Cilla masih berusaha menahan tawanya mendengar kalimat sang suami.“Hem, sama si Johan kan?” tebak Cilla.“Ya, aku hajar dia karena waktu aku tidak masuk, kamu dicium kan sama bedebah itu?”Cilla terkejut mendengar hal itu. Sungguh, dirinya tidak tahu jikalau sebab Bastian bertengkar dulu adalah dirinya.“Serius? Waktu itu, aku nangis sampai Eyang lapor ke kepala sekolah.” sambung Cilla mengingat kejadian itu.“Sejak itu, Eyang tahu kalau aku memang posesif sama kamu. Sejak itu juga, aku sadar. Aku jatuh cinta sama kamu, Kopi.”Tawa wanita itu berhenti. Dia melihat mata sipit itu semakin dalam. Dia tidak menyangka bila Bastian menyukainya sejak kecil.“Apa? Itu lama sekali, Tian.”“Ya, memang.”“Jadi, selama ini kamu gak pacaran karena menyukai aku?”“Iya.”“Ah, tapi kamu berpacaran sama Elka. Waktu kita SMP.”sanggah Cilla mengingat gadis itu. Bahkan hingga kini mereka masih saja bersama. Walaupun dalam konteks lain. Namun, Cilla tetap saja merasa tidak rela.“Itu agar kamu cemburu.
Read more