"Ah tidak .. tadi hanya orang iseng saja," ucap Maudy sambil berusaha untuk terus menutupi, "kenapa belum tidur sayang?" lanjutnya sambil mencoba mengalihkan pembicaraan.Arga menggeleng pelan sambil berdecak. Ia berjalan dengan sedikit kesulitan menyeret satu kakinya yang belum sembuh betul itu, "aku mendengarnya .. suara laki-laki."Dada Maudy langsung terasa sesak, kepanikannya muncul kembali.Setengah gagap, ia mencoba untuk menjawab kecurigaan suaminya, "ti- tidak .. bukan! Aku tidak berbicara dengan laki-laki seperti yang kau kira .. barusan aku hanya ..."CUP.Dikecupnya bibir Maudy agar berhenti mengatakan sesuatu yang lain.Maudy tahu jika suaminya sudah marah, maka akan sangat sulit untuk memadamkannya."Jangan berbohong .. aku kira kau benar-benar hanya mencintaiku kan?""Ya memang benar .. aku hanya takut kau salah paham mengenai orang-orang yang sering berinteraksi denganku, terlebih jika orang itu laki-laki." Kedua tangan Maudy menggantung di leher suaminya, menatap mata
Magbasa pa