Home / Fantasi / Sang Pengubah Takdir / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Sang Pengubah Takdir: Chapter 21 - Chapter 30

164 Chapters

Membawa Citra Pulang

Selepas Rangga pergi, Citra langsung merasa seperti hidup setelah beberapa hari itu ia sama sekali kehilangan semangat. Bahkan ia hanya makan sekali dalam sehari dan itu pun sedikit. Tubuhnya pun banyak susutnya dalam waktu itu.Sebenarnya Citra ingin lekas menemui Rangga. Namun saat itu rumah sedang kosong. Ayah dan ibunya pergi entah kemana sejak pagi. Tapi Citra menebak, ayah dan ibunya pasti mencari orang pintar.Sudah dua kali ada dua orang pintar yang didatangkan untuk menangkal guna-guna. Dalam hati Citra sangat jengkel sebab memang ia tak diguna-gunai. Ia sangat sadar dengan hal itu. Betapa tidak jengkel; wajahnya pun sampai digepyok dengan daun kelor oleh si dukun itu. Yang ada malah wajahnya menjadi gatal-gatal.Dan akhirnya dugaan Citra benar. Ayah dan ibunya pulang membawa serta satu sosok tua berpakain seba putih.Citra benar-benar malas menanggapinya sebab ia berpikir jika orang-orang seperti itu hanyalah dukun jadi-jadian.“Citra, kemari dulu!” perintah sang ayah. “Ki T
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Rangga Yang Usil

Citra menatap Rangga dengan tatapan aneh dan hal itu membuat Rangga semakin gugup.“Kau menunggu ceritanya?” tanya Rangga dengan ekspresi bodoh serba salah.“Memangnya apa yang terjadi?” tanya Citra. Ia sudah berpikir yang tidak-tidak sehingga ia pun tak bisa berpura-pura tenang.Rangga menghela nafas, lalu ia bercerita secara singkat garis besar cerita yang ia alami ketika Nawang menyusup di kamar mandinya.“Seharian itu aku, boneng dan yang lain mengurusi kotoran kelelawar. Lalu aku pulang mandi. Tiba-tiba Nawang masuk ke kamar mandi dan membuka bajunya. Aku sangat marah. Lalu aku lari ke dalam rumah. Semua pintu aku kunci. Nawang menunggu di dapur dan memohon agar aku membukakan pintu. Tapi aku lari ke tempat Boneng. Saat aku mengajak tetangga untuk mengusirnya, Nawang sudah menghilang…” kata Rangga dengan ekspresi was-was.Tapi ternyata yang terjadi Citra malah tertawa terpingkal-pingkal; ia membayangkan betapa lucunya Rangga lari dari kamar mandi dalam keadaan tak memakai baju.C
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Hubungan Yang Semakin Membaik

Sepasang suami istri itu semakin larut dalam geliat panas. Bibir mereka sama-sama rakus saling memangsa. Tangan Rangga semakin lincah menjelajah segala hal yang bisa ia raih ketika ia sedang di atas dan memimpin ritual cinta itu.Malam itu menjadi saksi atas pertama kalinya mereka mulai menyatu dalam jalinan cinta. Keduanya saling berpeluh mengejar kebahagiaan yang sulit dibahasakan. Berkali-kali.Citra sangat bahagia. Setelah sekian lama penantian dalam pernikahan, baru kali ini ia merasakan indahnya kehidupan. Rasanya seperti melayang-layang di ambang kesadaran saat Rangga berhasil mengantarkannya ke surga asmara.Awalnya memang mengerikan; Citra mengalami sakit seolah tubuhnya terbelah dua manakala mahkota sucinya itu direnggut suaminya. Namun setelahnya Citra sepakat; mungkin ia akan sering meminta jatah kepada suaminya.Tapi malam itu mereka langsung terlelap setelah menghabiskan tenaga tanpa sisa mengaduk cinta hingga malam buta.Pagi harinya, mereka mengulang hal yang sama; seo
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Usaha Minyak Dimulai

Ratri terlihat pucat begitu Rangga mendatanginya. Wanita itu diam berdiri dan tak tahu apa yang harus ia lakukan. Namun matanya mulai memerah dan kedua tangannya mulai gemetaran.Rangga berdiri di depan Ratro dan menatap perempuan itu dengan tatapan tajam. “Siapa yang waktu itu menyuruhmu memfitnah aku! Kau sedang hamil dan sebaiknya kau tidak berbohong demi anakmu!” kata Rangga dengan cara bicara mengintimidasi.“Maaf Kang Rangga. Aku terpaksa melakukannya. Aku diancam jika tidak mau. Tapi aku dibayar jika mau. Bapaknya anak di kandunganku ini sudah kabur dan tak mau bertanggung jawab. Jadi aku bingung dan aku butuh uang untuk hidup nantinya…” kata Ratri sambil terisak.“Katakan saja siapa yang menyuruhmu!” Rangga merogoh kantong uangnya dan mengeluarkan satu keping emas. Ia menyodorkan uang itu untuk Ratri.“I-ini apa, Kang?” tanya Ratri.“Uang untukmu. Katakan saja siapa yang menyuruhmu dan kau tak perlu takut!” kata Rangga.“Dia… Nawang…” kata Ratri gemetaran.“Sudah kuduga… denga
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Ada Yang Menguping

Rangga segera keluar setelah ia mendengar suara Teja. Citra semakin cemas. Apalagi saat Rangga berjalan mendekat dan Teja menatapnya dengan tatapan tajam.“Kita bicara di tempat lain!” kata Teja. Suaranya tegas meski dia tidak membentak.“Kemana?” kali ini Citra yang tidak rela. Ia khawatir suaminya akan dicelakai kakaknya tanpa ada yang melerai.“Istriku, ku di sini saja. Aku dan Kang Teja hendak bicara…” kata Rangga.“Tapi…”“Aku tidak akan mencelakai suamimu!” kata Teja menoleh ke arah Citra.“Jika Kang Teja memukulinya, aku tidak akan bisa memaafkanmu!” ancam Citra.Teja menghela nafas panjang. Ia tak mengerti kenapa adiknya itu sangat mencintai Rangga meski sebelumnya dia selalu menerima penderitaan.Tapi hari itu Teja melihat ada banyak orang yang bekerja di rumah Rangga. Ia pun berpikir; barangkali benar jika Rangga memang sungguh-sungguh berniat untuk merubah sifat buruknya.“Bawa kudamu. Kita akan pergi ke kedai tak jauh dari sini!” kata Teja. Ia ingin benar-benar leluasa bic
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Rencana Jahat Nawang

Nawang sebenarnya jijik mendengar ucapan Gathot. Lelaki itu tidak berparas tampan seperti Rangga. Tubuhnya pun juga kurang gagah. Namun Nawang tahu jika Gathot anak orang kaya.Hanya saja, imbalan yang diminta Gathot itu sungguh tak masuk akal dan Nawang sejujurnya enggan.“Aku tidak mau tidur denganmu!” kata Nawang.“Hehehe… kau pasti akan tidur denganku, Nawang. Aku tahu rahasia yang kau sembunyikan dari oranh-orang desa ini…” kata Gathot.Mendengar hal itu, wajah Nawang mendadak berubah.“Rahasia apa? Aku tak punya rahasia!” Nawang mencoba berkilah.“Hehehe… tak usah mengelak, Nawang. Kau menjadi pelacur di kotaraja. Jangan kira aku tak tahu. Memangnya dari mana uangmu berasal, hum? Apa yang kau kerjakan di sana sehingga kau bia pulang membawa banyak uang!” kata Gathot. “Aku punya buktinya. Dan andai Rangga tahu, dia akan jijik kepadamu. Hahaha. Tapi ya sudah. Aku tak memaksamu. Kasihan juga rangga jika sampai tertipu olehmu. Bagaimana pun dia temanku!”Gathot berlagak hendak pergi
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Rangga Mengetahui Rencana Itu

Ketika Kusuma masuk ke dalam rumah yang ditinggali oleh Nawang, Rangga menitipkan kudanya di depan rumah orang di sekitar tempat itu.Setelahnya, Rangga memilih jalur lain menuju ke belakang Rumah Nawang. Ia tak akan ke sana lewat halaman depan karena anak buah Kusuma ada di sana.Kebetulan sekali, pintu belakang terbuka. Meski demikian, Rangga tak akan gegabah untuk masuk ke dalam rumah. Pasti Nawang masih akan menyiapkan minuman untuk tamunya.Sehingga, Rangga memilih untuk bersembunyi dulu. Seperti dugaannya, Nawang menyiapkan minuman dan hidangan. Begitu wanita itu telah kembali ke dalam, saat itulah Rangga mendekati dapur, masuk dan bersembunyi di suatu tempat untuk menguping pembicaraan mereka.“Jadi nama wanita yang kau maksud itu bernama Citra?” tanya Kusuma. Ia mengernyitkan dahi. Ia memang belum tahu jika wanita yang ditawarkan oleh Nawang adalah wanita yang sudah ia incar terlebih dahulu.“Ya. Dia sangat cantik. Percayalah, dia pasti mahal harganya!” kata Nawang.“Jadi baga
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Citra Kena Getahnya Sendiri

Sore itu, para tetangga yang bekerja di ladang Rangga sudah pulang. Rumah itu memang tidak ramai lagi ketika proses pembuatan minyak kelapa sudah berakhir. Hanya ada beberapa orang yang dibayar Rangga untuk menggarap ladang dan beberapa lainnya menyelesaikan hal-hal kecil yang belum selesai dari kandang kudanya.Kandang kuda itu nantinya bisa menampung kurang lebih 100 ekor kuda yang akan dibesarkan dan dijual lagi. Butuh biaya besar tentu saja dan Rangga masih mencoba untuk menghimpunnya.“Kakang tidak apa-apa kita makan malam dari masakan yang aku buat siang tadi?” tanya Citra.“Tidak masalah. Tetap enak jika aku makan bersanding denganmu. Bahkan makan rumputpun aku rela, Nimasku!” kata Rangga.“Gombal! Hihihi…” kata Citra terkekeh senang. “Kalau begitu aku hangatkan dulu sayur gorinya, Kangmas… kau mau telur goreng juga atau tidak?”“Ikan asin masih ada?” tanya Rangga.“Masih banyak…” kata Citra.“Pakai ikan asin saja. Rasanya tak membosankan buatku!” kata Rangga.“Baiklah. Kalau b
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Rencana Gathot Gagal

Citra keluar dari kamar mandi lebih dahulu dengan wajah sedikit bersemu merah. Mandi yang seharusnya membuat tubuhnya segar kini malah membuat nafasnya ngos-ngosan dan energinya habis karena mereka pada akhirnya bercinta juga di kamar mandi.Kini setelah sama-sama berpakaian lengkap, mereka berdua bertemu di meja makan menikmati hidangan makan malam.“Kau tampak lelah, Nimasku…” kata Rangga sambil tersenyum menatap istrinya; ia senang akhirnya apa yang ia inginkan bersama Citra di kamar mandi itu kesampaian juga.“Ini semua karena kamu, kangmas… nanti malam aku tidak mau melayanimu. Aku mau tidur!” kata Citra pura-pura merajuk. Padahal ia merasa sangat puas di kamar mandi dan tak pernah sebelumnya ia berpikir akan bermain sampai seperti itu bersama suaminya.“Ya, istirahatlah. Masih ada esok pagi, lalu lanjut lagi besok malam, dan pagi, dan malam…”“Kangmaaaass!!! Jangan berlebihan! Mana kuat aku melayanimu pagi dan malam…” protes Citra.Rangga tertawa.Ketika mereka hendak masuk ke d
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Bertemu Langsung Dengan Kusuma

Dengan sangat percaya diri, Kusuma malah berjalan mendekat dan menyapa Citra. “Eh, Dik Citra ternyata sudah di sini to? Pantesan aku ke rumah ayah dan ibumu kau tidak ada di sana… ini siapa? Suamimu yang bernama Rangga itu?”Kini Kusuma memandang Rangga dengan tatapan meremehkan.Rangga memilih untuk tak mencari masalah terlebih dahulu meski tangannya gatal ingin menonjok wajah lelaki itu. Yang terpenting bagi Rangga saat itu hanyalah menjual minyaknya terlebih dahulu. Toh ia tahu, Kusuma pasti akan datang ke rumah Nawang.Rangga sungguh memilih untuk cuek dan tak menanggapi Kusuma. Citra pun juga diam saja membuang arah wajahnya menghindari tatapan Kusuma.“Kenapa kau ada di sini, Kusuma? Kau kenal mereka?” Ki Jarwo menyela. Ia tentu saja tak tahu menahu dengan apa yang terjadi di antara mereka bertiga.“Itu Citra, putrinya Ki Suryo… paman pasti mengenal Ki Suryo, bukan?” kata Kusuma.“Oh… ya-ya… kebetulan sekali…” kata Ki jarwo.Sebelum melebar, Rangga menyela, “Kalau Ki Jarwo mau,
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more
PREV
123456
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status