Samudra tiba-tiba menghentikan serangannya dan perlahan berbalik, matanya merah karena emosinya yang masih terasa membara. Dia berpaling saat Chrystal tiba, mengenakan mantel besar milik Alec untuk menutupi luka-lukanya. Dengan langkah pasti, Chrystal mendekati Samudra yang marah, menahan pergelangan tangannya dengan lembut seperti sebelumnya. "Kanda, tetaplah bersamaku, ya?" ucap Chrystal, suaranya lembut tetapi penuh dengan kepastian.Samudra memandang gadis di depannya, menghirup napas dalam-dalam. Meskipun hampir runtuh, dia berhasil menahan kewarasannya yang hampir hilang. Dengan suara parau, hampir tak terdengar, dia menjawab, "Ya."Chrystal mengesampingkan pandangan orang-orang di sekitar mereka dan dengan lembut mengajak kekasihnya keluar dari ruang konferensi, meninggalkan kerumunan yang tercengang dengan apa yang mereka saksikan.***Di ruang kosong yang sepi, Chrystal mengunci pintu dan berputar, segera jatuh ke dalam pelukan Samud
Baca selengkapnya