Melihat sosok pengganti itu, Ardika seperti melihat dirinya sendiri.Saat dirinya dikurung di rumah sakit jiwa kala itu, kondisinya sama persis dengan sosok pengganti ini.Hanya saja, Ardika merasa jauh lebih menderita dibandingkan sosok penggantinya itu, karena dia hanya berpura-pura gila.Satu hari dua puluh empat jam, setiap menit dan setiap detik, di bawah pengawasan kamera pengawasan, dia harus berpura-pura seperti orang gila.Hari-hari yang dia jalani kala itu, tidak akan terlupakan oleh Ardika seumur hidupnya.Dia berusaha menenangkan dirinya, lalu mengarahkan pandangannya ke arah Delvin.Delvin terus berjongkok di sampingnya, menemaninya berbicara dan bermain dengan sabar ...."Kejadian kapan ini?" tanya Ardika.Henry berkata, "Dua tahun yang lalu, sebelum kecelakaan mobil menimpa Delvin."Hari itu, Delvin mengunjungi rumah sakit jiwa. Dia ingin mengurus prosedur pengeluaran Ardika dari rumah sakit jiwa dan mencari dokter terbaik untuk memberikan pengobatan kepada Ardika.Namun
Read more