Semua Bab CEO Tampan itu Suami Baruku: Bab 41 - Bab 50

52 Bab

41. Skandal K

Dalam sebuah skandal yang menggegerkan publik, seorang barista kafe yang hanya dikenal dengan inisial K diduga kuat merayu suami seorang wanita yang sedang dalam kondisi hamil. Wanita tersebut diketahui adalah istri dari seorang CEO terkemuka. Insiden ini terungkap ketika pesan-pesan rahasia dan bukti komunikasi antara barista K dan suami wanita tersebut bocor ke publik.Kabar mengenai skandal ini segera menyebar di media sosial dan mendapatkan perhatian besar dari masyarakat. Banyak yang mengecam perilaku barista K yang dianggap tidak etis dan merusak rumah tangga. Sementara itu, CEO tersebut belum memberikan komentar resmi terkait kasus ini.Para pengamat sosial dan ahli pernikahan pun turut berkomentar tentang dampak emosional yang mungkin dialami oleh istri yang sedang hamil dalam situasi ini. Kasus ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga, dan publik menunggu perkembangan lebih lanjut seputar skandal ini serta tanggapan dari pihak-pihak terkait.[K, Anda harus merasa sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

42. Kau bisa meninggalkan anakku

Karen memutuskan untuk cuti selama seminggu. Dia merasa menyesal akan hal itu, meskipun Jessica bersikap biasa saja.Berita masih menjadi topik hangat. Karena itu, Karen jarang menggunakan handphone-nya. Dia lebih sering menghabiskan waktu di dalam perpustakaan kecil yang ada di sebelah kamarnya.Dia memutuskan untuk tidur di rumahnya sendiri, sementara Ian setuju dan juga ikut menginap di rumah Karen."Terima kasih!" ucap Ian saat menyadari Karen yang diam-diam menaruh piring kecil yang penuh dengan potongan buah segar.Karen selalu berhati-hati agar tidak mengganggunya saat bekerja, tetapi itu sebenarnya tidak akan berhasil, karena Ian terus-menerus memperhatikan gerak-gerik Karen meski matanya memandang layar tablet."Aku tidak suka, kau harus lebih mengingat waktu makanmu!" Karen mengerucutkan bibirnya. "Habiskan buahnya, aku akan mengambil minum!"Ian hanya bisa mengangguk. Dia tidak tahu harus menangis atau tertawa, karena Karen selalu mengawasi waktu makannya. Sekali lagi dia m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

43. Skandal Rumah Tangga CEO J

Ian tidak pernah tertarik untuk ikut campur dalam hubungan rumah tangga orang lain, tetapi hal tersebut kali ini berbeda. Karena ada orang yang berani berbuat jahat pada keluarganya, maka dia akan membalas dengan hal yang sama.Di dalam kamar Karen, Nyonya Abel masih setia mengusap-usap surai hitam Karen yang lembut dan lurus. Dia melihat wajah Karen yang berbeda dari saat pertama kali mereka bertemu.Dulu Karen terlihat sangat kurus, namun kini gadis itu terlihat lebih berisi. Pipinya yang mengembul keluar terlihat seperti pipi bayi."Maaf...," gumam Nyonya Abel. Dia sangat yakin Karen terluka karena ketidakpercayaannya.Dia tahu dia salah, seharusnya dia mendengarkan Karen terlebih dahulu, bukan malah memotong semua penjelasannya.Karen terbangun. "Ibu?" tanyanya saat merasakan gerakan hangat di puncak kepalanya berhenti."En?""Ceritakan semua tentang Ian!" pinta Karen yang masih sedikit lelah."Emm... coba kita lihat." Nyonya Abel memikirkan beberapa momen lucu saat Ian masih keci
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

44. Dia yang tidak pernah kembali

Karen menatap Ian. "Bisakah aku membaca berita lainnya?" tanyanya. Dia merasa takut, tetapi ingin tahu lebih jelas tentang berita tersebut."Lakukan apa yang kamu mau!" Ian bersandar di kepala Karen yang bersandar di bahumu. Matanya mengikuti pandangan Karen yang fokus pada layar HP.[Kisah Kontroversial CEO J: Cerai dari Istri untuk Memperoleh Hak Warisan][Skandal CEO J: Memutuskan Cerai dan Menikahi Wanita Lain demi Warisan Keluarga]Karen terus menggerakkan jarinya, membaca setiap headline dengan jantung yang berdegup kencang.Dia mencoba membuka beberapa komentar di situs web dengan tangan yang berkeringat. Ian yang menyadari itu segera mengambil tisu dan mengeringkan tangan Karen."Tarik napas, Karen. Kamu tidak salah apa-apa!" ucap Ian sambil menarik Karen untuk duduk menghadap samping sofa. Kedua kakinya berada di atas sofa, dan tangan kanannya dapat bersandar ke punggung sofa.Ian menyisir rambut Karen dengan hati-hati, lalu mengikat rambut Karen yang tadinya terlihat menggang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

45. Kembali dan Menikahlah Denganku

"Karen!" panggil Ian yang baru saja keluar dari lift.Matanya memancarkan tatapan tajam ketika melihat karyawan pria di perusahaannya tengah mengerumuni Karen dengan wajah bersemu.Hari ini mereka berencana pulang ke rumah Karen bersama-sama. Jadi dia segera turun karena tidak ingin membuat Karen menunggu lama, sebearnya dia akan menjemput Karen di kafe tetapi dia malah melihat tunangannya itu di lobi."Ian?" Karen memperlihatkan senyuman yang lebih terang."Direktur Yan!" Para Karyawan itu segera mundur dan pamit. Mereka terlihat sedih Karena tidak bisa berbicara lebih banyak dengan Karen. Pasalnya tatapan tajam Ian benar-benar menusuk keberanian mereka."Aku baru saja akan ke atas." Karen menghadap penuh ke arah Ian yang sedang kesal.Ian tidak membalas dan langsung merangkul Karen. Membawanya keluar dan masuk ke dalam mobil dalam keheniangan.Karen tampak berpikir. "Apa kau sakit?"Ian membuang napas dan menjawab, "Tidak.""Apa aku melakukan kesalahan?"Ian melajukan mobilnya denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-16
Baca selengkapnya

46. Kembali padaku sekarang!

Karen mematung kehabisan bahasa. Bibirnya tampak bergetar, bukan karena rasa sakit di bahunya tetapi karena kenyataan bahwa Jones membuangnya dengan kejam beberapa bulan lalu.Dia bahkan tidak mendengarkan penjelasannya, tidak sedikitpun membelanya saat di cemooh oleh ibunya. Bahkan mengatakan cerai tepat di depan selingkuhannya.Menawarkan kontrak untuk dimadu saja sudah membuatnya menyesali kehidupannya 24 tahun ini. Namun kini dengan mudah dia menawarkan neraka kembali padanya. Apakah dia tidak memikirkan perasaannya selama ini."Lepaskan!" Karen berkata dengan dingin.Jones menatap mata Karen yang kosong seolah tidak memiliki jiwa di tubuhnya. Dia ingat sekeretarisnya mengatakan Karen menjalani operasi yang memungkinkan dia untuk hamil.Mengetahui itu tentu saja dia sangat terkejut sekaligus menyesal. Karena dulu dia bahkan tidak membawa Karen melakukan pemeriksaan dengan benar, alih-alih langsung percaya pada ibunya yang mengatakan Karen mandul."Tidak! Karen kembali padaku!""Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-16
Baca selengkapnya

47. Di balik syal putih Karen

"Karen! Aku akan pergi, jangan lakukan oke?"Karen membuka mata dan melihat jelas jika Jones sedang menangis. Melihat pria itu menangis dan pergi membuat Karen merasa dapat sedikit bernapas lega. Dia segera turun dan mengunci pintu kamar, masuk ke bathubnya dan memendam seluruh badannya.'Aku memang seharusnya tidak dilahirkan, maaf Ibu... seharusnya aku tidak mengatakan ini, seharusnya bukan aku yang jadi anakmu, dengan begitu aku tidak perlu membuat janji yang tidak bisa aku tepati!'***Ian memutar balik arah mobilnya tepat saat Karen menutup telpon, dia tidak tahu kenapa, yang pasti dia harus memastikan jika Karen baik-baik saja.Kewaspadaannya meningkat tepat saat matanya dengan jelas melihat gerbang dan pintu depan rumah Karen yang terbuka lebar. Dia segera masuk ke halamam dan memarkir mobil.Dia masuk ke rumah dengan harapan tidak ada hal buruk yang terjadi. Rumah itu tampak sunyi dan sofanya sedikit berantakan, Ian menggelngkan kepalanya sembari berjalan cepat menuju kamar Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-16
Baca selengkapnya

48. Berlari Sejauh Mungkin

Karen merasa badannya akan remuk jika Ian tidak melonggarkan pelukannya. Dia mengambil napas dalam agar badannya dapat membesar untuk menciptakan sedikit ruang.Matanya memerah, namun air matanya tampak kering dan tertahan, hidungnya memancarkan asam yang membuat Karen mengigit bibir lebih kuat."Ian...." Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi hatinya semakin berat dan berat, hanya nama Ian yang akhirnya keluar dari bibir kecilnya."Apa ini perbuatan Jones?" Ian bertanya dengan suara rendah, setenang apapun dia berusaha mengontrol suaranya agar tidak menyakiti Karen, dia pasti akan membuat Karen mengeluarkan reaksi jujur dari tubuhnya.Mendengar nama itu. Tubuh Karen yang awalnya lemah kembali bergetar, kesadarannya menipis sementara tangannya menggenggam baju Ian dengan sangat kuat.Di balik pikirannya yang kacau, dia masih memperhatikan perilaku Ian. Tidak ingin pria ini pergi dan melakukan sesuatu yang tidak diharapkan.Ian merasakan rahangnya menjadi keras, bahkan tanpa Karen mengadu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

49. Akhirnya Tersenyum Lagi

Ian dan Karen sama-sama mempersiapkan beberapa keperluan untuk pindah ke Negara tempat perusahaan cabang Shambara berada. Jadwal penerbangan tinggal 2 hari lagi, tidak terlalu mendadak sehingga Karen masih dapat meyakinkan diri untuk pergi."Karen, Ibuku sebentar lagi sampai. Aku pergi dulu ya!" ucap Ian segera mengecup dahi Karen dan pergi.Karen hanya melambai di depan pintu mengantarkan Ian. Tepat saat Ian pergi sebuah mobil putih yang Karen tau masuk ke halaman rumahnya.Dia menaikkan bibirnya beberapa kali, memastikan senyumnya lebih baik dan terlihat tulus."Karen! Ayo masuk." Nyonya Abel dengan cepat membawa Karen ke meja makan. Dia mengeluarkan semua makanan yang dia bawa dari rumah."Berat badanmu turun lagi! Ck ck ck, kau harus banyak makan!" Nyonya Abel memberikan semangkuk nasi ke hadapan Karen.Karen melihat nasi putih dan hangat itu dengan tatapan tidak berselera. Tetapi setelah beberapa menit dia akhirnya mengambil sendok dan nasi."Karen. Ayo keluar!" Tanpa persetujuan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

50. Terima Kasih Takdir [END]

Sore hari di rumah Ian yang sunyi. Ruang besarnya terasa kosong bahkan saat dua manusia berlawanan jenis tengah duduk berseberangan. Sementara seorang pria duduk di kamarnya sambil menghadap cctv yang menyoroti kedua lawan jenis tersebut.Dia melihat kedua orang tersebut berbicara meski dia tidak bisa mendengarnya. Hatinya tidak bisa tenang, dia benar-benar fokus untuk siap mengirim kematian jika pria di ruangan sana berani maju selangkah.Dia sangat menghormati keputusan Karen. Senyum di wajah gadis itu saat ini membuatnya sadar jika gadis itu membuatnya semakin terinspirasi untuk lebih kuat dan kuat.Di ruang lain. Karen dan Jones duduk berseberangan. Sebuah meja kaca hitam memisahkan mereka.Karen merasakan jantungnya berdetak kencang, bukan karena dia masih mencintai Jones ataupun takut padanya, tetapi karena keberaniannya saat ini membuatnya seolah-olah bisa menyeberangi lautan seorang diri.Jones mengamati tampilan Karen yang hangat, tetapi mata gadis itu tampak layu, syal yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status