All Chapters of Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna): Chapter 81 - Chapter 90

126 Chapters

Bab 81

Sebenarnya, Mahesa sempat sangat marah pas tahu Ayu ternyata masih menampung suami dan mertuanya. Pria itu bahkan ingin memutuskan hubungan mereka. Beruntung Ayu hamil di saat yang tepat. Hingga Mahesa pun tak bisa meninggalkannya begitu saja. Akan tetapi ya ... itu dia, syaratnya Ayu harus segera mengusir suami dan mertuanya dari rumah. Jika tidak, Mahesa tidak akan memperdulikan Ayu lagi meski hamil anaknya. Maka dari itu Ayu pun segera mengusir Reksa dan Rima sebelum Mahesa berubah pikiran lagi. Karena ia tak ingin kehilangan kesempatan menjadi Nyonya Mahesa. Lagipula memang tidak ada gunanya juga terus mempertahankan dua orang itu. Toh, Rima sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi tenaganya. Wanita tua itu makin lemah dan sepertinya sudah sakit-sakitan. Sementara Reksa? Ah, pria itu memang bisanya jadi beban istri saja. Jadi, memang sudah tepat jika Ayu segera mengusir mereka. Anggap aja buang beban."Mbok, malam ini saya tidak pulang. Jadi tidak usah masak makan malam," titah Ayu s
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 82

"Lepaskan! Lepaskan! Aku mohon! Lepaskan aku!"Ayu terus meronta. Meminta dilepaskan dari kuncian Mahesa karena tak sanggup melihat semua rekaman dalam layar besar di hadapannya. Meski semua rekaman itu menampilkan dirinya sebagai peran utama. Akan tetapi, justru karena itulah Ayu tak sanggup melihatnya.Ayu mual! Ingin muntah dan tiba-tiba merasa jijik pada dirinya sendiri kala mengingat momen-momen yang ia lewati dalam rekaman tersebut. Bagaimana tidak? Di sana? Di dalam rekaman itu. Terlihat Ayu sedang bergumul dengan seorang pria yang ia kira Mahesa selama ini.Tenyata Ayu salah. Pria itu bukan Mahesa, pria pujaannya. Melainkan orang lain yang tidak Ayu kenali sama sekali. Dan sialnya bukan hanya satu pria. Ada banyak! Bahkan tiap rekaman, prianya pasti berbeda. Namun yang lebih membuat Ayu mual lagi. Tampilan mereka seperti gembel!Iya, gembel! Pakean compang-camping! Wajah kumel, kotor, dan ... hoek! Bahkan untuk mendeskripsikannya saja Ayu tak sanggup. Ia benar-benar mual seka
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 83

Melihat akun di web ilegal yang ia buat dan aksi kejam yang Mahesa buat. Otak pintar Ayu berputar cepat membuat sebuah pemikiran. Mahesa dan Shanum punya sebuah hubungan! Akan tetapi hubungan seperti apa? Setahu Ayu, Mahesa bukanlah orang-orang dari lingkaran keluarga Setiawan atau pun sejawatnya. Dia orang baru di dunia bisnis tanah air setelah sebelumnya sukses di luar negeri. Nama belakang Mahesa pun adalah Respati. Bukan Antonio, Anderson, atau Wiese. Nama-nama yang memang bukan rahasia umum lagi punya hubungan kental layaknya keluarga dengan Setiawan.Lalu, kenapa tiba-tiba Mahesa ikut campur begini? Ada apa? Siapa dia sebenarnya?"Jadi ... kamu melakukan ini semua untuk membalas dendam atas nama dia!" tebak Ayu kemudian dengan marah. Ada rasa cemburu yang menelusup hati. Bagaimana tidak? Lagi-lagi pria hebat yang ia incar ternyata punya hubungan dengan Shanum. Entah itu teman sejawat keluarganya atau memang sekedar kenalan. Hal itu membuat Ayu jadi iri. Kenapa? Kenapa gadis
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 84

Reksa mengecek ponselnya berkali-kali sejak kemarin. Hingga hari ini, sudah terhitung ratusan kali ia mengecek ponselnya, bahkan sampai memantau dengan seksama hingga matanya perih. Seolah mengedip pun tak rela karena tak ingin melewatkan satu detik pun menatap layar ponselnya tersebut. Hal itu bukan karena Reksa sedang jatuh cinta atau menunggu hadiah doorpize dari lotre yang iseng ia beli. Melainkan karena .... "Kenapa belum ada, ya? Padahal besok sudah mulai sidang lagi." Reksa mulai tidak sabaran menunggu notifikasi dari Shanum ataupun Arjuna. Reksa heran sekaligus bingung kenapa dua orang itu belum menghubungi seperti prediksinya? Padahal semua dirasanya sudah sesuai rencana. Apa memang Pak Arjuna atau Shanum sudah tidak perduli dengan jalannya sidang yang alot? Tetapi ... ah, itu tidak mungkin. Pebisnis besar seperti Pak Arjuna biasanya ingin semuanya berjalan cepat, kan? Karena baginya waktu adalah uang. Lalu, kenapa mereka belum menghubungi untuk memberi penawaran? Atau
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 85

Dengan uang yang pas-pasan. Reksa menyetop taksi yang lewat. Padahal sebenarnya di sana banyak tukang ojeg yang pasti lebih murah dan ongkosnya nyaman di kantong. Akan tetapi, karena tak ingin penampilan paripurnanya ternodai debu jalanan dan terik matahari. Reksa memilih menghabiskan sisa uangnya untuk naik taksi.Perkara pulangnya, nanti kan ada Shanum. Setelah rujuk nanti, Reksa bisa meminta uang Shanum seperti yang sudah-sudah. "Pengadilan agama, Bang!" terang Reksa riang sekali."Siap, Pak!" balas si sopir taksi sopan.Tidak ada yang mencurigakan. Taksinya bagus dan nyaman, sopirnya juga ramah. Semua berjalan lancar awalnya. Hingga tiba-tiba di tengah perjalanan, tepatnya di jalanan sepi, taksi yang Reksa tumpangi mendadak berhenti tanpa komando."Loh, Pak. Kenapa berhenti? Ini kan--"Ceklek!Belum sempat Reksa merampungkan kalimatnya. Tiba-tiba pintu samping kemudi dan tempat duduknya terbuka, lalu masuk seseorang yang lumayan Reksa kenal. "Kau--""Hai, long time no see!" sela
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 86

Tubuh Reksa seketika membeku sambil melirik dua kakinya dengan refleks. Pria itu menelan saliva kelat membayangkan jika bagian tubuhnya itu dipatahkan. "Mungkin memang harusnya ku patahkan saja, ya? Ah, kurasa aku memang terlalu baik hari ini," desah Frans dramatis.Mata Reksa melotot horor. Saliva semakin kelat saat ia telan dengan refleks. "Jangan! Jangan! Aku mohon! Jangan patahkan kakiku!" hibanya kemudian. Tak sanggup rasanya jika hidup dengan dua kaki yang cacat. Pikirnya, buat apa tetap hidup jika cacat. Sudahlah sekarang miskin, cacat pula. Lebih baik mati daripada hidup seperti itu."Tapi tadi kau menyalahkan aku karena menculikmu hari ini." Frans berakting seolah tengah bersedih akibat tuduhan Reksa. Reksa pun gelagapan. "Maaf! Maaf! Tolong maafkan aku! Aku ... tidak bermaksud tadi. Aku hanya ... hanya ...." Reksa bingung merangkai alasan. Faktanya, masih ada kekesalan dalam dirinya pada Frans. Sebab ulah pria itu ia gagal mempertahankan rumah tangganya. Bahkan rencana m
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 87

Shanum menatap akta cerai yang baru saja dikirim Geo dengan perasaan ... entah. Satu sisi, dia lega akhirnya bisa lepas dari suami dan keluarganya yang toxic. Namun, satu sisinya lagi ada sedih yang merayap di sudut hatinya.Bukan, ini bukan karena Shanum masih cinta dengan Reksa. Sungguh! Cinta untuk pria itu sudah terkikis banyak akibat kekecewaan yang terus menerus di torehkan. Sisanya, Shanum yakin hanya butuh waktu saja untuk menghilangkannya dengan sempurna. Lalu apa yang membuat Shanum sedih? Mungkin karena mengingat pernikahannya yang hanya bisa ia pertahankan seumur jagung saja. Bagaimana pun, di dunia ini siapa sih yang ingin gagal dalam pernikahan? Siapa pun orangnya pasti punya keinginan hanya menikah satu kali seumur hidup, kan? Begitu pula dengan Shanum. Apalagi mengingat ia sudah berkorban banyak dan kini ....Shanum refleks melihat ke arah perutnya yang mulai membuncit. Shanum lalu mengusap perutnya dengan sayang. "Maafkan Mama karena tak bisa memberikan keluarga yang
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 88

Shanum mulai menata hidup kembali. Menjalankan usaha yang sempat ia tinggalkan demi sang suami. Meski masih dari balik layar, tapi Shanum mulai rutin mengecek segala laporan yang datang. Untuk cek lapangan langsung, Shanum masih membayar orang. Kondisinya yang tengah berbadan dua tak memungkinkan untuk turun langsung.Daddy pernah bilang, "Jangan terlalu nyaman dengan hasil dari usahamu yang sudah besar. Sekali-kali kamu wajib turun ke lapangan agar kamu tahu langsung masalah yang terjadi disana. Kadang ada saja oknum yang mencari keuntungan dari ketidak hadiran kita. Kalau soal uang, jangan percaya pada siapapun. Sebab banyak sekali orang yang berubah karena uang banyak."Ngertikan maksudnya? Maka dari itu, Shanum berkala mengecek semua usahanya tanpa pemberitahuan sebelumnya. Istilahnya audit dadakan. Dulu, ia akan datang sendiri, tapi kini terpaksa harus membayar orang. Orang yang Shanum bayar pun tak serta merta datang atas namanya. Mereka akan menyusup sebagai pegawai agar tak a
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 89

"Sha?""Iya, Bun!" Shanum lekas menurunkan buku yang sedang ia baca ketika mendengar suara sang ibu memanggil. Ketika mengangkat wajah, terlihat Bunda Karin sudah tersenyum manis ke arahnya."Sha, kamu jadi cek kandungan hari ini?" tanya Bunda seraya menghampiri sang anak yang tengah duduk santai di balkon kamarnya. "Jadi, Bun." Bunda Karina menghela nafas sejenak sebelum menghampiri"Sudah kasih tahu Ken?""Sudah, Bun."Bunda Karina mengangguk faham. Lalu terlihat ingin menyampaikan sesuatu. Akan tetapi sepertinya ragu. Mulut wanita itu hanya terbuka, lalu tertutup lagi. Seolah sungkan sekali pada Shanum."Kenapa, Bun? Apa ada masalah?" Shanum yang auto penasaran pun menyuarakan unegnya akhirnya.Bunda Karina menghela nafas berat kemudian, "Nanti sama siapa ke sananya, Sha?""Sama Angga katanya, Bun." Shanum menyebutkan salah satu nama anak buah Frans.Bunda Karina mengangguk lagi. Lalu diam seperti orang berpikir. Shanum yang melihat jadi bingung plus makin penasaran. "Kenapa si
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 90

Untuk beberapa saat, baik Shanum atau pun Mahesa hanya terdiam membeku di tempatnya. Terpaku saling menatap satu sama lain. Keduanya lumayan terkejut dengan pertemuan tak terencana saat ini, hingga tak mampu untuk berkata-kata.Ada getar rindu dan sakit yang merayap bersamaan dalam sudut hati Shanum. Dan ia pun melihat hal yang sama pada binar mata Mahesa, di tambah ... penyesalan, mungkin. Entahlah Shanum tidak bisa memastikan. Hanya saja, penyesalan untuk apa? Keduanya baru tersadar saat anak dalam genggaman Shanum melepaskan diri dan langsung menghambur ke arah Mahesa. Siapa tadi namanya? Lily, kan? Nama yang cantik."Eh, Lily?" Mahesa agak gelagapan menyambut pelukan anaknya. "Kamu kemana aja? Papa sama Sus nyariin kamu dari tadi."Nyes!Papa? Nyeri dalam hati Shanum semakin terasa mendengarnya. Kenangan pahit itu pun seketika melintas dalam benaknya. Shanum lalu melirik Lily dengan tatapan nanar sekarang. Anak ini yang menjadi alasan Mahesa meninggalkannya dahulu.Shanum meliha
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status