All Chapters of Rumah Tanggaku Hancur Karena Ibu Mertua: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Kehilangan sang buah hati

"Cuma dia satu satunya cara," gumam Roni yang lalu beranjak, dan menuju perusahaan Jesika.Laki laki berpenampilan santai itu, kini memasuki gedung bertingkat, namun langkahnya terhenti kala seorang sekuriti menghentikan."Maaf, mencari siapa?""Saya mau ketemu bu Jesika pak.""Apa sudah ada janji?""Belum pak, tapi dia tau siapa saya.""Maaf pak tidak bisa, jika ingin bertemu dengan CEO perusahaan ini harus membuat janji terlebih dahulu.""Yasudah pak tolong sampai pada beliau jika Roni datang, saya akan menunggunya disini.""Baik, sebentar."Kini Roni pun menunggu kedatangan Jesika di luar gedung, karena tak diperbolehkan masuk dengan alasan tak memiliki janji.Roni yang kini menunggu dengan tak tenang, risau dan cemas memikirkan keadaan sang istri yang sedang bertaruh nyawa saat ini.Beberapa menit kemudian."Roni."Suara wanita itu menyebut namanya, membuatnya sek
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Kembali lagi

Keesokan harinya."Sayang, aku berangkat dulu ya, kamu istirahat aja dulu jangan banyak beraktifitas, dan ingat hati hati," ucap Roni dengan penampilan yang sudah rapi, kembali ia melihat Roni dengan setelan jas nya."Mas, kok rapi banget? mas ngga jualan es?"Apa yang terjadi Zahra belum mengetahuinya, jika Roni sudah menerima permintaan Jesika, untuk kembali bekerja di perusahaannya."Mulai sekarang aku kerja lagi di perusahaan Jesika Ra."Terdiam dan mengerutkan dahi kala mendengar jawaban yang baru saja Roni lontarkan, bukankah selama ini Roni kekeh untuk tidak menerima permintaan itu, lalu mengapa ia berubah fikiran?"Mas, kenapa kamu berubah fikiran? bukannya kamu ngga mau kerja disana lagi?"Mendengar pertanyaan itu membuat Roni menghela nafas, Dan perlahan menjelaskan semua yang terjadi."Mau bagaimana lagi Ra, saat itu aku bener bener bingung harus dapet uang dari mana, sementara operasi kamu yang harus
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Fasilitas Dari Perusahaan

Pagi ini saat Zahra hendak melangkahkan kakinya menuju pasar. Langkahnya terhenti kala melihat Rizki melintas, dengan cepat Zahra pun memanggilnya dan mendekat.Ingin sekali meminta maaf dengan laki laki baik yang sudah sempat menerima kata kata kasar darinya."Mas Rizki, aku minta maaf ya, aku sempet ngga percaya dan kecewa sama kamu, tapi ternyata niat kamu baik banget.""Ngga papa ra, aku ngga papa. Oiya kamu kemana?""Ke pasar mas.""Mau aku antar?""Oh ngga usah, ngerepotin.""Ngga sih sebenernya sekalian ada sesuatu yang mau aku sampain ke kamu.""Sesuatu apa mas?""Naik mobil aku yuk, sambil jalan ke pasar sambil kita ngobrol," ajak Rizki yang membuat Zahra akhirnya mengangguk.Ditengah perjalanan."Mas Rizki tadi mau bicara apa?""Jadi gini Ra, kalau kamu mau, kamu bisa kok kelola Cahaya resto lagi," ucap Rizki yang membuat Zahra terdiam.Memikirkan ucapan Riz
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Kalimantan

Sesampainya dirumah yang dituju. Roni pun menghentikan mobilnya tepat dihalaman depan rumahnya, rumah bertingkat dan berpagar ini mereka perhatikan dengan seksama.Dan kemudian memasukinya dengan menarik koper berisi pakaian. Pandangannya tak berkedip memperhatikan tiap sudut rumah, meski ukurannya tak sebesar rumah mereka dulu, tapi ini sudah jauh lebih baik dari tempat tinggal sebelumnya."Alhamdulilah," gumam Zahra dengan bibir tersenyum."Akhirnya kita dapat tempat tinggal yang lebih baik," sambung Fatimah dengan pandangan yang terus memperhatikan sekelilingnya."Iya, alhamdulilah, Allah selalu memberi jalan pada kita yang kesusahan. Yaudah sekarang ibu masuk kamar ya, yang sebelah sana. dan kamar kita yang disana," ucap Roni dengan menunjuk.Mengikuti ucapan Roni, kini Fatimah pun melangkah dengan menarik sebuah koper dan memasuki kamarnya, begitu juga dengan Roni dan Zahra yang bergandengan tangan memasuki ruang kamarnya pula.
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Masa lalu penuh cerita

Hari ini, Roni yang keluar dari unitnya, berjalan menuju restoran untuk mengisi perut nya terlebih dulu sebelum memulai pekerjaannya pagi ini.Sementara sang wanita asing, yang kini juga mengikuti langkah Roni. Melihat Roni yang terduduk seorang diri, membuatnya ingin sekali menghampiri.Perlahan langkahnya mendekat, dan tanpa permisi ia terduduk di hadapan Roni, laki laki yang sedang sibuk dengan layar ponselnya.Melihat kedatangan seseorang, pandangan Roni pun beralih dari layar benda pipih tersebut. Seketika matanya melebar kala kini ia melihat wajah wanita dihadapannya itu."Anggun," ucap bibirnya lirih.Tak berkata wanita yang ternyata bernama Anggun itu tersenyum memperhatikan wajah Roni yang terkejut."Hay Roni, apa kabar?" sapanya dengan mata yang terus memandang.Tak berkedip memperhatikan wajah tampan yang terlihat gugup dihadapannya itu."Ngapain kamu disini?" tanya Roni setelah memalingkan wajahnya.
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Kedatangan gadis remaja

Beberapa hari kemudian.Setelah kini pekerjaan Roni di Kalimantan selesai. seperti janji Roni pada Anggun, yang akan menjemput sang anak gadis di Bandung.Bersama Anggun, kini Roni mengendarai mobilnya menuju kediaman gadisnya tinggal. Tanpa ragu dan tanpa banyak beralasan, karena Roni pun penasaran dengan anak kandungnya.Beberapa jam dalam perjalanan, kini Roni dan Anggun telah memasuki wilayah kota Bandung, hanya tinggal melaju beberapa kilo lagi untuk Roni dapat bertemu anak kandungnya."Berhenti Ron," ucap Anggun kala berada di halaman sebuah rumah sederhana."Rina tinggal disini," tambahnya yang lalu dengan cepat beranjak.Sementara Roni yang perlahan mengikuti langkah Anggun, memasuki rumah dan bertemu Rina, gadis yang bilang anak kandungnya."Rina.. Ibu pulang," ucap Anggun seraya meletakan koper yang ia bawa.Dari belakang tampak seorang gadis bertubuh mungil, rambut terurai panjang berjalan menghampiri
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Menguliahkan Rina

Pagi itu kala Zahra sedang memasak di dapur. Rina yang tiba tiba datang dan berkata."Tante, boleh aku bantu?" ucapnya menawarkan diri.Mendengar ucapan itu membuat Zahra menoleh, tatapannya hangat dengan senyum yang ramah."Ngga usah Rin, lagian udah ada bibi kok," ucap Zahra yang membuat Rina mengangguk.Perlahan langkahnya berjalan menuju halaman belakang, pandangan Zahra kini tertuju pada remaja ayu itu. Tampaknya Rina meraih selang air berniat untuk menyiram tanaman.Melihat itu dengan cepat Zahra mendekat."Rina, kamu mau ngapain?""Ini tante aku mau siram tanaman.""Ngga usah, ada pak Bambang kok tukang kebun kita.""Tapi tante, aku ngga enak kalau ngga ngapa ngapain disini, ngga papa ya tante? aku udah biasa kok ngerjain kerjaan kaya gini."Belum menjawab tiba tiba Roni datang menghampiri."Rin, ngga usah ya, biar pak Bambang aja. Tugas kamu sekarang siap siap untuk pergi kuliah."
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Cemburu!

Hari demi hari berlalu, semakin lama Rina tinggal bersama Zahra dan Roni. Rina adalah gadis penuh perhatian yang juga sopan.Ia tak pernah tinggal diam kala melihat Zahra ataupun Fatimah bekerja, ia selalu ingin membantu dan menyelesaikan semuanya.Bangga dengan sifat remaja yang kini tinggal bersamanya itu, namun suatu ketika, sempat berfikir sesuatu yang tidak baik di hati Zahra. tentang adanya Rina yang seakan membuat warna baru dalam hidup Roni.Tampak dari kesehariannya dan tak jarang mereka bermain bersama. Seperti saat ini, Rina yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya dikamar, dengan pintu yang tak tertutup rapat.Roni yang hendak melangkah menuju kamar, tiba tiba langkahnya terhenti kala melihat pintu itu sedikit terbuka, kini langkahnya pun memasuki ruang kamar tersebut.Melihat Rani yang sedang terduduk dengan beberapa buku dihadapannya."Rin. lagi ngapain?" tanya Roni mendekat yang membuat Rina kini mendongak.
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Cemburu buta

Langkah kebut Roni kini keluar dari ruang kamarnya, namun tiba tiba langkahnya terhenti kala mendengar Rina memanggil."Om."Panggilan itu membuat Roni dengan cepat menoleh, ia dapati gadis mungil itu memperhatikannya dengan membawa beberapa buku digenggaman."Kenapa Rin?"Belum menjawab, Rina yang masih memperhatikan sekelilingnya untuk memastikan jika tak ada yang melihat."Ayah mau kemana? kok buru bur banget," tanya Rina lirih, agar panggilan ayah nya tak terdengar ditelinga Zahra ataupun Fatimah."Ayah ada meeting, kenapa? kamu belum berangkat ke kampus?""Justru itu yah, aku mau minta anter ayah.""Loh sopir yang biasa jemput kamu kemana?""Mendadak ngga bisa berangkat yah, katanya anaknya sakit. Anter aku sebentar ya yah, bisa ngga?" ucap Rina yang memperhatikan wajah sang ayah.Sejujurnya saat ini ia sedang terburu buru namun karena permintaan sang anak ia tak tega menolak, mau tak mau
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Memasang alat pengintai

Keesokan harinya.Diruang makan, suasana sepi tanpa suara, meski Zahra dan Roni sudah berada disana.Pagi ini suara mereka mahal, rasanya tak ingin mengeluarkannya saat ini, karena rasa kecewa dari satu sama lain.Fatimah yang melihat pemandangan tak terbiasa itu pun bingung, mengapa anak dan menantunya seperti tak bertegur sapa? bahkan duduknya pun berjauhan.Tak biasanya hal ini terjadi, Zahra dan Roni yang selalu romantis dan penuh canda, namun hari ini kedua kata itu seperti tak dapat ditemui."Kalian kenapa sih? dari tadi diem diem aja? lagi ada masalah?" tegur Fatimah yang tak direspon oleh Roni dan Zahra.Mereka yang tetap terfokus pada makanan dihadapannya masing masing. Tak lama kemudian, Rina yang kini muncul dengan perangai bahagia."Selamat pagi semua," sapanya dengan penuh senyum.Namun sayangnya keramahan itu tak dihiraukan oleh kedua orang yang sedang terdiam ditempat. Perlahan ekspresi wajah Rina beru
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status