All Chapters of Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran: Chapter 101 - Chapter 110

113 Chapters

BAB 101 Aku Akan Membantumu

Ziyi membeku di tempatnya. Tadi, aura Guan Lin begitu kuat, membuat tubuhnya seolah-olah tidak bisa digerakan. Dia bahkan menahan nafasnya tanpa sadar.Meng Shun jatuh terduduk di atas kursi. Dia merasa seluruh tubuhnya lemas, seakan kehilangan tenaga.“Tuan!” Ziyi buru-buru berlari menghampiri Meng Shun dengan khawatir.Meng Shun mengangkat tangannya lalu melambai pelan, “aku tidak apa-apa.”Ziyi menatap ke arah kepergian Guan Lin dengan tatapan kesal, “Tuan, apakah aku perlu mengejarnya?”“Tidak perlu,” jawab Meng Shun. “Dia pasti akan kembali dalam beberapa hari.”Ziyi mengerutkan alisnya, merasa bingung dengan perkataan Meng Shun. Namun, dia tidak mengatakan apapun lagi. Sebagai seorang pengawal setia, dia tidak boleh meragukan apa yang dikatakan oleh tuannya.Sudut bibir Meng Shun sedikit terangkat ketika dia melihat ke arah pintu, “kalau kita bisa mendapatkannya, itu akan menjadi keuntungan besar untuk kita.”***“Lin, dari mana saja kamu? Aku sudah mencariku seharian,” keluh Li
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

BAB 102 Tubuh Penuh Luka

Keesokan harinya, langit hampir gelap ketika Li Jianli membantu Xue Nuan menyebarkan sisa sayuran di kandang ayam dan kelinci. Tugas ini biasanya dilakukan oleh Xue Bao, tapi semenjak Guan Lin meningkatkan waktu latihannya, dia harus menyerahkan tugas ini dengan wajah sedih kepada Xue Nuan.Kelinci sudah beranak pinak dan kini berjumlah sangat banyak. Begitu pula dengan ayam dan burung pegar. Mereka memiliki lusinan ayam dan burung pegar yang jelas menghasilkan lusinan telur setiap harinya. Walaupun kehidupan mereka sudah jauh lebih baik, Jing Yue tidak pernah mengendur. Dia sering pergi ke kota untuk menjual kelinci dan telur ayam. Meski tidak bernilai banyak uang, Jing Yue tetap merasa senang. Dia tidak ingin dikatakan oleh orang-orang kalau keluarganya memanfaatkan Li Jianli. Dia harus ikut berkontribusi untuk menghasilkan uang.Ketika Li Jianli dan Xue Nuan asyik mengobrol, mereka mendengar suara pintu belakang dibuka. Keduanya menoleh dan melihat sosok pria menggunakan pakaian hi
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

BAB 103 Kembali Sadar

Li Jianli melihat Xue Erni dengan tatapan cemas, “dimana Lin? Apakah dia ada di sini?”Xue Erni langsung merasakan sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Dia buru-buru menjawab, “Nyonya Guru, Guru ingin mengajari kami ilmu tongkat, jadi dia pergi ke gunung untuk mencari beberapa batang pohon untuk dibuat tongkat.” Melihat wajah Li Jianli yang semakin cemas, dia bertanya, “apakah terjadi sesuatu yang buruk?”“Ya,” lanjut Li Jianli, tidak menyembunyikannya sama sekali. Dia lalu berbisik pelan, “apakah kamu tahu ke bagian mana dia pergi? Hao Yu sudah kembali dan dia terluka cukup parah. Bisakah kamu memanggilnya kembali?”Xue Erni terkejut. Dia tidak menyangka Hao Yu sudah kembali, bahkan dalam keadaan luka. Siapa yang tidak tahu kalau Hao Yu juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat? Apakah dia telah melawan beberapa bandit gunung dalam perjalanan pulang? Ya! Pasti begitu! Sepertinya ini adalah hal paling masuk akal yang bisa dipikirkan Xue Erni.“Nyonya Guru, Guru Guan baru saja p
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

BAB 104 Aku Bukan Dari Dunia Ini

“Apakah Hao Yu mengatakan sesuatu?” bisik Li Jianli ketika dia dan Guan Lin berjalan keluar rumah. Dia sengaja memelankan suaranya, takut Jing Yue bisa mendengar pembicaraan mereka.Guan Lin menggelengkan kepalanya pelan, “tidak. Dia masih sangat lemah, jadi aku memintanya untuk beristirahat dulu. Nanti aku akan datang dan berbicara dengannya setelah dia merasa lebih baik.” Namun, ekspresi Guan Lin terlihat muram.Li Jianli mengangguk, tanda mengerti. Dia segera berjalan menuju meja batu di halaman rumah, dan melambai ke arah Guan Lin, “kemarilah. Aku ingin membicarakan hal yang penting denganmu.”Guan Lin tidak membantah dan langsung duduk di kursi sebelah Li Jianli. Dia menatap Li Jianli dan melihatnya dengan tatapan bertanya.Setelah beberapa saat, Li Jianli akhirnya berkata, “bawa aku ketika kamu pergi ke Sekte Jin Jian.”Guan Lin sangat terkejut. Dia berdiri, dan langsung menolak dengan tegas, “tidak!”Li Jianli jelas sudah menduga reaksi Guan Lin. Dia buru-buru menariknya agar k
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

BAB 105 Apakah Ini Ruang Dimensi?

Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

BAB 106 Buku Seni Perang

Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

BAB 107 Mendapatkan Persetujuan

Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

BAB 108 Menyelinap

Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

BAB 109 Ketua Sekte Jin Jian

Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

BAB 110 Hao Yu, Bukankah Kamu Sudah Mati?

Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status