***"Eh, gadis-gadisnya Tante udah pulang. Gimana sekolahnya? Seru enggak?"Berusaha bersikap seperti biasa pada Kiran dan Caca, sapaan tersebut lantas Senja lontarkan tatkala dua keponakannya turun dari mobil. Tak dari jarak dekat, Senja menyapa dari kursi karena setelah membuka gerbang sebelum Juan pulang, dia diminta untuk menunggu di teras rumah."Halo, Tante," sapa Caca ramah. "Seru kaya biasa kok. Meskipun udah enggak dijemput lagi sama Mama, Caca berusaha buat enggak sedih karena kata Papa, Mama katanya udah bahagia di surga."Mendengar ucapan Caca, Senja tersenyum. Ingin menangis, lagi-lagi hal tersebut dirasakannya karena setiap kali mendengar nama Mentari, dia sedih. Namun, karena sang keponakan tak boleh melihat dia sedih, sebisa mungkin Senja harus pandai menyembunyikan apa yang dia rasa."Wah, Caca pinter," puji Senja. "Bangga deh Tante sama Senja.""Bangun jam berapa tadi, Tan?" Dari Caca, Senja
Read more