Yuuk, baca lagi, yuuk ... POV AuthorHani meletakkan ponselnya di bed pasien dimana ia berbaring, mengabaikan telepon dari Heru. 'Sementara waktu, biarlah dia kuabaikan dulu. Aku malas diomelin.' Hani berusaha memejamkan mata, namun ia belum mengantuk. "Bay, aku nggak ada baju ganti, masa selama rawat inap disini aku nggak ganti, yang bener aja?" Hani menoleh Bayu. Laki-laki berparas tampan dengan kumis tipis itu mendekat. "Nih, pilih aja barang kebutuhan Mbak, biar nanti dikirim kesini." Bayu tersenyum. "Hah? Beli onlen? Kenapa nggak ngambil dari rumah aja? Buang-buang duit!" ketus Hani. Ia memang terbiasa hidup berhemat. Bayu menarik kursi lalu duduk di dekat bed Hani. "Mbak, dirawat disini itu bukan atas nama Hani, tapi Nona Wijaya, semua itu untuk menghindar dari suami Mbak. Tolonglah, jangan kacaukan rencana ini. Nanti, kalau Mbak udah sembuh, mau pecicilan terserah," ujar Bayu. Hani nyengir kuda, lalu mengangguk. "Ya udah, cariin aku br a, cd, dan baju tidur sama daster,
Last Updated : 2023-11-12 Read more