"Mama katanya mau jengungin Bapak Nabila. Ayo, dong." Mas Arfan datang lagi mencari Mama yang masih bersamaku. Plakk! Aku terkejut Mama menamparnya. "Mama kenapa tam-par Arfan?" kesalnya. Menatap Mama tak mengerti. "Kamu jangan menyakiti Nabila." Mas Arfan tetuju padaku menatap tajam. Tangannya yang mengusap pipi lalu diturunkan. Aku menunduk. "Awas kamu kalau sampai meninggalkan, Nabila.""Mama ini kenapa, sih. Mana mungkin aku ninggalin istri aku. Lihat aja, aku masih bersamanya kan?" "Mama cuma mau menantu seperti Nabila. Ayo, Bila, antar Mama lihat Bapakmu." Tanganku di raih Mama. Diajak pergi bersamanya. Aku melihat Mas Arfan yang mematung menatapku curiga serta tak suka. Kemudian tertuju ke depan lagi terus mengikuti Mama. . "Kamu pikir Mama diam aja? Tidak, Nabila. Mama awasi Arfan." Tante Reni rupanya sudah mengawasi Mas Arfan sejak lama. "Maafin Mama ...." Menetes air matanya, karna rasa bersalah terhadapku yang tidak memberitahu dari awal. "Bukan maksud Mama menyakiti
Last Updated : 2023-11-27 Read more