Samudra, percaya pada bawahannya, tidak menyia-nyiakan waktu. "Paman Kai, Paman Tim, mari kita pergi," ucapnya sambil berbalik terlebih dahulu.Chrystal mengerjap, merasakan tiba-tiba lengannya ditarik. Chrystal, yang menundukkan kepalanya sejenak, "Kanda."Samudra, yang sadar atas tarikan tersebut, bertanya, "Hm?""Tangan." Chrystal menarik sedikit tangan Samudra ke belakang.Samudra tidak melepaskannya, malah menariknya lebih erat. "Ya, aku masih memegang tanganmu."Chrystal menatapnya heran, "Mengapa?"Ekspresi Samudra tidak berubah. "Karena aku khawatir 'si kecil bodoh' sepertimu akan tersesat."Chrystal terperanjat dan kehabisan kata-kata, merasa kebingungan atas ucapan Samudra. Bagaimana mungkin orang buta seperti dia khawatir akan kesesatan 'orang bodoh'? Hey, sulit untuk menentukan siapa yang lebih tidak dapat diandalkan untuk sesaat.Paman Kai, berada di samping dengan senyum yang tersembunyi, berusaha keras untuk memb
Baca selengkapnya