“Nyonya, ada telepon dari Tuan Oliver Maxton.”Pelayan menyerahkan telepon rumah yang ada di tangannya pada Joice, tepat ketika Joice sudah berhasil membuat Marvel serta Janita tenang. Tadi dua bayi kembarnya sempat rewel. Itu yang membuat Joice sekarang berada di kamar dua anaknya.“Oliver menghubungiku?” tanya Joice memastikan sambil menerima telepon dari pelayan.Sang pelayan mengangguk. “Iya, Nyonya. Tuan Oliver Maxton menghubungi Anda.”“Baiklah, aku akan menjawab telepon Oliver dulu. Tolong kau jaga Marvel dan Janita,” jawab Joice memberikan perintah.“Baik, Nyonya,” balas sang pelayan sopan.Joice melangkah keluar meninggalkan kamar dua bayi kembarnya, dan menjawab telepon dari sepupunya itu.“Hallo, Oliver?” sapa Joice dari seberang sana.“Joice, kau di mana?” ujar Oliver bertanya dari seberang sana. “Aku di rumah, Oliver. Kenapa?”“Apa kau bersama dengan Marcel?” Pertanyaan Oliver membuat raut wajah Joice berubah. Apalagi dia sekarang melihat Marcel sudah melangkah mendekat
Baca selengkapnya