Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 841 - Chapter 850

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 841 - Chapter 850

884 Chapters

Bab 841

Sino Group memang besar, tapi Kintara Group juga bukan perusahaan abal-abal.Jika Theo memprioritaskan uang, dia tidak mungkin rela menghabiskan uang untuk menyenangkan Anisa. Selain uang, Theo juga tidak perlu repot-repot ke sini dan membuang waktunya.Kalau Theo mau, dia sanggup menikahi wanita lain yang lebih kaya dan cantik. Aneh, kenapa dia malah memilih Clara?Theo sanggup menemukan wanita yang lebih kaya, tapi dia tidak mau. Jadi, Theo tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menikahi Clara.Anisa merasa ada yang janggal. Dia menyeka air matanya, besok dia akan meminta penjelasan kepada Theo.Keesokan pagi.Setelah bangun, Theo berdiri di samping Anisa sambil menatap wajahnya.Hari ini Theo harus pulang ke Negara Legia, tapi dia tidak tega membangunkan Anisa.Nial mengirimkan pesan kepada Theo dan menyuruhnya untuk mempersiapkan semua keperluan pernikahan. Nial juga mengingatkan Theo untuk mengumumkan rencana pernikahannya. Jika Theo tidak sanggup mengumumkannya, Keluarga Tan
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 842

Melihat sikap Anisa yang keras, Theo yakin bahwa Anisa telah mengetahui semuanya.Saat berfoto kemarin, Anisa masih bersikap normal. Seandainya Anisa mengetahui masalah ini kemarin, dia tidak mungkin melanjutkan sesi foto keluarga sampai selesai.Sepertinya tadi malam seseorang memberi tahu Anisa, tepatnya setelah Theo terlelap."Kalau begitu aku pulang besok saja." Theo tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Anisa. Jadi, sebaiknya dia mengikuti kemauan Anisa.Theo lebih memilih menunda kepulangannya daripada menjelaskan semuanya kepada Anisa.Anisa mengempaskan tangan Theo, lalu menatapnya dengan tajam dan dingin. "Theo, kapan kamu dan Clara berbaikan?"Theo menjawab dengan jujur, "Aku sudah lama tidak bertemu Clara."Dari jawaban Theo, berarti dia tidak pernah berbaikan dengan Clara?"Oh. Sejak pulang dari rumah sakit, kamu tidak pernah menemuinya?" tanya Anisa."Tidak." Theo menundukkan kepala, dia tidak berani menatap Anisa."Apakah kamu menyukai dia? Atau, apakah kamu pernah men
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 843

Seandainya Wilona tahu bahwa ayahnya akan kembali ke Negara Legia untuk menikah dengan wanita lain, dia pasti sangat kecewa.William juga akan semakin membenci Theo, hubungan mereka tidak akan pernah bisa diperbaiki lagi.Apakah Theo melakukan semua ini demi uang? Kalau bukan demi uang, lalu demi apa?Theo mengatakan bahwa dia tidak pernah mencintai Clara. Lantas, apakah uang dan harta lebih penting dibandingkan dengan Anisa serta ketiga anaknya?Anisa tidak memahami jalan pikiran Theo. Apa yang membuatnya mengambil keputusan seperti ini?Theo sudah cukup kaya, dia memiliki harta yang tidak akan habis 10 turunan. Apakah semua harta itu masih tidak cukup? Berapa nilai kekayaan yang akan membuat Theo merasa cukup?Air mata mengalir dari sudut mata dan jatuh menetes membasahi bantal.Setelah Theo menutup pintu, Anisa membuka selimutnya dan menatap langit-langit sambil menangis.Di ruang makan, Theo menggendong Wilson yang baru selesai minum susu. Wilson menatap Theo dengan serius, entah a
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 844

Anisa tidak akan berpasrah pada takdir!Meskipun langit mencegah, Anisa tidak akan menyerah begitu saja. Dia membuka pintu mobil, lalu keluar dan berlari ke arah bandara.Anisa menginginkan sebuah hubungan yang jelas, dia tidak ingin melepaskan Theo begitu saja.Di ruang tunggu VIP.Waktu telah menunjukkan pukul 1 siang. Satu jam lagi pesawatnya terbang.Theo berdiri di depan jendela, hatinya terasa remuk saat melihat salju yang turun lebat. Seandainya ada pilihan lain, Theo tidak akan menyakiti Anisa dan anak-anaknya.Theo pun tersiksa memperlakukan Anisa dan ketiga anaknya dengan kejam.Nial menggunakan aib Theo untuk memaksanya menikahi Clara. Theo tidak mempunyai pilihan lain. Jika Theo tidak melakoni sandiwara ini, akibat di kemudian hari justru akan semakin rumit.Theo tidak ingin aibnya merusak reputasi ketiga anaknya. Theo juga tidak ingin Anisa mengetahui masa lalunya yang kelam.Yang Theo cemaskan bukanlah reputasinya, tapi reputasi Anisa beserta ketiga anaknya yang masih kec
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 845

Tak jauh dari sana, petugas bandara datang untuk mengingatkan Theo. "Pak, maaf sebentar lagi loket pemeriksaan akan ditutup. Sebaiknya Anda segera melakukan check-in.""Anisa, aku harus pulang untuk membereskan masalah di sana. Berikan aku sedikit waktu ...," kata Theo."Tidak, tidak boleh! Kalau kamu pulang, kamu akan menikahi Clara! Theo, aku tidak akan mengizinkanmu untuk menikahi wanita lain! Hanya aku yang boleh menjadi istrimu! Kalau kamu berani pergi meninggalkan aku, jangan harap bisa menemuiku dan anak-anak lagi."Jika memohon tidak ada gunanya, Anisa terpaksa menggunakan ancaman. Tak hanya Keluarga Tangsa yang bisa mengancam, Anisa juga bisa melakukan hal yang sama.Anisa tidak percaya Theo rela mengorbankan Anisa dan anak-anaknya demi menikahi Clara.Mata Theo tampak memerah dan berkaca-kaca. Ekspresi Theo yang tadinya tenang pun berubah, dia menangis mendengar ucapan Anisa.Anisa tidak ingin menggunakan cara ini, tapi dia tidak akan membiarkan Theo menikahi Clara."Theo, se
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 846

Pada sore hari, akhirnya Anisa sampai di rumah.Cuaca hari ini sangat buruk, langit gelap lebih cepat daripada biasanya.Bibi Wina terkejut melihat sekujur tubuh Anisa yang dipenuhi salju dan wajahnya yang pucat."Anisa, kamu kenapa?" Bibi Wina menggenggam tangan Anisa. "Apakah kamu sedih karena Tuan pergi? Jangan begini, Tuan hanya pulang sebentar, kok."Anisa menggelengkan kepala. "Di mana anak-anak?""Wilson lagi tidur, William dan Wilona mandi. Tadi mereka bermain salju di luar. Anisa, pakaianmu juga basah, sebaiknya kamu mandi air hangat. Aku bantu siapkan air panas, ya?" Bibi Wina membujuk.Anisa menggelengkan kepala dan masuk ke kamar. Karena mengkhawatirkan kondisi Anisa, Bibi Wina pun mengikutinya.Tiba-tiba Anisa berhenti, lalu menoleh dan berkata, "Oh iya, jangan pernah membahas Theo di depan anak-anak. Aku dan Theo memutuskan untuk berpisah. Kamu dan Bibi Nini bekerja untuknya ...."Maksud Anisa, dia meminta Bibi Wina dan Bibi Nini kembali ke Negara Legia untuk melayani The
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 847

Selain mengajak Anisa bicara, Bibi Wina juga mau mengambil semua pakaian Theo untuk diberikan kepada Bibi Nini.Daripada semua pakaian Theo dibuang, lebih baik Bibi Nini membawanya pulang.Setelah mengetuk pintu, Bibi Wina membuka pintu kamar dan masuk. "Anisa, aku mengundurkan diri, aku sudah bilang ke Tuan."Kemudian Bibi Wina berjalan ke samping Anisa, lalu lanjut berkata, "Aku mau mengambil pakaian Tuan yang tertinggal. Bibi Nini akan membawanya pulang."Anisa berbaring sambil menatap langit-langit, wajahnya terlihat lesu. "Kalau begitu, jangan pernah hubungi dia lagi. Jangan pernah mengirimkan foto anak-anak kepadanya.""Baik," jawab Bibi Wina.""Aku sudah membereskan barang-barangnya, ada di samping meja kerja." Tadi malam, setelah meminum obat pereda demam, Anisa langsung membereskan semua barang-barang Theo."Anisa, kamu kelihatan sangat lemas. Sebaiknya kamu tidur dan istirahat."Setelah Bibi Nini pergi, Bibi Wina memutuskan untuk menelepon Mike dan memintanya untuk menghubung
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 848

"Kamu sudah bertemu Clara?" Theo menyalakan sebatang rokok."Sudah." Melihat Theo yang tidak marah, emosi Sabai pun mereda. Sabai bahkan mengeluarkan korek apinya dan membantu Theo untuk menyalakan sebatang rokok."Dia yang mengajakku bertemu." Sabai duduk di samping Theo, lalu memungut semua rokok yang berhamburan. "Rahasiamu jatuh ke tangannya?"Theo menjawab dengan singkat, "Bukan dia.""Oh, berarti Keluarga Tangsa? Pantas saja, aku juga merasa ada yang janggal. Melihat kondisinya sekarang, dia tidak mungkin berani mengancammu. Jangankan mengadakan pesta megah, dia bahkan tidak berani bertemu orang. Semua ini pasti ulah Keluarga Tangsa yang memaksanya.""Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Theo."Susah dijelaskan. Setiap membayangkan wajahnya, aku ketakutan dan merinding sendiri." Sabai menggertakkan gigi, rokok yang ada di tangannya pun patah. "Aku tidak bisa menjelaskan perasaanku saat melihat wajahnya. Ada rasa kasihan sekaligus takut dan jijik.""Besok aku akan pergi menemuiny
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 849

Kali ini Theo jelas bersalah.Walaupun Theo memiliki masalahnya sendiri, dia tidak boleh menyakiti Anisa seperti ini.Setelah masuk ke dalam mobil, Mike baru teringat permintaan Bibi Wina. Mike memakai sabuk pengaman, lalu menghubungi Sania dan menceritakan semuanya.Di Negara Hamok.Begitu mendengar cerita Mike, Sania langsung mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Anisa.Tadi malam demam Anisa sudah mereda, tetapi pagi ini demamnya kambuh lagi.Awalnya, Anisa ingin menemui William dan Wilona setelah sarapan. Anisa mau menjelaskan hubungannya dengan Theo serta meminta pengertian kedua anak itu.Karena takut menularkan sakitnya kepada anak-anak, Anisa mengurungkan niat tersebut dan beristirahat di kamar.Setibanya di rumah Anisa, Sania langsung beranjak ke kamarnya dan membuka pintu.Sesaat mendengar suara, Anisa langsung membuka mata dan menoleh ke samping."Anisa, kamu sakit?" Sania duduk di atas tempat tidur, lalu mengusap kening Anisa. "Agak panas. Kamu sudah minum obat?""Em." A
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

Bab 850

Sania tahu, cara ini memang terlihat agak kasar. Dia bisa saja menunggu sampai Anisa sembuh dan membiarkan Anisa yang menceritakan semuanya. Namun Sania tidak ingin kedua anak ini dibohongi lebih lama."Tante Sania, tadi pagi Kak William sudah memberi tahu aku." Wilona berbicara sambil meneteskan air mata. "Aku tidak akan memercayainya lagi. Dia jahat!"Sania bergegas menggendong Wilona dan menghiburnya. "Wilo, jangan nangis. Kamu masih punya Ibu, Kakak, Paman Mike, dan aku! Kami semua akan selalu menyayangi kamu.""Aku marah karena Ayah membohongi aku." Wilona mengucek matanya. "Aku marah, dia membuat Ibu sedih dan sakit. Aku nggak boleh nangis. Kalau aku nangis, Ibu bakal makin sedih."Meskipun berusaha menahan air mata, pada akhirnya tangisan Wilona tetap meledak. "Huhuhuhu, air mataku keluar terus. Tapi aku akan berusaha nggak mengganggu Ibu.""Sayang, jangan nangis lama-lama. Air matamu terlalu mahal untuk bajingan itu. Sekarang dia lagi bahagia di sana," kata Sania.Wilona merasa
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more
PREV
1
...
8384858687
...
89
DMCA.com Protection Status