistol ke kepala Moonly dengan sangat sopan.'Kesalahan apa yang kubuat di masa lalu hingga bisa mengenal begitu banyak preman?!'Hendra menahan Moonly sambil berjalan ke dalam gereja hitam.Di bawah patung salib merah terlihat sosok bayangan hitam yang tinggi dan menakutkan.Setelah dilihat, bayangan ini memang sangat mirip dengan bayangan Kay!Hendra menggunakan pistol menodong pelipis Moonly dengan kuat agar dia memohon.Moonly langsung mengerti, dia pun berkata, "Kay, tolong aku!"Orang itu membalikkan badan dengan wajah barunya.Itu bukan wajah Kay, juga bukan wajah GianHendra berkata, "Kalau kamu ingin menyelamatkannya, maka tukar dengan Sisca!"Gian tertawa berkata, "Bukan aku yang menangkan Sisca, tapi Tuan Besar Organisasi Etios yang menangkapnya. Aku nggak tahu tujuan dia menangkap Sisca. Sekarang Sisca juga nggak di tanganku, dia ada di tangan Tuan Besar.""Bagaimana dengan ibuku? Apa kamu yang menangkapnya juga?""Bukan."Jessy mengatakan kalau Organisas
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 908

Gian sedikit tergoyahkan ketika bertatapan dengan mata Moonly yang sudah memerah."Aku akan buka topeng, tapi kamu kerja sama denganku untuk jatuhkan Tuan Besar. Aku akan bantu kamu menyelamatkan Sisca. Ke depannya kita jalani jalan masing-masing saja!"Hendra tetap berkata, "Lepaskan topengmu!"Gian mengangkat tangannya melepaskan topeng manusia tipis sambil berkata, "Sekarang kamu sudah melihat wajah asliku. Ke depannya, kamu akan mudah menangkapku dengan mengeluarkan perintah di seluruh dunia."Hendra mencibir, "Sepertinya kamu masih nggak jujur. Kalau begitu, aku terpaksa menembaknya!""Hendra!"Hendra menatapnya dengan tatapan tajam sambil memerintah, "Lepaskan lagi!"Gian tertawa dengan kesal, dia melepaskan selapis topeng lagi. "Sudah percaya, nggak?"Tatapan Hendra sangat tajam, dia berkata, "Dasar manusia licik! Topengmu seharusnya ada tiga lapis! Cepat lepaskan!"...Moonly juga sangat dikejutkan dengan satu muka yang punya tiga lapisan topeng!'Orang ini ... sungguh licik!'
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Bab 909

Pintu penjara bawah tanah di pangkalan.Gian mengangkat dagunya berkata, "Buka pintu. Aku mau cari orang."Tentara bayaran yang menjaga gerbang sangat ketat, mereka berkata, "Tuan Besar sudah memberi tahu kami untuk melarang siapa pun masuk selain dia. Tuan Muda, kami juga hanya mengikuti perintah saja. Mohon jangan mempersulit kami."Dia menekan kepalan tangannya sambil berkata, "Belakangan ini tanganku terasa gatal dan ingin berlatih meninju. Kebetulan aku kekurangan target hidup. Kamu nggak mengizinkan aku masuk? Kalau begitu, kamu saja yang menjadi targetku berlatih."...Ekspresi tentara bayaran mulai berubah.Sekarang Tuan Besar sedang tidak di pangkalan.'Kalau Tuan Muda marah, dia bisa melemparku kapan saja ke hutan berkabut untuk dihukum.'Melihat tentara itu mulai tergoyahkan, Gian membisikkan, "Dengar kabar belakangan ini kedatangan beberapa tahanan wanita cantik? Aku sudah nggak tahan. Kita sesama pria, seharusnya kamu tahu apa yang kuharapkan. Biarkanlah aku masuk untuk me
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Bab 910

Hati Hendra pun tersentuh.Namun, sekarang menyelamatkan Sisca lebih penting dari apa pun.Dia mengikuti Gian berjalan ke tempat yang lebih dalam.Di ruang tahanan nomor tujuh. Sisca tidur di atas kasur kecil dengan wajah yang memucat.Sebelah lengannya terkulai dengan lemah, kulit yang putih cerah terlihat beberapa bekas suntikan yang jelas.Hendra merasakan dadanya seperti ditusuk dan diaduh cepat oleh pisau.Dia semakin marah dan sakit ketika teringat Sisca terluka karena orang-orang tersebut."Buka pintunya!"Gian menggunakan alat untuk membuka kuncinya.Hendra buru-buru menghampirinya dan memeluknya. "Sisca, bangunlah!"Gian mengingatkan, "Langsung masukkan ke dalam karung saja. Sepertinya dia juga nggak akan bangun begitu cepat."Mereka berdua dengan cepat membawa Sisca.Hendra langsung memikul karung goni dan segera pergi bersama Gian.Ketika mereka melewati ruang tahanan 16 ....Hendra dengan tidak tega berkata, "Aku juga mau bawa dia.""Kamu baik sekali?"Gian merasa repot dan
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more
PREV
1
...
8990919293
...
98
DMCA.com Protection Status