All Chapters of Menikah dengan Miliarder Berskandal: Chapter 61 - Chapter 70

81 Chapters

61. Penuh Trik

Brent menghampiri dua tamu yang sudah lama menunggunya. Mereka segera menyambut kedatangannya seolah tidak keberatan dengan keterlambatan Brent. Mereka juga menyapa Beverley dengan ramah.Beverley membalasnya dengan keramahan yang sama meskipun masih sedikit bingung dan penasaran. Setelah berbasa-basi sebentar, akhirnya Brent memeriksa kotak kaca itu.Bingkainya terbuat dari emas murni dan kacanya cukup tebal. Itu seharusnya tidak mudah pecah. Kain sutra berwarna ungu ametis di dalamnya terlihat berkilauan di bawah cahaya lampu. Itu indah.Dia akhirnya mengangguk dengan puas. “Sangat bagus. Silakan kirimkan tagihannya pada asistenku. Dia yang akan mengurus pembayarannya.”“Baik, Tuan Oliver,” jawab pria berusia dua puluh lima tahunan yang berambut keriting.“Kalau begitu kami tidak akan bersama-lama. Terima kasih banyak sudah memercayai kami untuk membuat ini. Kami merasa sangat beruntung,” ucap pria yang satunya.Brent tersenyum. “Bukan masalah.”Kedua pria itu akhirnya pergi setelah
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

62. Bertemu Lagi

Beberapa hari kemudian Beverley menjadi semakin sibuk dan semakin sibuk dengan pekerjaannya. Namun, pada suatu sore, dia menyempatkan diri untuk datang ke rumah ayahnya. Ada sesuatu yang ingin dilakukan di sana.Dia menekan bel rumah. Tak selang lama kemudian, Bibi Jane membuka pintu. Wanita itu tersenyum lebar melihat kedatangannya. “Beverley, kau akhirnya datang!”Beverley tersenyum manis. “Bibi Jane, bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali sejak aku pulang ke sini.”“Kabarku sangat baik. Ayo silakan masuk. Kebetulan Dokter Arnold ada di sini.”“Oh, benarkah?” Beverley segera masuk. Dia tidak tahu detail jadwal kedatangan dokter pribadi ayahnya. Ini hal bagus karena dia bisa bertanya tentang perkembangan kesehatan James.Tepat ketika Beverley sampai di depan kamar ayahnya, seorang pria berkemeja biru muda keluar bersama Emma. Pria itu adalah Arnold, dokter yang sudah dibayar oleh keluarga Oliver untuk mengobati James.“Ah, Mrs. Oliver, kau juga ada di sini.” Arnold tersenyum pada Bever
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

63. Buka Kakimu, Sayang

“Tolong beri aku satu kesempatan,” pinta Chris.Beverley tidak menjawab. Dia buru-buru mendorong keranjang belanjaannya untuk menjauh dari Chris. Sulit baginya untuk berdamai dengan pria itu setelah semua hal buruk yang Chris lakukan padanya.“Beverley, kumohon!” Chris mengejarnya. Pria itu berlari lalu menghadang di depan Beverley. “Beri aku kesempatan untuk menebus kesalahanku.”“Tolong jangan datang menemuiku lagi,” pinta Beverley dengan lirih.“Kenapa? Apa kau benar-benar tidak ingin memaafkanku?”Beverley mencengkeram keranjang belanjaannya dengan erat. “Jika kau benar-benar menyesal, tolong turuti keinginanku. Bisakah?”Chris menggeleng. “Aku adalah saudara iparmu. Aku ingin memiliki hubungan baik denganmu, bukan saling menjauh atau menghindar.”“Bagaimana mungkin?” Beverley tersenyum masam. “Kau tahu aku adalah istri Brent, tapi kau berani melakukan hal-hal itu. Apa kau bahkan menghargai dia? Bukan hanya aku dan harga diriku yang kau sakiti, tapi juga Brent!”“Aku mabuk malam i
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

64. Kau Benar-Benar Nakal

Beverley menarik napas panjang, mencoba menenangkan tubuh dan gairahnya. Dia berbaring lurus sambil menatap ke langit-langit kamar. Tangannya mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya.Dia membuang napas kasar. Rasanya menahan gairah ternyata sangat tidak nyaman. Dia bergerak menyentuh dan meremas payudaranya sambil menggigit bibir bawahnya.“Brent ….” Dia mengerang. Kedua matanya menutup membayangkan Brent menyentuh payudaranya. Kemudian dia menurunkan tali lingerienya hingga memperlihatkan gundukan di dadanya yang tanpa bra.Dia meremas dan memelintir puncaknya sambil mengerang. Bagian bawahnya semakin basah karena perbuatannya sendiri. Tangan kirinya akhirnya menyusup masuk ke dalam selimut. Dia mengusap itu dan mempermainkannya lagi.Tanpa Beverley ketahui, Brent sudah sampai di rumah. Edward hendak berbicara dengannya, tapi Brent segera mengangkat tangan untuk menghentikannya. “Bicara nanti. Ada hal yang harus aku selesaikan,” katanya.Edward hanya bisa mengangguk. Pria tua itu m
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

65. Brent, Jangan di Sini!

Brent menunduk dan mencoba melihat bagaimana Beverley melakukannya. Namun, itu terhalang tubuhnya. Dia hanya bisa merasakan bagian bawahnya masuk ke mulut mungilnya yang basah dan hangat.Itu benar-benar terasa luar biasa!Jantung Brent berdetak cepat. Selama ini Beverley tidak pernah melakukan ini. Wanita itu tidak pernah menggunakan mulutnya. Terkadang dia menginginkannya, tapi khawatir wanita itu akan menolak. Malam ini akhirnya dia melakukannya tanpa diminta.“Nghh …. Beverley, kau benar-benar … luar biasa,” sanjung Brent sambil menahan geramannya. Arus listrik seolah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia bahkan lupa bahwa milik Beverley tepat di depannya.Beverley merasa senang karena bisa membuat Brent merasa kenikmatan. Namun, dia sedikit kesulitan melakukannya karena kejantanannya memiliki ukuran di atas normal. Mulutnya tidak bisa menerimanya. Itu hanya masuk sebagian.Dia terus mencoba melakukannya dengan mengikuti naluri. Tanpa sengaja dia memasukkannya terlalu dalam. Itu membu
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

66. Berkunjung ke Rumah Mertua

Pada malam Minggu, Brent dan Beverley akhirnya pergi berkunjung ke rumah Michael. Namun, sebelum itu, Beverley mengajak Brent mampir ke pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh.“Apa yang harus aku bawa untuk ayahmu? Apa kau punya ide?” Beverley bertanya sambil melihat ke sekeliling. Matanya jelalatan mencari-cari sesuatu yang pantas untuk diberikan pada Michael.“Orang tua itu akan menyukai apa pun pemberianmu,” balas Brent dengan malas. Dia tidak peduli dengan hadiah apa pun untuk Michael.“Mungkin aku lebih baik membeli cookies dan bunga.”“Apa?” Brent menatapnya dengan ekspresi tidak terima. “Kau bahkan tidak pernah memberiku bunga, tapi kau ingin memberikannya pada orang tua itu?”“Y-ya, memangnya kenapa?” Beverley bertanya dengan heran. “Kau juga tidak pernah memberiku bunga. Lagi pula ….”Tiba-tiba Brent menarik tangan Beverley dan membuatnya terkejut. “Tunggu, Brent, kau akan membawaku ke mana?!”Pria itu tidak menjawab. Dia terus menarik Beverley hingga mereka sampai di dep
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

67. Pergi Berkencan

Brent meletakkan garpunya dan menyeka sudut mulutnya dengan kain serbet. Setelah itu dia menarik Beverley berdiri. “Sayang, ini sudah larut. Ayo pulang.”Beverley tidak tahu harus mengatakan apa. Dia menatap Michael dengan perasaan bersalah dan akhirnya pria tua itu menghela napas. “Tunggu, Brent.”Michael mengerutkan keningnya pada Brent, lalu tatapannya beralih pada Chris yang bersandar di dinding sambil melipat tangan di dada. Dia mengambil tongkatnya lalu berdiri.“Bisakah kalian duduk dan mengobrol bersama?”“Itu tawaran yang bagus,” kata Chris.“Mustahil.” Berbanding dengan Chris, Brent langsung menolak. Dia hendak menarik Beverley pergi, tapi Michael mengacungkan tongkatnya ke depan dan menghalangi langkahnya.“Dengarkan ayahmu!” tegas Michael. Dia menjadi lebih galak dan serius.Beverley menggenggam tangan Brent dengan lembut. Pria itu tidak mau dia bertemu Chris. Namun, itu percuma karena Chris tetap akan datang padanya selama dia belum menyerah.“Tidak apa-apa, Brent. Ini be
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

68. Kejutan untuk Brent

Hari ulang tahun Brent akhirnya tiba. Namun, banyak jadwal yang tidak sesuai dengan perkiraan Beverley. Dia yang telah merencanakan untuk membuat kue spesial untuk pria itu harus gagal.Dia perlu bertemu dengan agen real estate untuk melihat lokasi kafe yang sudah Brent dan Jace pilih. Ya, kedua pria itu yang memilihnya karena mereka tidak yakin dengan pilihan-pilihan Beverley.Lokasinya berada di dalam kawasan Beverly Hills yang bergengsi. Beverley menelan ludahnya ketika baru sampai. “Apa kedua pria itu sudah gila? Harga properti di sini pasti sangat mahal!” gerutunya sambil mematikan mesin mobil.Ponselnya tiba-tiba berdering. Itu panggilan masuk dari Brent. Dia segera menjawabnya, “Halo, Brent.”“Apa kau sudah sampai?” tanya Brent langsung.Beverley mengangguk. “Ya, aku baru sampai di sini. Apa kau sudah gila, Brent? Kanan dan kirinya adalah salon dan restoran mewah! Aku … bagaimana mungkin aku akan memulainya di sini?”Pria itu tertawa kecil. “Aku memiliki pilihan lain, yaitu di
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

69. Bertengkar

Brent tidak menyangka Beverley akan datang ke kantornya tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Dia segera berdiri dari kursinya. “Baby, kenapa kau ada di sini?”Tatapannya langsung tertarik pada bungkusan kue di tangan Beverley. “Apa itu?”Beverley tersenyum manis. Dia tidak segera menjawab sebaliknya meletakkan kue itu di meja di depan sofa lalu membuka bungkusnya. “Ini adalah hari ulang tahunmu, Brent. Bagaimana mungkin aku tidak memberimu kejutan?”Dia mengeluarkan dua lilin dengan angka 3 lalu menancapkannya di atas kue. Saat dia hendak menyalakannya, Brent tiba-tiba mencekal tangannya dengan kuat. Dia langsung mendongak. “Kenapa?”Brent menatapnya dalam-dalam. Keningnya tampak berkerut. “Aku sudah mengatakannya sebelumnya, Beverley. Aku tidak tertarik dengan perayaan apa pun.”“Ini bukan perayaan, Sayang. Ini hanya kejutan antara aku dan kamu,” ucap Beverley dengan lembut.“Tapi aku tidak menginginkannya!” Brent tiba-tiba menjadi marah. Dia mencabut lilin-lilin itu lalu melemparnya
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

70. Hampir Ditangkap

Brent sampai di rumah beberapa saat kemudian. Keningnya langsung berkerut dalam ketika dia menyadari mobil Beverley tidak ada di halaman. Dia segera masuk ke rumah dan memanggil Edward dengan keras.“Edward!”Pria tua itu buru-buru mendekat. “Ya, Tuan?”“Apa Beverley tidak di rumah?” tanya Brent.“Nyonya bilang akan menginap di rumah temannya. Apa dia tidak memberi tahumu?”Brent membuang napas dengan kasar. “Jika dia memberi tahu aku, aku tidak akan bertanya padamu,” ucapnya dengan kesal.Edward hanya menghela napas. Dia sudah terbiasa dengan sikap Brent. Itu bukan masalah baginya, dia hanya tidak mengerti hal apa yang membuat pria itu terlihat begitu muram.“Kalau begitu, apa kau membutuhkan bantuanku?”“Tidak.” Brent menggeleng lalu segera berlari naik ke kamarnya. Dia mencoba menelepon Beverley, tapi wanita itu tidak menjawabnya. Akhirnya dia mengirim pesan teks, tapi itu juga tidak dibalas.Brent menjadi semakin tidak tenang. Perasaan bersalahnya tumbuh semakin besar. “Apa dia di
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status