All Chapters of Terjerat Pesona Ayah Billionaire Muridku: Chapter 91 - Chapter 100

112 Chapters

BAB 91

"Tuan, kami turut berdukacita," ucap Nadine dengan wajah sedih yang dibuat-buat.Ibunya tampak lebih mendalami perannya dengan mengeluarkan air mata dan sedikit terisak."Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya kehilangan seorang anak yang berharga. Anda sungguh kuat, Tuan," ucap Angel, ibu tiri Sarah."Terima kasih," jawab Theo lembut.Sarah memandang kedua orang itu dengan muak. Dia masih ingat di hari kematian ayahnya, mereka hanya menangis bila ada orang lain. Mereka terus bersandiwara selama pemakaman ayahnya. Setelah itu mereka malah berpesta seperti tidak ada kejadian apa-apa.Sarah tersenyum sinis melihat Nadine dan Angel, mereka bahkan tidak merasa sedih ketika kehilangan ayahnya, bagaimana mungkin mereka bersedih karena Grace yang tidak mereka kenal."Kalau tuan membutuhkan bantuan apapun, jangan ragu untuk mengatakannya pada Nadine atau saya. Kami akan selalu siap membantu." Theo memandang Angel sambil menganggukkan kepala. "Saya mau menemui seseorang, permisi," uc
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

BAB 92

Sarah menatap Theo dengan pilu. Pria itu terlalu keras kepada dirinya sendiri, hingga tidak membiarkan dirinya sendiri berduka sepuasnya dan mencoba menyangkal kesedihannya. Setelah Theo bangkit, prosesi penutupan peti dimulai. Sarah menangis diam-diam. Dia ingin berteriak memanggil nama Grace, tapi melihat Theo membuatnya menahan diri. Sementara beberapa pelayat menangis seakan-akan putri mereka sendiri yang meninggal. Setelah peti ditutup, Theo hanya membelai peti itu sebentar lalu mundur."Petinya akan segera dimasukkan ke dalam mobil jenazah," bisik Tommy.Theo menganggukkan kepala lalu membiarkan para anak buahnya memasukkan peti jenazah Grace ke dalam mobil. Lalu Tommy mengarahkannya untuk masuk ke dalam mobil mewah yang berada di belakang mobil jenazah.Theo merasa oleng, dia hampir jatuh karena kepergian Grace terasa semakin nyata. Tommy langsung memapahnya dan membawanya masuk ke dalam mobil. Sementara Sarah yang tadinya berada di dekat Theo terdorong oleh pelayat-pelayat y
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

BAB 93

"Bolehkah aku memilikimu? Aku tidak ingin berbuat kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Kali ini aku berpikir dengan jernih dan meminta izinmu." "Apa kau yakin kau berpikir dengan jernih? Apa kau yakin kau benar-benar menginginkanku, bukan karena dukamu?" "Aku yakin. Aku menginginkanmu sebelum duka ini datang, menginginkanmu saat ini dan yakin akan menginginkanmu di masa depan," jawab Theo lembut. Sarah menatap mata Theo yang menunjukkan kesungguhan dan ketulusannya. "Kalau begitu, jadikan aku milikmu. Aku mengizinkanmu," lirih Sarah. Theo menatap Sarah lalu mendekatkan wajahnya. Sarah memejamkan mata dan menahan napasnya. Tubuhnya menegang mengetahui apa akan dilakukan Theo kepadanya. Bibir lembab Theo menyentuh bibir Sarah yang hampir beku karena udara yang dingin. Ketegangan di tubuh Sarah perlahan mengendur seiring dengan kecupan lembut Theo. Sarah hanya diam merasakan ujung lidah Theo yang menggesek bibirnya perlahan. Sarah menghirup aroma manis dari napas dan citrus dari
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

BAB 94

Sarah memaksa dirinya untuk bangun lalu mulai membersihkan diri. Dia sangat berduka namun tidak ingin terus-terusan terpuruk. Sarah ingin membersihkan rumah untuk melampiaskan perasaannya seperti biasa. Namun, untuk pertama kalinya dia tidak sanggup melakukannya. Karena itu Sarah memutuskan untuk mandi dan menyegarkan diri. Siapa tahu setelah itu dia sanggup membersihkan seluruh rumah. Sarah keluar dari kamar mandi mengigil karena kedinginan. Dia segera mengenakan pakaian tidurnya dan kembali merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Sarah berusaha memejamkan matanya, Siapa tahu dia bisa tidur dan melupakan rasa dukanya. Dia masih kedingingan lalu menarik selimut menutupi tubuhnya. Tiba-tiba air mata mengalir di pipinya. "Grace, hari ini dingin sekali. Bagaimana kamu di sana? Apakah kamu juga kedinginan? Maaf, Miss Sarah lupa memasukkan baju hangat ke petimu," ucap Sarah sambil menangis. Semakin lama tangisannya semakin keras. Sarah tidak bisa lagi menahan kesakitannnya. Sementara
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

BAB 95

"Apa? Berarti kau sudah memaafkanku untuk kesalahan yang pernah aku lakukan kepadamu? Kau sudah tidak membenciku lagi?" tanya Theo sambil tersenyum bahagia. "Aku tidak pernah membencimu, Theo. Aku marah dan terluka. Namun cintaku tidak pernah berubah," jawab Sarah malu. Mengungkapkan perasaannya kepada seorang pria bukanlah hal yang biasa Sarah lakukan. Namun, dia sudah dua kali mengungkapkan perasaannya kepada Theo. Dia bisa saja diam, tapi kali ini dia tidak mau melewatkan kesempatan. Sebaiknya Theo tahu perasaannya agar tidak ada penyesalan di antara mereka. "Aku tidak menduganya. Apakah kau seorang malaikat?" ucap Theo dengan wajah terkesima, karena ternyata cinta Sarah begitu tulus. Sarah mulai memasukkan croissant ke dalam mulutnya, untuk memberi jeda kepada dirinya sendiri. Sarah mengunyah perlahan, sementara Theo terus memandangnya dengan penuh harapan. Sarah menelan makanannya dan membuang napas perlahan. "Sebenarnya, aku selalu mencintai dan menginginkanmu. Saat itu aku
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

BAB 96

"Wah aroma apa ini? Harum sekali. Rasanya aku sudah tidak sabar untuk makan," ucap Theo begitu masuk ke rumah Sarah."Ayo makan," ajak Sarah sambil berjalan ke meja makan."Aku tidak masak banyak. Hanya sup jamur sebagai pembuka, steak dan salad sebagai makanan utama, lalu puding karamel untuk makanan penutup," jelas Sarah lalu duduk di hadapan Theo yang sudah terlebih dahulu duduk."Aku lapar, berikan sup ku."Sarah tersenyum lalu menyajikan semangkuk sup hangat untuk Theo. Sarah juga ikut makan, sambil mencoba mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan rekaman Tommy.Theo makan sangat cepat, sepertinya dia memang kelaparan. Sarah mengambil steak yang baru selesai dia bakar beberapa menit sebelum Theo tiba. Lalu meletakkan salad di samping steak yang dimasak dengan tingkat kematangan yang sesuai dengan selera Theo.Theo sudah menghabiskan steaknya ketika Sarah baru memasukkan suapan kedua dari steaknya."Kau mau makanan penutup sekarang?" tanya Sarah takjub."Tidak, aku akan menunggu
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

BAB 97

Theo terdiam. Dia belum pernah mendengar cerita ini. Dia ingat pernah melihat Paman Francis hampir menampar Bibi Herta, namun ditahan oleh ayahnya. Hal itu membuat Theo membenci pamannya dan menganggapnya sebagai musuh. Tiba-tiba Theo teringat, Bibi Herta yang mengajaknya pergi ke restoran tempat ibunya bertemu dengan laki-laki itu. Bibinya juga memintanya menceritakan kepada ayahnya betapa mesranya sang ibu dengan pria itu. Padahal setelah Theo mengingatnya lagi, mereka tidak bermesraan, mereka hanya berbicara seperti biasa sambil makan siang bersama.Theo menggenggam erat tangannya, menahan rasa marah dan penyesalan karena kekerasan kepalanya selama ini. Dia tidak mengerti apa yang membuat mengeraskan hatinya selama ini. Rekaman Tommy baru berjalan setengah tapi matanya sudah terbuka dan sudut pandangnya berubah. Puluhan tahun dia membenci ibunya yang tidak layak untuk dia benci. "Aku juga punya satu kabar lagi. Aku mengidap penyakit yang sama seperti mama. Umurku mungkin tidak la
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

BAB 98

"Halo, halo! Apa yang terjadi? Halo!" teriak Theo yang panik. Tidak ada seorangpun yang menjawabnya. Theo terus memanggil dengan panik, hingga akhirnya seseorang menyadari kalau telepon Tommy masih menyala. "Halo," ucap seseorang. "Halo, apa yang terjadi dengan adik saya?" tanya Theo cepat. Orang itu tidak menjawab namun langsung mematikan teleponnya. "Apa ... apa yang terjadi?" guman Theo sambil menatap telepon genggamnya. Theo segera menghubungi Derick, memintanya menyiapkan pesawat pribadi untuk berangkat ke negara Tommy malam ini juga. Dia harus tahu apa yang terjadi. "Apa aku harus mengajak Sarah?" tanya Theo setelah selesai memasukkan barang-barang yang harus dia bawa ke dalam sebuah tas kecil. Theo segera menghubungi Sarah dan menceritakan apa yang baru saja terjadi. Dia juga memberitahu Sarah kalau malam ini dia akan terbang untuk mengunjungi Tommy. "Apakah aku boleh ikut?" tanya Sarah sebelum Theo sempat mengajaknya. "Tentu saja. Bersiaplah, bawa paspormu. Aku akan
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

BAB 99

"Apa yang terjadi?" tanya Theo dan Sarah bersamaan."Aku akan memeriksa ke dalam," ucap Theo cepat lalu segera masuk ke dalam ruang ICU.Perasaan Sarah tidak enak. Dia tahu akan mendapatkan kabar buruk setelah Theo keluar."Duduklah, suami Mona pasti sudah meninggal," panggil ibu Mona santai.Sarah hanya membalikkan kepalanya untuk melirik ibu Mona."Tidak usah, aku suka berdiri," jawab Sarah lalu kembali mengintip ke dalam ICU.Tidak berapa lama kemudian Theo keluar dengan wajah merah dan mendekati Sarah lalu menjatuhkan kepalanya ke pundak Sarah."Ada apa?" tanya Sarah lembut sambil menepuk-nepuk punggung Theo."Dia pergi. Adikku meninggal dunia."Sarah terkejut mendengarnya meski sudah menduganya. Tidak berapa lama kemudian Mona keluar dari ruang ICU dan menangis sambil menjerit-jerit. Sarah melirik ibu Mona yang terus duduk sambil memeriksa telepon genggamnya tanpa peduli melihat putrinya yang sedang berduka."Ibu yang aneh," guman Sarah sambil menatap Mona yang meraung di lantai.
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

BAB 100

"Theo, apa maksudmu?" tanya Sarah tidak percaya dengan apa yang di dengarnya."Aku setuju untuk bertanggung jawab atas hidup Mona dan anak-anaknya. Untuk itu, aku akan membawa mereka kembali ke negaraku sekaligus membawa jenazah adikku untuk dikuburkan di sisi kedua orangtuaku," ucap Theo tanpa memandang Sarah yang masih terkejut, hingga tidak dapat berkata apa-apa."Theo, apa kau tidak mendengarkan aku?" tanya Sarah sekali lagi."Baiklah kalau begitu. Mengingat dia akan memiliki hidup yang baru di sana, maka tidak berlebihan rasanya kalau kami meminta rumah dan harta peninggalan almarhum untuk kami," lanjut ibu Mona sambil tersenyum bahagia.Sarah masih berdiri membeku. Dia bagai bayangan yang tidak terlihat dan diperhatikan oleh siapapun. Tidak seorangpun menjawabnya terutama Theo yang seakan-akan tidak mendengarkannya."Semua terserah Mona. Karena itu bukan milikku," jawab Theo sopan."Theo!" teriak Sarah yang sudah tidak tahan lagi. "Apa maksud semua ini? Bisa-bisanya kau bersedi
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status