"Anu apa, Bu?" tanya Rani. "Gini, Mbak Rani. Hehehe, a-anu," ujarnya cengengesan. "Emm," Rani berusaha sabar menunggu Bu Irma berbicara. "Iya, Bu! Ibu mau bicara apa?""Gini Mbak Rani, biar silaturahmi tidak terputus, minjam dulu tiga ratus."Rani sebenarnya sudah menduga ketika melihat gelagat Bu Irma. "Bukannya saya tidak sopan, ya, Bu! Tapi ini saya mau pergi nganter anak sekolah dulu. Takut telat! Assalamu'alaikum." Rani berlalu meninggalkan Bu Irma yang masih berdiri di depan halaman rumahnya. "Heh, dasar pelit nggak punya sopan santun lagi! Masa orang tua lagi bicara malah ditinggal," cibirnya. "Dah 'lah, kalau gitu coba minjam ke bestie-bestie aku deh, kali aja mereka mau minjemin." Bu Irma segera beranjak dari rumah Rani. Tok.. Tokk.. Tokk... "Bu Susi, Bu Susi," panggil Bu Irma. "Ya, tunggu sebentar," sahut Bu Susi dari dalam. "Eh, Bu Irma! Tumben pagi-pagi ke sini? Ada apa?" "Gini, Bu Susi! Saya ke sini sebenarnya ingin meminta tolong.""Minta tolong apa, Bu Ir?""
Baca selengkapnya