Satu tetes air mata mengalir membasahi pipi Jiu Qinglu, kemarahan, kekecewaan, kebencian, kesedihan, kerinduan dan dendam berkecamuk menjadi satu. Sekuat tenaga Jiu Qinglu menahan diri untuk tidak larut dalam perasaannya, dia mengatur nafasnya dan mulai menenangkan pikirannya yang kacau setelah mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dibalik menghilangnya sang guru.Sesaat Jiu Qinglu menatap kearah Medusa Lily, dia segera memberi hormat seraya memperkenalkan diri. "Ratu Medusa, mungkin ini sedikit lancang, tetapi bisakah saya yang menghadapinya?""Apa kau yakin? Dengan perbedaan kultivasi sebesar itu, aku ragu kau bisa mengalahkannya.""Dalam seni boneka, keahlian seni boneka adalah yang utama. Saya sangat yakin bisa mengalahkannya terlepas dari perbedaan kultivasi yang sangat mencolok."Medusa Lily tersenyum sinis, "Terserah kau saja!? Selama kau bisa membunuhnya, aku akan baik-baik saja.""Terimakasih, saya tidak akan melupakan kebaikan anda."Jiu Qinglu tidak hanya meminta pada Me
Read more