All Chapters of Gairah Liar Sugar Mommy: Chapter 91 - Chapter 100
112 Chapters
Breakfast In Bed
"Kemarilah, Cinta!" sahut Arsenio seraya meraih pinggang istrinya yang berdiri telanjang di hadapan dia.Perut buncit Cantika tidak membuat tatapan penuh gairah itu redup. Dia pemuja setia sugar mommy nan sexy yang membuat hasrat dalam dirinya bergejolak. Kecupan-kecupan bibir tipis merah muda itu mulai menyusuri wajah lalu turun ke leher jenjang Cantika hingga ke belahan dada penuhnya. "Aarrhh ... Sen!" desah Cantika bergelanyut di leher suaminya. "Kita main di sini sekali ya, Darling?" pinta Arsenio penuh semangat hingga Cantika tak tega menolaknya. Wanita hamil itu pun menjawab, "Touch my body, Hubby!" Dan dia menyerahkan nasib selanjutnya di tangan suaminya yang perkasa. Badan kekar berotot Arsenio menyangga tubuh molek berlekuk dengan bulatan-bulatan menakjubkan itu. Dia menyisipkan batang beruratnya yang sangat keras karena bergairah ke lipatan hangat nan sempit milik Cantika. Suara percintaan yang khas disertai desahan birahi keduanya bergema di dalam kamar mandi jelang te
Read more
Saat Roda Kehidupan Berputar Turun
Baby Alexandra mendatangi Rutan Sawah Besar siang itu dengan membawa beberapa wadah berisi masakan koki rumah keluarga suaminya. Dia bermaksud menjenguk papa dan mamanya yang masih menunggu panggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sebenarnya ini pertama kalinya dia bertemu kembali dengan papa mamanya pasca kehebohan kabar buron ke Australia lalu deportasi dari negeri Kangguru itu juga tempo hari."Waktu besuk lima belas menit saja ya, Mbak!" ujar sipir penjara yang mengantar Pak Julianto Wiryawan terlebih dahulu menemui Baby di ruang khusus pengunjung tahanan rutan."Iya, Pak. Makasih!" sahut Baby lalu menunggu papanya duduk di kursi seberang meja. Dia lalu menyapa ramah, "Halo, Pa. Gimana kabarnya?""Hmm ... Papa kira kamu sudah lupa sama orang tua kamu!" sahut Pak Julianto ketus. Dia kesal karena lama sekali nyaris setengah bulan baru puteri kesayangannya membesuk di rutan.Baby tersenyum kecut, dia lalu membuka tas pembungkus makanan lezat di meja. Dia mengeluarkan ko
Read more
Istri Bodoh Tapi Penurut
"Kamu dari mana, Baby?" tanya Pak Revano ketika bertemu menantunya di ruang tengah siang jelang sore itu. Dia melihat ada bungkusan tas agak besar seperti tas bekal makanan di tangan Baby yang segera diserahkan ke pelayan rumah."Ehh ... Papa Vano sudah pulang. Baby ... Baby habis jengukin papa mama di rutan tadi," jawab perempuan itu apa adanya, dia bingung harus berbohong dengan alasan apa lagi.Pak Revano mengerutkan keningnya jijik, dia paham siapa menantunya dan dari mana asal Baby. Benar-benar menyebalkan karena dahulu Cantika yang ingin dia jadikan menantu, tetapi malah adik tirinya yang tak berguna dan hanya bisa berfoya-foya."Ohh, lantas apa kata mereka? Apa Julianto dan Ribka minta bantuan ke kamu?" pancing Pak Revano sambil berdiri bersedekap di hadapan menantunya.Baby hanya menundukkan kepalanya tak nyaman dicecar pertanyaan oleh papa mertuanya. Rasanya dia ingin berlari kabur ke kamar saja. Namun, itu jelas tak sopan. Maka dia pun menjawab, "Di rutan serba nggak enak, m
Read more
Takdir Indah Cintaku
"Cantika, Nenek Bernadete mau datang ke Jakarta besok lusa sampai. Kita jemput beliau berdua di Bandara Soekarno-Hatta ya?" ujar Arsenio di ruangan presdir jelang istirahat makan siang. Istrinya yang baru saja selesai mengantar klien keluar ruangan pun menjawab, "Boleh, Sen. Aku bilang ke Vina buat kosongin jadwal lusa dari pagi apa mau gimana?" Mereka berdua duduk di sofa untuk berbincang sembari menunggu katering diantar. Karena aktivitas yang begitu padat, Cantika mengatur agar jam istirahat siang semua karyawannya disediakan menu dari katering termasuk dia dan juga Arsenio."Jadwal pesawat mendarat di Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB. Sepertinya lebih baik kita berangkat sesudah lunch break aja buat jemput Nenek Bernadete, gimana?" jawab Arsenio sambil memeriksa pesan di ponselnya."Boleh, biar aku bisa kerja setengah hari juga sih. Kapal pesiar yang datang dari Asia Timur akan tiba besok di Tanjung Priok, aku sudah siapikan bus penjemput ada lima unit masing-masing kapasitas 80
Read more
Kunjungan Duchess of Beaufort
"Hai, Nenek!" seru Arsenio dalam bahasa Inggris seraya melambaikan tangan kanannya dengan penuh semangat ketika dia melihat sosok Nyonya Bernadete Sloan di depan pintu gerbang kedatangan terminal internasional Bandara Soekarno-Hatta.Duchess berusia kepala enam itu tersenyum lebar sambil bergegas menghampiri cucu dan cucu menantunya lalu mereka bertukar peluk cium. Di belakangnya ada asisten pribadi yang selalu setia menemaninya ke mana pun juga, Mister Winston Kremlin."Kau semakin gagah dan tampan saja sejak terakhir kita bertemu di London, Arsen!" puji Duchess of Beaufort dengan wajah berbinar penuh kebahagiaan."Terima kasih pujiannya, Nek. Kuharap penerbangannya menyenangkan. Arsen dan Cantika ingin mengajak Nenek makan di mall dulu sebelum kami antar ke hotel yang ada di satu lokasi dengan apartment tempat tinggal kami!" ujar Arsenio mengemukakan rencana mereka sore itu.Nyonya Bernadete pun menjawab, "Baiklah, Nenek ikut saja dengan rencana kalian. Ayo kita berangkat!"Maka rom
Read more
Kebenaran yang Terungkap Di Persidangan
"Kuharap sidangnya akan berjalan lancar dan tidak bertele-tele. Meluangkan waktu khusus untuk datang ke Pangadilan Negeri Jakarta Pusat di tengah jam kerja kantor cukup menyebalkan!" ujar Arsenio dengan suara rendah di tepi telinga istrinya.Mereka berdua duduk sederet bersama Pak Revano Gozhali beserta keluarganya. Ada istrinya, Nyonya Olivia Gozhali dan Baby Alexandra juga, Hans duduk tepat di samping istrinya dan menggenggam telapak tangan perempuan itu agar tenang."Sebaiknya hakim berlaku adil dalam vonisnya, pasangan suami istri itu telah menjadi benalu dalam kehidupan Cantika. Kuharap mereka akan dipenjara seumur hidup!" tutur Pak Revano yang juga didengar oleh menantunya yang tak lain puteri kandung pasangan terdakwa.Baby menangis terisak-isak mendengar perkataan kejam papa mertuanya. Dan Hans segera memeluknya seraya membisikkan kata-kata penghiburan untuk istrinya. Sementara itu Cantika yang melihat interaksi adik tirinya dengan putra dari Om Vano pun merasa tergelitik. 'W
Read more
Obat Mujarab Pelipur Lara
Arsenio merangkul bahu istrinya meninggalkan ruang persidangan seraya berkata, "Vonis dari hakim sepertinya akan berlapis-lapis untuk Pak Julianto. Aku nggak menyangka bahwa semua yang dia sombongkan sebagai harta kekayaannya di hadapanku dulu ketika awal kita menjalin hubungan, semuanya itu milikmu, Cantika! Lantas siapa dong yang Mokondo sebenarnya, dia atau aku?!"Sekilas tatapan mata Cantika tak sengaja bersirobrok dengan Pak Julianto. Dia bergidik ngeri hingga tak bisa fokus mendengar perkataan suaminya yang berada di sebelahnya. Pria yang mengaku-ngaku sebagai ayah kandungnya, tetapi kelakuannya membongkar sendiri kebohongan itu pun mengalihkan pandangannya. Hati Cantika gelisah karena firasatnya menangkap ada hal buruk yang direncanakan oleh pria jahat itu. "Cantika? Darling, apa kamu baik-baik saja?" tegur Arsenio ketika mengetahui istrinya tenggelam dalam lamunan sendiri."Ohh ... ehh ... maaf, Sen. Aku nggakpapa," sahut Cantika gelagapan. "Cerita sama aku ada apa?" desak A
Read more
Pecah Ketuban Saat Ricuh Sidang
"Pa, kayaknya kita bakalan divonis penjara seumur hidup deh!" isak Nyonya Ribka saat mobil polisi yang membawa dia dan suaminya melaju menuju ke Kantor Pengadilan Negri Jakarta Pusat.Pak Julianto Wiryawan sudah tahu tanpa istrinya menyinggung perkara vonis tersebut, dia berdecak kesal seraya menjawab, "Ckk ... iya. Sudahlah, Ma jalani aja. Nasi sudah jadi bubur, kita nggak bisa kabur lagi. Semua aset dan uang Papa sudah diamankan oleh pihak berwajib.""Huh, maksud Papa asetnya warisan Cantika 'kan? Dulu kamu bohong waktu bilang harta Helena semuanya akan jatuh ke tanganmu kalau wanita itu mati. Ternyata semua hanya isapan jempol, semua justru yang berhak adalah Cantika dan kamu cuma numpang aja. Nyesel aku nikah sama kamu, Jul!" sindir Nyonya Ribka yang tak lagi menghargai suaminya pasca segala fakta terbongkar kemarin di persidangan."Dasar wanita matre murahan! Rupanya kamu mau dinikahi dulu hanya karena mengincar hartaku saja ya?!" sahut Pak Julianto sakit hati mendengar perkataan
Read more
Zeus, Gantengnya Seperti Daddy!
"Aarrgghh ... sakit sekali, Hubby!" pekik tertahan Cantika saat dia didorong di atas brankar menuju ke ruang bersalin. Telapak tangan lebar Arsenio menggenggam erat tangan dingin Cantika yang berkeringat. "Tahan ya, Darling. Kamu pasti bisa melalui proses melahirkan ini dengan lancar!" balasnya dengan tatap mata yakin."Aakkhh ... okay, tetaplah temani aku, Sen!" pinta Cantika yang wajahnya bermandikan peluh. Perawat segera membantu Cantika berganti pakaian pasien untuk melahirkan. Setelah itu barulah Arsenio menemaninya lagi. Sesaat kemudian Dokter Vincent Haris memasuki ruang persalinan. Beliau yang bertugas memandu persalinan normal Cantika. "Pembukaan rahim rupanya berjalan cepat, saya akan bantu memberi aba-aba dorongan untuk mengeluarkan bayi Bu Cantika ya!" ujar Dokter Vincent dengan senyum ramah. Dokter spesialis kandungan itu masih berusia awal tiga puluh tahun dan berparas rupawan mirip aktor FTV. Dia memandu Cantika dengan profesional dan persuasif, "Ayo Bu, dorong pada
Read more
Godaan Asisten Sekretaris Saat Istri Cuti
"Pak Arsen, Anda sudah ditunggu tim managemen di ruang meeting!" ujar Bobby, General Manager PT. Cantika Gunadharma Jaya saat menjemput big bossnya yang masih melayani zoom meeting klien Jepang di layar laptopnya.Pemuda itu memberi kode agar Bobby menunggu lima menit lagi. Dia hampir menyelesaikan agreement dengan Mister Kenji Tsubota yang ingin mengekspor produk kosmetik buatan Jepang ke Indonesia sebanyak satu kontainer untuk pengiriman perdana dalam minggu ini."Baik, Sir. Kami akan kirimkan docusign perjanjian sewa jasa dari perusahaan kami. Sebelum pukul 16.00 waktu Tokyo akan bisa Anda periksa di inbox surel pribadi Anda. Terima kasih," ujar Arsenio sebelum mengakhiri meeting secara daring dengan kliennya. Jakarta lebih lambat dua jam dibanding Tokyo.Dia lalu bergegas menutup layar laptopnya dan bangkit dari kursi presdir untuk beranjak ke tempat rapat managemen di setiap hari Senin pagi. Memang itu sudah menjadi kebiasaan yang diajarkan oleh Cantika kepadanya. Setiap langkah
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status