Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 61 - Chapter 70

478 Chapters

Bab 61: Sejarah Kelam Keluarga Sulaimain

3 sekuriti dan 3 ART berdiri berjajar di hadapan Langga. Semuanya menunduk karena mulai detik ini Langga lah yang jadi tuan besar di sini, bukan Liana atau Brano lagi.Langga sengaja memanggil semuanya, setelah kedua orang itu pergi dengan membawa masing-masing dua tas besar dan mobil mewah yang terparkir di halaman. Apesnya, hanya satu mobil mewah itu atas nama Liana, sisanya atas nama Aban Sulaimin.Selama ini Liana dan Brano berpikir, mobil sudah banyak peninggalan Aban Sulaimin, jadi buat apalagi harus beli yang baru! “Madi, Ono…mulai sekarang komandan satpam di rumah ini adalah bapak Badrun. Kalau kalian berdua menolak, pintu pagar tidak tertutup, silahkan keluar sekarang juga!”Langga menatap Madi, seorang satpam yang di anggapnya agak bersikap membangkang dengan dirinya.“Saya menolak pa…!” sela si Madi cepat, satpam yang paling muda di antara Badrun dan Ono, tapi selama ini jadi komandan karena di tunjuk Brano, mulai tunjukan pembangkangannya.“Baiklah…gaji kamu selama ini ka
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 62: Bikin Heboh Satu Kantor

Kantor Sulaimin Group ini terlihat megah dan berada di daerah Kota Banjarbaru. Saat mobil SUV mewah Langga datang, 2 satpam langsung menyetop mobilnya dan dengan gaya agak arogan mengetuk pintu mobilnya.“Turunkan kaca mobil cepat, jangan mentang-mentang bawa mobil mewah main tutup kaca!”Kaget juga Langga, padahal dia baru kurang dari satu detik berhenti di depan pagar mewah ini.“Maaf…saya mau ketemunya Dirutnya, bapak Sukoco, apakah beliau ada?” tanya Langga setelah menurunkan kaca dan bertanya ramah.“Anda siapa…mau apa ketemu bos besar, apakah sudah janji!” si satpam ini malah mendelik ke arah Langga.Melihat gaya si satpam sok berkuasa ini. Langga masih mencoba sabar. “Belum ada janji, tapi saya yakin kalau bertemu, beliau itu pasti akan bersikap baik pada saya!”“He-he…kamu siapa, walaupun kamu ganteng dan bawa mobil begini, belum tentu kamu di terimanya!”“Oh yaa…begitukah, apakah beliau itu arogan seperti…kamu ini!” Langga mulai jengkel juga.Si satpam ini langsung mendelik,
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 63: Jadi Tuan Muda Bertangan Dingin

Semua kini kaget sekaligus bingung melihat orang yang menendang pintu itu adalah sang Dirut yang sangat mereka takuti. Dialah Sukoco...!Kalau yang lain tegang, termasuk Sekretaris Lisa dan Notaris Darmadi, Langga justru tenang-tenang, dia tetap duduk di kursinya. Melihat apa yang diinginkan sang Dirut arogan yang baru dia pecat ini.“Bangsattt…siapa kamu hahh…petentang-petenting dan main pecat aku sebagi Dirut,” bentak Sukoco sambil memandang bengis semua pegawai yang semuanya langsung menunduk.Langga menatap pria setengah tua ini, tubuh orang ini atletis, tanda rajin olahraga dan mempunyai wajah mirip Brano, suami Liana.Sukoco terus mengeluarkan sumpah serapahnya, bahasa binatang keluar semua, bahkan bahasa daerah yang jelek-jelek juga dikeluarkan nya semua. Hingga Langga bingung juga, apa artinya.Tak ada satupun yang berani bersuara dan hanya diam mendengarkan pria ini mengeluarkan uneg-unegnya.Langga lalu berdiri dan jalan berlahan dan kini berhadapan langsung dengan Sukoco da
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 64: Antara Cinta dan Nafsu

Tanpa banyak pikir lagi, Langga lalu masuk ke halaman rumah Lisa dan memarkirnya mobilnya. Mobil LCGC Lisa ternyata sengaja di tinggal di kantor, karena tadi dia ikut mobil sang bos baru ini.Rumah Lisa tak terlalu luas, hanya ada dua kamar, satu dapur kecil dan satu ruang tamu, tapi di tata apik dan rapi.Lisa masuk ke dalam untuk berganti pakaian, karena sejak pagi dia kenakan baju kerja kantoran. Lisa ternyata sekalian mandi, sehingga saat balik, tercium wangi sabun mandi di hidung Langga.“Kalau bapak mau nginap juga tak apa!” Lisa kini keluar dengan baju santai yang agak longgar, tapi bodynya yang semampai dan agak gemoy tetap terlihat, apalagi kini Lisa pakai baju tanpa lengan.Hingga tonjolan di dadanya kadang mengintip, hingga Langga terpaksa mengalihkan pandangan. Agar tak di anggap kurang ajar.“Ahhh tak enak Lisa, nanti tetangga kiri kanan kamu tahu, nama kamu jelek!”“Kompleks ini nafsi-nafsi pak…jadi tenang saja.” Lisa tersenyum manis, beda dengan di kantor tadi, dia bawa
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 65: Kisah Tante Juliana

Sejak meninggalkan rumah mewah peninggalan kakeknya, yang kini jadi tempat tinggalnya, sebuah mobil terus mengikuti LanggaLangga hari ini berniat ingin mengunjungi Tante Juli yang di rawat di sebuah rumah sakit jiwa.Sudah 3 bulan sejak di bawa ke rumah sakit, baru kali ini Langga punya waktu berkunjung, saking sibuknya membenahi perusahaan miliknya kakeknya tersebut.Langga kini menggunakan sopir pribadi, Langga terus saja masuk ke rumah sakit jiwa dan tidak tahu dirinya terus di intai.Langga lega, saat melihat Tante Juli kini terlihat berbeda jauh, tubuhnya mulai berisi tak lagi kurus. Bahkan wanita ini terlihat cantik dengan wajah lembut, walaupun hanya gunakan bedak tipis.Perawat yang menunjukan Tante Juli, kini permisi dengan Langga. Saat menatap Tante Juli, Langga termenung sesaat, ingat Imel yang tewas karena kecelakaan.Setelah menarik nafas berkali-kali menahan sesak yang timbul di dadanya. Langga pelan-pelan mendekati Tante Juli.“Tante Juliana…!” wanita kaget dan menoleh
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 66: Musuh Mulai Beraksi

Terjadilah pergumulan mati-matian antara Hendra dan Brano, lalu terdengar tiga kali tembakan…Brano ambruk dan tewas dengan 3 tembakan, Hendra lalu mengarahkan pistol yang di rebutnya tadi ke arah Liana…Liana pucat pasi tak mampu bersuara.Tapi Hendra terjatuh ke lantai dan tewas di samping mayat Brano, sebelum pistol ini sempat meledak ke tubuh Liana.Aban Sulaiman langsung stroke berat dan sejak saat itu tak bisa bicara lagu. Peristiwa tragis antara anak kandungnya dengan Brano di depan hidungnya membuat pria tua tak bisa bicara lagi sejak saat itu.Juliana berteriak histeris melihat Hendra suaminya tewas dengan perut berlumran darah. Saat itulah Notaris Darmadi datang setelah dapat telepon dari ART di rumah ini. Tentang adanya keributan besar dan ada tembak menembak.Notaris Darmadi tak bisa berkata-kata lagi, melihat pemandangan memilukan ini, Hendra dan Brano tewas berlumuran darah, Aban Sulaimin lunglai di kursi dengan pandangan kosong.Dia berusaha menenangkan Juliana, tapi wani
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 67: Satroni Rumah Liana

Polisi berpangkat AKP ini menatap Langga dengan pandangan selidik, kematian dua orang pembunuh bayaran membuat Langga harus berurusan dengan pihak berwajib.“Jadi…pa Langga tidak tahu, siapa dua orang yang tewas itu dan siapa yang meng order?”“Benar sekali pa AKP Gunawan, saya hanya membela diri, bapak kan bisa lihat kaca mobil saya tertembus peluru!” sahut Langga tenang.Lalu Langga menjelaskan apa yang ia tahu.Akhirnya AKP Gunawan dan dua anak buahnya keluar ruangan kerja Langga. Sebelum pergi dia berpesan agar Langga selalu mengontaknya, kalau dirinya kembali merasa terancam.Secara diam-diam Langga dan AKP Gunawan terjalin ‘kerjasama’ untuk memburu musuh-musuhnya.Lisa yang tadi hanya menonton, kini mendekati Langga setelah ke 3 polisi ini pergi. “Bapak nggak apa-apa?” Langga langsung memeluk Lisa dan mencium bibir Wadirut-nya yang makin cantik ini. “Tenang saja, tak apa-apa, kan kamu lihat sendiri aku sehat wal afiat!” canda Langga. “Malam ini aja ya sayang…aku udah bersih ko
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 68: Akhir yang Tragis Musuh Radin

Plakkk…Janos tak berkutik saat botol air mineral yang airnya tadi ditumpahkan ke kepalanya dan istrinya kini di pukulkan Langga ke wajahnya.“Sebutkan di mana Sukoco dan orang dari Bagoya itu kini berada?”“Bangsaat kamu Langga, kami tak tahu!” Liana yang tahu orang bercadar adalah Langga, kini marah bukan main.Langga menatap wajah Liana, sambil mendorong wajah wanita kasar ini dengan ujung botol mineral.“Perempuan sundal, habis bercinta di kamar ini, kamu masih memaki-maki aku. Kamu tak jauh beda dengan ibu kamu dulu, hamil dengan orang lain malah minta dinikahi kakekku.”Bentak Langga, hingga Liana diam tak berani lagi bersuara.“Apa…jadi kamu berhubungan badan dengan pemuda yang kamu katakan therapis itu. Bangsaaat sekali kamu ini Liana, mentang-mentang aku sudah tak jantan lagi, malah selingkuh di rumah ini!” bentak Janos.Langga kaget, lalu dia melepaskan ikatan keduanya. Plakkk…plakkk… tiba-tiba Janos yang sudah bebas ini langsung menampar wajah Liana.“Kamu yang bangsat Janos
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 69: Berkat Bambang Salihin, Menjelma Jadi CEO

“Pa Langga…?” Bambang Salihin kini duduk sambil menatap wajah pria yang dia temui beberapa hari yang lalu.Sambil menatap wajah pria setengah tua ini, Langga memegang sebuah buku kecil, milik kakeknya.Bambang Salihin sebenarnya belum terlalu tua. Namun sempat kerja serabutan dan dulu sempat punya beban pikiran berat, akibat di fitnah Sukoco. Membuatnya terlihat lebih tua dari usianya kini.“Pa Bambang…maukah bapak kembali kerja di sini..?”Bambang langsung terdiam, Langga sampai iba melihat kemeja pria setengah tua ini ada tambalan di bagian bahumya, bahkan tadi sepintas Langga melihat sepatu pria ini sangat usang.“Saya…sadar diri pa Langga, kalau memang pa Langga masih percaya, saya akan senang hati kembali kerja di sini. Jadi pelayan pun Alhamdulillah!” sahut Bambang sambil menundukan wajahnya.“Benar bapak mau dan siap serius kerja di sini?”Tanpa keraguan Bambang Salihin pun mengangguk. “Bapak ikut saya?” Langga lalu mengajak Bambang Salihin ke ruangan lain di lantai ini juga.S
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 70: Nasib Pilu Anisa

Langga menatap seorang wanita setengah tua yang sedang menyapu halaman. Tak kemudian keluarlah seorang gadis cantik berpakaian sederhana.“Bu, Giona sudah daftar sekolah, kan ayah sudah bisa membayari sekolah Giona!”“Ya Giona, ayahmu sudah kerja di perusahaan lama, kapan kamu mulai masuk SMU-nya?”“Minggu depan…eh ayah lucu ya bu, tiap hari di antar jemput sopir. Tapi ayah malah betah tinggal di rumah sewaan ini. Emank gaji ayah selama berapa bulan ini kemana bu habisnya…aneh?” ceplos gadis cantik berbadan semok ini.“Sabar ya nakk, ayah kamu membayari hutang-hutang lama, tapi sudah lunas minggu yang lalu. Nahh, mulai bulan depan ayahmu rencana mau ambil rumah. Ayahmu paling anti kredit, maunya cash, capek bayar utang katanya!”“Siang bu…Giona apa kabar!”“Ehh Pa Langga, Giona cepatan bikinkan kopi buat pa Langga, beliau ini atasan ayah kamu di kantornya. Masuk dulu pa Langga, bapak masih di kantor!”“Nggak usah bu, Giona, saya mau ngajak ibu dan Giona jalan. Kunci saja rumahnya dan
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
48
DMCA.com Protection Status