Atira tak ingin mengambil pusing dengan urusan orang lain. Mau Fajar berpura-pura agar tak ketahuan ibunya pun, ia tak ingin terlalu ambil pusing. Urusan dirinya sendiri pun masih mengantri banyak untuk diselesaikan. Yang paling penting saat ini adalah siapa dirinya. “Ah, iya. Maaf Sayang, tadi aku penasaran sama pasien kamu. Aku kira ada di klinik, tapi katanya di sini. Jadi aku masuk aja. Enggak lama, datang Tante,” kilahnya cukup panjang. “Maaf ya, Sayang. Aku ninggalin kamu tadi,” ucapnya serius. “It's okay. Aku juga kan harus terbiasa di sini. Iya kan, Tan?” goda Yasmin sambil mengangkat alisnya ke arah bu Nurul. “Iya,” senyum bu Nurul. “Ya sudah. Jadi, aku kenalin aja sama Ati, ya!” ucap Fajar sambil ikut duduk di dekat bu Nurul. “Hai, Ati! Aku dokter Yasmin. Kamu dengar jelas kan apa yang aku bilang?” tanya Yasmin dengan senyum terkembang. Namun, entah mengapa di telinga Atira, semua ucapan Yasmin seolah terbalut sarkastik yang menusuk di hati. “Hai, Dok. Aku deng
Last Updated : 2023-08-02 Read more