Home / Pernikahan / Ternyata Sang Pewaris / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Ternyata Sang Pewaris: Chapter 101 - Chapter 110

126 Chapters

101. Terbukti bersalah.

Ponsel Felix dan Nick sedari tadi tidak berhenti bergetar. Glendale sedari tadi terus menghubungi mereka berdua. “Tuan besar menghubungiku, tuan.” ucap Nick sedikit melirik kebelakang.Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi.“Biar aku yang angkat. Kakek juga menghubungiku.” sahut Felix.Kemudian mengangkat panggilan Glendale ketika ponselnya kembali bergetar.“Albert! Apa kau yang telah menjebloskan Vanya ke dalam penjara!” teriak Glendale dari seberang sana. Saking kerasnya suara Glendale, Felix sampai menjauhkan ponsel dari telinganya.“Kata siapa?” tanya Felix pura-pura tidak tahu. Padahal dia hanya ingin tahu seberapa besar kakek membela Vanya dibandingkan dia cucunya sendiri.“Ke Rumah sekarang!” titahnya.“Aku tidak ingin mendengar alasan apapun!” lanjutnya lagi.Felix menghela nafas pelan. “Iya. Aku kesana sekarang.” putus Felix. Tidak mungkin juga dia menolak jika kakek sudah berkata demikian.“Nick kita ke rumah kakek.” titah Felix. Setelah panggilan
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

102. Terpesona.

Kejadian hari itu cukup menggemparkan dan juga menguras tenaga Nick dan Felix.Setelah seharian mengurusi kasus Vanya. Akhirnya Felix dapat pulang dengan perasaan lega. Sebelum itu, Nick mengantarkan Glendale terlebih dahulu. Entah apa yang ada di pikiran Glendale saat ini, pria itu hanya diam dari mulai berangkat sampai dengan kembali, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Mungkinkah Glendale berubah pikiran setelah melihat semua?Entahlah tak ada yang tahu soal itu!Beberapa hari berlalu, semenjak penangkapan itu. Kehidupan Felix kembali normal tidak ada yang membuatnya khawatir lagi sekarang. Kondisi Naya dan kandungannya pun semakin membaik. Sore ini Felix, Naya dan Nick sedang duduk santai ruang keluarga sambil menikmati teh hangat.“Tuan. Bagaimana dengan rencana resepsi pernikahan anda. Mau dilanjutkan atau…”“Tentu saja dilanjutkan.” potong Felix.“Bagaimana sayang menurutmu, kalau kita melanjutkan rencana menggelar acara resepsi pernikahan kita?” tanya Felix.“Tersera
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

102. Apa ini gadis itu Nick?

Bugh!Embun melempar tas nya pada Nick saking kesal sekaligus malu mendengar ucapan Nick barusan.Oh. Tidak!Astaga! Pria di sampingnya ini sudah melihat bagian tubuhnya yang tanpa seizin darinya. Embun benar-benar merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa sampai dia lupa mengunci pintu tadi. Jika tidak! Kejadian memalukan ini tidak akan terjadi. Bagaimana cara Embun melewati hari ini dengan baik? Melihat Nick saja rasanya dia ingin menghilang karena malu.Tapi pria disampingnya? Ah!Sepertinya biasa saja.‘Ck! Dasar pria. Bahkan dia tidak malu membahasnya.’‘Apa yang dia katakan tadi. Penjahat Pria hidung belang. Apa dia sedang mengolok dirinya sendiri?’ “Bun.” panggil Nick lagi.Embun mendelik.” Apa sih! Ban. Bun. Ban. Bun. Mulu.” “Tuan. Lebih baik anda fokus saja menyetir. Jika tidak ingin kita pindah alam.” omel Embun, sambil menunjuk jalanan di depannya. Baru kali ini ada cewek yang berani memaki asisten Glendale secara langsung di hadapan orangnya. Namun anehnya Nick tidak m
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

104. Benih-benih cinta.

“Iya nona. Ini Embun asisten saja di kantor.” “Embun. Ini, nona Naya istri tuan presdir.” Nick memperkenalkan Embun pada Naya begitu juga sebaliknya.Embun mengangguk, lalu mengulurkan tangan.”Salam kenal nona.” Dengan senang hati Naya menerima uluran tangan Embun.” Senang berkenalan denganmu. Embun.”“Nona. Tuan ada?” tanya Nick. “Ada di ruang kerjanya.” Nick mengangguk mengerti.” Kalau begitu, saya menemui tuan dulu.”“Embun. Kau temani nona dulu disini.” Embun menganggukan kepala patuh.” Baik tuan.”Setelah itu Nick meninggalkan kedua wanita itu di ruang tamu sedangkan Nick menemui Felix di ruang kerjanya.“Embun, kamu sudah lama menjadi asisten Nick?” tanya Naya penasaran. Karena selama ini belum sekalipun Naya melihat Nick bersama seorang wanita. Lagipula siapa yang mau dengan pria berwajah dingin macam Nick. Yang ada juga mereka malah takut.Embun menggeleng.” Tidak nona, baru sekitar beberapa bulan yang lalu.” jawab Embun jujur.Embun merasa tidak nyaman, ini baru pertam
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

105. Pernyataan cinta Nick.

Semakin hari Nick semakin perhatian dengan Embun, bahkan pria itu termasuk pria yang teramat prosesif pada pasangan. Buktinya Embun merasakan hal itu.Seperti saat ini, ketika mereka hendak makan siang sepulang dari meeting di luar. Siang hari dengan cuaca yang terik memang sangat cocok jika makan sesuatu yang pedas-pedas. “Saya pesan mie pedas level lima.” ucap Embun pada pelayan.“Eh. Tidak-tidak. Level nol saja.” potong Nick membuat Embun langsung memelotinya.“Eh. Maksudnya mungkin dia pesan moe yang sama tapi level nol.” bun mencoba mengklarifikasi.“Aku tidak pesan mie. Level nol untuk mie miliknya.” tunjuk Nick memperjelas. Pelayan pun sampai di buat bingung oleh kedua orang ini. “Jadi. Mie dengan level nol atau mie dengan level lima?” tanya nya bingung.“Level lima.”“ Level nol.” Jawab mereka bersamaan. Pelayan itu tambah bingung, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.“ Tuan. Itu makanan ku. Jadi aku yang akan memakannya. Kenapa anda malah yang menentukan? Kesal Emb
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

106. Amarah Alex.

Semalaman Embun tidak bisa tidur, gara-gara mengingat perlakuan dan perkataan Nick padanya.“Astaga! Ada apa denganku?”“Ayolah Embun. Tidur. Tidur. Besok kau harus bekerja.” ucap Embun bermonolog sendiri. Berusaha untuk memejamkan matanya. Namun tetap saja Embun tidak bisa tidur, gadis itu hanya membolak balikan badan, kesana kemari. “Ah!” Embun berteriak frustasi mengusap wajahnya dengan kasar. Embun kembali duduk bersandar di tempat tidur diam melamun.Pantaskah dia berharap lebih? Embun rasa tidak.Dirinya yang hanya gadis miskin sedangkan Nick? Ah! Jangan ditanya dia seorang asisten pribadi presdir Glendale yang pasti memiliki kekayaannya yang sangat banyak.Lalu apakah Embun harus percaya dengan semua perkataan pria itu tadi?Entahlah! Pagi ini Embun bangun dengan kantung mata yang menghitam seperti panda. Gadis itu melangkah gontai memasuki kamar mandi.Seperti biasa pagi-pagi sekali Embun segera membersihkan diri, kemudian bersiap untuk berangkat kerja. Sengaja Embun m
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

107. Fitting baju pengantin.

Hari ini adalah adalah jadwal fitting baju pengantin sesuai dengan rencana. Pagi-pagi sekali Nick sudah menjemput Embun di tempat kosnya. Sengaja Nick menjemput Embun lebih awal atas permintaan Naya. Kali ini Embun yang sudah standby menunggu Nick di depan, gadis itu tidak ingin kejadian memalukan waktu itu terulang kembali. Semalam Embun telah diberitahu jika akan di jemput pagi ini.Sepuluh menit menunggu, akhirnya mobil Nick datang.“Ayo naik, kita langsung jalan sekarang.” titah Nick setelah membukakan pintu dari dalam.Embun menganggukan kepala,”Iya tuan.” Gadis itu bergegas naik, setelah Embun naik Nick langsung melajukan kembali mobilnya. Tidak butuh waktu lama Nick sudah memarkirkan mobilnya di halaman rumah Felix.“Ayo. Nona sudah menunggu di dalam.” “Iya tuan.” Embun dan Nick turun bersamaan, setelah itu Nick langsung mengajak Embun masuk. Di meja makan Felix dan Naya sudah menunggu kedatangan Embun dan juga Nick. Begitu melihat Nick datang Naya langsung menyambutnya
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

108. Pesta pernikahan.

Dua hari berselang dimana hari ini adalah hari pesta resepsi pernikahan Felix dan Naya. Baik keluarga Edoardo maupun keluarga Glendale sudah berada di hotel tempat dimana akan dilangsungkannya pesta. Nick dan Embun juga sedang sibuk memantau persiapan agar semua berjalan dengan lancar.Di aula gedung hotel bintang lima, dimana akan adanya pesta berlangsung, saat ini sudah dipenuhi oleh para tamu undangan yang berasal dari orang-orang penting relasi dari kedua keluarga mempelai. Seorang pembawa acara sudah berdiri di atas panggung kecil dan bersiap memulai acara. “Hadirin, Undangan yang kami hormati.Siang yang indah, penuh kebahagiaan kita rasakan bersama karena pada hari ini, bapak dan ibu dapat menghadiri resepsi pernikahan yang diselenggarakan oleh Tuan Albert dan Nona Naya Edoardo.“Hadirin, Undangan yang berbahagia.Sesaat lagi,kedua mempelai akan memasuki ruangan ini. Kami mengundang bapak dan ibu untuk ikut berjaga di hamparan karpet merah menyambut kehadiran sepasang anak
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

109. Ancaman Alex.

Brak!“Brengsek! Bisa-bisa mereka pesta di atas penderitaanku!” Vanya berteriak marah sesaat setelah melihat video yang Alex tunjukan pada wanita itu. Alex mengusap tangan Vanya.” Tenanglah. Duduk.” titah Alex dengan lembut. Dengan nafas yang naik turun Vanya terpaksa mengikuti arahan dari Alex.“Bagaimana aki bisa tenang. Papa lihat!” Vanya menunjuk ponsel Alex yang berisi video pesta pernikahan Felix.“Lihatlah pah! Bahkan si tua bangka itu terlihat sangat bahagia. Padahal baru kemarin dia datang dan mengatakan akan mengeluarkan ku secepatnya dari sini. Dasar pendusta!” umpat Vanya penuh emosi.“Dia kemari?”tanya Alex memastikan. Vanya mengangguk.” Iya. Kemari dengan wajah menyesal dan banyak janji ini itu. Ck! Buktinya mana?” Alex menyunggingkan, membuat Vanya menautkan alis.“Papa kenapa malah senyum-senyum? Senang iya. Melihat putrinya di penjara dan hanya di janjikan kebebasan yang nyatanya mana?!” seru Vanya.Kedatangan Glendale kemarin, membuat Vanya merasa di atas angin.
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

110. Kamu!

“Kau bilang apa!” Teriak Alex marah. Bagaimana tidak? Putri kesayangannya dikatain wanita ular! “Iya. Wanita ular yang pandi memutar balikan fakta.” “Asal anda tahu. Putri anda telah melakukan hal kriminal terhadap istri saya dan semua itu jelas ada buktinya. Sekarang anda datang minta pertanggungjawaban saya?”“Astaga! Yang benar saja.” Felix menggelengkan kepala tidak percaya dengan pola pikir pria di hadapannya ini. Anaknya yang jelas-jelas bersalah, lalu kenapa Felix yang harus bertanggung jawab. Alex menyeringai.” Kita lihat saja. Siapa yang akan menang disini.” ucapnya dengan tegas, matanya menatap tajam Felix, kilat permusuhan terlihat jelas disana. Setelah mengatakan itu Alex berbalik lalu melangkah keluar dari rumah Felix tanpa pamit. “Astaga. Ada orang seperti itu.” ucap Nick menggelengkan kepala melihat Alex yang tidak ada sopan santun sama sekali.“Biarkan lah orang sepertinya tidak perlu diladeni” sahut Felix. Tubuhnya masih lelah untuk meladeni mereka yang ingin m
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status