All Chapters of Legenda Kultivator Naga : Chapter 461 - Chapter 470

Pertarungan yang semua terjadi diatas tanah itu, entah sejak kapan sudah berpindah keatas langit, dimana Wang Yibo dan Tian Ming terus melancarkan serangan satu sama lain, menimbulkan ledakan demi ledakan yang mengguncang udara."Seni Pedang - Hujan Pedang Suci.""Seni Cahaya - Pedang Cahaya Penghakiman."Dalam sekejap, udara dihiasi oleh pedang-pedang yang tak terhitung jumlahnya, dimana ada pedang biasa ada juga pedang yang terbuat dari cahaya yang dipadatkan.Secara bersamaan, pedang-pedang itu melesat dengan kecepatan luar biasa tinggi dan saling beradu satu sama lain, menimbulkan suara keras yang disertai dengan ledakan beruntun.Situasi tersebut berlangsung selama beberapa waktu dengan kepulan asap tebal yang menghiasi langit dan angin yang berhembus kencang. Retakan kehampaan terus bermunculan setiap kali serangan Wang Yibo dan Tian Ming beradu, menciptakan fenomena tak biasa dengan atmosfer pertarungan yang semakin kuat.Yao Shen dan yang lainnya mengambil jarak lebih jauh lag

Setelah mendapat persetujuan dari Kaisar Han mengenai keinginan Wang Yibo menjadi Manager Istana Selir, Han Jinshi secara pribadi membawa Wang Yibo pergi menuju wilayah istana selir yang terletak bersebelahan dengan istana Kekaisaran Dewa.Luas wilayah istana selir hampir mengimbangi sebuah kota kecil dengan ratusan selir yang tinggal didalamnya, dimana selir-selir tersebut terbagi menjadi beberapa tingkatan, dimulai dari selir tingkat rendah, menengah dan atas.Terdapat ratusan selir tingkat rendah, puluhan selir tingkat menengah dan lima selir tingkat atas yang menjadi favorit Kaisar Han, bisa dibilang status selir tingkat atas adalah yang tertinggi di istana selir. Andaikan Permaisuri Han generasi sekarang tiada, maka salah satu dari kelima selir tingkat atas yang berpotensi menggantikan posisinya.Setiap selir Kaisar Han berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tetapi kebanyakan dari mereka adalah putri dari keluarga bangsawan atau pedagang kaya, namun tidak jarang juga yang

Beberapa hari setelahnya, Wang Yibo kembali disibukkan dengan pekerjaannya, sesekali sang pemuda akan berkeliling Istana Selir dan melihat kondisi Selir Lihua yang tak kunjung membaik, membuat kabar tentang penyakitnya semakin menyebar luas hingga keseluruh penjuru ibukota Kekaisaran Dewa yang menjadikannya buah bibir di kalangan masyarakat.Han Jinshi kembali mendatangi Wang Yibo untuk membahas penyakit Selir Lihua, tetapi Wang Yibo juga tidak mengetahui harus melakukan apa terutama jika sudah menyangkut masalah kondisi mental."Ayahku semakin resah dengan keadaan Selir Lihua, terutama karena rumor yang terus berkembang setiap harinya, membuat nama baik keluarga kekaisaran menjadi tercoreng..." Han Jinshi menghela nafas panjang."Tidak ku sangka situasinya akan seburuk itu..." Wang Yibo sedikit terkejut, "Bagaimana rumor itu beredar dengan begitu cepat? Bahkan hingga keluar dari Istana Selir...""Entahlah!? Aku tidak yakin..."Wang Yibo terdiam sejenak, "Lalu bagaimana tanggapan Kais

Pesta upacara keagamaan berjalan dengan lancar, hingga satu persatu dari tamu undangan mulai meninggalkan istana karena harus bersiap dikeesokan harinya untuk menghindari upacara keagamaan yang sesungguhnya yang akan diadakan di halaman depan istana.Para tamu undangan menghampiri Han Jinshi untuk sekedar memberi hormat, namun tidak jarang mereka memberikan hadiah kecil pada Wang Yibo dan Mu Rong sebagai salam perkenalan.Dari sekian banyak hadiah yang diberikan, Wang Yibo dan Mu Rong menerima paling banyak tusuk rambut dengan beragam warna, berpikir itu hanya hiasan aksesoris biasa keduanya menerimanya begitu saja tanpa mengetahui arti sesungguhnya dari tusuk rambut tersebut.Saat sebagain besar tamu undangan telah pergi, Han Jinshi menatap Mu Rong dan Wang Yibo tajam, membuat keduanya mengerutkan dahi.Han Jinshi menghela nafas panjang, "Jade Miracle Wang! Bukankah kau juga berasal dari keluarga bangsawan? Apa kau tidak tahu arti dibalik tusuk rambut itu?""Bukankah ini hanya tusuk

Setelah beradu pedang selama beberapa waktu, Wang Yibo memutuskan untuk melesat mengambil jarak seraya menyimpan kembali pedang besarnya, membuat Yun Fang yang melihatnya mengerutkan dahi."Kenapa kau menyimpan kembali pedangmu?" Yun Fang menatap penuh tanya."Aku tak membutuhkannya..." Wang Yibo menanggapi dengan santai, "Kemampuan berpedang mu memang tidak buruk, tetapi itu masih belum cukup untuk bisa menandingi ku dalam hal berpedang...""Wang Yibo!? Apa ada yang pernah mengatakan betapa menyebalkannya dirimu?" Yun Fang menatap tidak senang, merasa tersinggung dengan perkataan Wang Yibo yang terlalu meremehkannya."Aku sudah sering mendengar kalimat seperti itu..." Wang Yibo menatap Yun Fang, "Hanya saja, aku sungguh tak ingin mengotori pedangku, kau tidak layak mendapatkannya...""Perkataanmu tidak lebih baik dari sebelumnya..."Wang Yibo terdiam sejenak, "Jika kau ingin aku menggunakan pedang, kau harus menunjukan kapabilitas mu dalam pedang terlebih dahulu..."Wang Yibo kembali