Beranda / Fantasi / Legenda Negeri Kaili / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Legenda Negeri Kaili: Bab 101 - Bab 110

112 Bab

Bertemu Nyonya Ning

"Tuan silakan tunggu sebentar!" Gadis pelayan yang menyambut mereka meminta keduanya untuk menunggu setelah mereka tiba di ruangan utama.Xiao Long dan Tuan Wu mengangguk dan menunggu di ruangan yang lengang. Hanya ada seperangkat meja dan kursi kayu serta beberapa koleksi guci. Sementara gadis tadi menuju pintu di samping ruangan yang terhubung dengan sebuah taman."Nyonya, mereka sudah tiba." Gadis pelayan itu melapor."Persilakan mereka untuk duduk dan sajikan makanan yang terlezat." Terdengar suara lembut seorang wanita."Baik Nyonya!" Gadis pelayan itu kembali lagi ke ruangan di mana Xiao Long dan Tuan Wu menunggu diiringi beberapa pelayan-pelayan yang membawa makanan dan minuman."Tuan silakan duduk! Nyonya Ning sebentar lagi akan datang!" Gadis itu mempersilakan mereka berdua untuk duduk. Kemudian meminta para pelayan untuk menyajikan makanan dan minuman untuk mereka."Terima kasih!" Xiao Long dan Tuan Wu mengucapkan terim
Baca selengkapnya

Terkejut

Pagi-pagi, suasana di wisma masih sepi. Hanya ada beberapa pelayan yang sibuk membersihkan halaman dan menyirami bunga-bunga."Tuan!" Xiao Long terbangun saat terdengar ketukan di pintu kamarnya. Suara ketukan yang cukup keras terdengar hingga ke kamar Dong Xiu Bai yang bersebelahan dengan kamarnya."Ada apa?" Dibukanya pintu kamar Dong Xiu Bai.Pelayan itu terkejut dan sedikit kebingungan. Namun hanya sekejap saja. Dia segera membungkukkan tubuhnya dengan sopan."Tuan ada orang dari rumah merpati." Pelayan itu melaporkan."Baiklah aku ke sana! Tolong siapkan dan layani Nona untuk mandi. Kemudian siapkan sarapan." Xiao Long segera bergegas keluar dan meninggalkan serentetan perintah untuk pelayan tadi.Xiao Long menuju halaman paviliun dan bertemu dengan seorang pria muda yang membawa sepasang merpati di bahunya."Selamat pagi Tuan Xiao." Pria itu tersenyum lebar."Ini merpatimu?" Xiao Long hanya mengangguk dan mendekati merpati yang bertengger di bahu pria itu."Betul Tuan. Nyonya Ni
Baca selengkapnya

Canggung

Suasana canggung antara Dong Xiu Bai dan Xiao Long berlanjut hingga beberapa hari. Bahkan saat Nyonya Ning memindahkan mereka ke tempat yang lebih luas tak jauh dari kediamannya, mereka berdua masih tidak saling bercakap-cakap seperti biasanya."Xiao Long apa yang sebenarnya terjadi?" Tuan Wu bertanya dengan serius saat keduanya bercakap-cakap di teras rumah baru mereka."Maksudmu?" Xiao Long yang tengah duduk santai bersandar pada kursinya menatap Tuan Wu tidak mengerti."Antara kau dan Nona apa yang telah terjadi? Dia mendiamkanmu!" Tuan Wu menyahut dengan kesal dan melemparkan sepotong kayu padanya."Tidak ada apa-apa. Mungkin dia sedang kesal atau ada sesuatu yang menganggu pikirannya." Xiao Long menjawab dengan santai dan menangkap kayu itu dengan sigap."Benarkah? Cobalah kau bujuk dia." Tuan Wu menghela napas dan menatap Xiao Long penuh harap."Baiklah, nanti aku akan mencoba untuk membujuknya. Sekarang aku mau tidur." Xia
Baca selengkapnya

Aku Berjanji

Nyonya Ning menyambut mereka dengan ramah. Dia sangat menyukai Dong Xiu Bai. Bahkan dia tidak banyak alasan dan permintaan saat melepaskan Fang-Fang agar bisa menjadi pelayan Dong Xiu Bai secara resmi."Ah Tuan Long, sudah lama sekali Anda tidak mampir kemari." Sambutnya dengan ramah dan genit."Anak manis kau juga ikut?" Nyonya Ning berpaling pada Dong Xiu Bai dan menyapanya dengan lembut.Dong Xiu Bai hanya mengangguk. Tatapan matanya tak lepas dari Nyonya Ning. Entah mengapa dia sangat mengagumi wanita cantik itu. Ada sesuatu yang membuatnya selalu tertarik untuk menatapnya."Nyonya Ning ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Xiao Long duduk di kursi setelah dipersilakan."Apakah itu?" Nyonya Ning mengajak Dong Xiu Bai duduk di dekatnya."Ini mengenai Nona Muda." Xiao Long melirik Dong Xiu Bai.Nyonya Ning tertegun, tetapi kemudian tersenyum lebar. Dia memanggil salah seorang pelayannya."Duo-duo ajaklah Nona Dong untuk bermain di belakang. Sepertinya Paman Li sedang membu
Baca selengkapnya

Berpisah

"Ibu Han duduklah!" Xiao Long meminta wanita itu untuk duduk di depannya."Aku ingin mengajari apapun yang bisa kau ajarkan pada Bai'er. Kau mengerti maksudku bukan?" Xiao Long berkata tanpa basa-basi.Bertemu lagi dengan salah satu dayang di istananya dulu membuatnya terbawa kembali ke masa-masa itu. Masa di mana dia masihlah seorang kaisar yang berkuasa dan dihormati."Saya mengerti Tuan." Ibu Han menundukkan kepalanya dalam-dalam."Oh iya, aku dengar kau adalah seorang dayang di istana Zijin sebelumnya. Bagaimana kau bisa tiba di Dataran Tengah dan bukannya ke barat daya?" Xiao Long bertanya dengan asal saja."Tuan saya..." Ibu Han tidak melanjutkan perkataannya karena Tuan Wu tiba-tiba saja memasuki ruangan."Xiao Long ada yang ingin kubicarakan denganmu." Pria itu memberi isyarat agar mengikutinya."Baiklah Ibu Han, aku mempercayakan Bai'er padamu. Tolong jaga dan ajari dia dengan baik. Dia gadis yang baik dan pinta
Baca selengkapnya

Padang Rumput Muhly

"Xiao Long kau serius hendak ke Padang Muhly?" Tuan Wu sekali bertanya saat mereka tiba di sebuah wilayah yang terlihat sepi.Meski ada beberapa bangunan di kejauhan yang cerobongnya mengepulkan asap, tetapi wilayah ini justru selalu dihindari oleh para pengelana mau pun pedagang."Iya, aku yakin Pasukan Mo Yu ada di sana." Xiao Long menatap padang yang hanya ditumbuhi rerumputan berwarna merah muda. Di beberapa tempat memang ada pepohonan tetapi rumput mungli yang berwarna merah muda lebih mendominasi."Tempat yang aneh," gumam Tuan Wu saat tatapan matanya hanya mendapatkan lautan rumput berwarna merah muda yang cantik."Ayo kita ke sana!" Xiao Long memacu kudanya dan kereta berjalan perlahan menelusuri jalan setapak yang membelah lautan rumput merah muda itu.Dari kejauhan padang rumput itu terkesan panas, gersang dan meranggas. Namun saat kereta semakin jauh menyibak rerumputan merah muda itu udara semakin bersahabat.Di beber
Baca selengkapnya

Perbincangan Tiga Pria

"Aku heran! Hanya dengan sebuah siulan dan mereka mempercayai kau adalah Kaisar Ao Yu Long." Tuan Wu masih penasaran dengan siulan Xiao Long tadi."Bukankah sedari awal kau bertemu denganku, kau pun sudah mencurigai diriku?" Xiao Long tertawa pelan."Tentu saja berbeda. Waktu itu aku mengobatimu dan tahu chi-mu yang jelas bercirikan chi Klan Ao." Tuan Wu menyahut dengan kesal."Tuan, siulan tadi hanya bisa disiulkan oleh Yang Mulia Kaisar. Itu bukan siulan sembarangan karena siulan itu merupakan kode rahasia yang dikombinasikan dengan jurus Pedang Es." Jenderal Won menjelaskan dengan nada datar tanpa emosi."Begitu rupanya? Xiao Long apakah semua jenderalmu bersikap dingin dan tanpa emosi seperti dia?" Tuan Wu berbisik pelan."Diamlah dan ikuti saja kebiasaan di sini." Xiao Long berbisik pelan dan mengikuti Jenderal Won memasuki tenda. Tuan Wu terdiam dan mendesah kesal, meski begitu dia mengikuti perkataan Xiao Long."Yang Mulia
Baca selengkapnya

Kunjungan Wu Hongyi

"Yang Mulia bagaimana dengan Pedang Es?" Jenderal Won bertanya saat mereka berpatroli di sekitar Padang Muhly."Pedang itu menghilang dan aku harus mencarinya." Ao Yu Long menatap lurus ke arah rerumputan merah muda yang berkibar-kibar tertiup angin."Bai'er pasti senang jika berada di sini. Dia dapat berlatih dengan bebas," gumamnya lirih.Tiba-tiba terbersit sebuah rasa rindu pada gadis kecil itu. Tawanya yang menggemaskan, denting hiasan rambutnya saat kepalanya bergoyang dan keusilan serta kenakalannya semua itu sangat dirindukannya."Bai'er?" Jenderal Won tertegun mendengar gumaman Xiao Long."Dong Xiu Bai, putri tunggal Lady Ming." Xiao Long tersenyum, menjelaskan."Yang Mulia, jika Anda bertemu dengan putri Lady Ming seharusnya Anda juga bertemu dengan Jenderal Mo Ye bukan?" Jenderal Won bertanya dengan hati-hati.Xiao Long tertegun sejenak kemudian menghela napas dalam-dalam. Sebuah pertanyaan yang dia tahu pasti akan sulit untuk menjawabnya. Bukan perkara mudah untuk mengabark
Baca selengkapnya

Situasi Makin Kacau

"Nona!" A Gui berteriak seraya berlari menghampiri Dong Xiu Bai yang tengah berlatih memanah bersama Tian Min."Ada apa? Apakah ada kabar dari Long Gege?" Dong Xiu Bai bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari target yang hendak dipanahnya.Tian Min memberi isyarat pada A Gui untuk menunda laporannya. Menunggu Dong Xiu Bai selesai memanah sesuai target. Anak panahnya melesat dan tepat mengenai sasaran."Nona anda semakin pandai dalam memanah." Tian Min memujinya."Karena kau yang mengajariku. Oh ya Paman A Gui, ada apa?" Dong Xiu Bai kini menatap pria yang selalu setia membawakan kabar dari Xiao Long atau pun Xie Jing Cuan."Surat dari Tuan Long." Sahutnya sembari memberikan sebuah gulungan padanya."Terima kasih." Dong Xiu Bai menerima kemudian membuka dan membaca gulungan itu. Dia menjauhi area latihan dan masuk ke dalam rumah."Pama A Gui apakah ada kabar di Tanah Bebas dan Dataran Tengah?" Tian Min bertanya pada pria yang kini mengikutinya menuju dapur."Ada Tuan. Tanah Bebas ki
Baca selengkapnya

Wisma Diserang

Beberapa hari kemudian, orang-orang di Wisma Nyonya Ning dan juga di desa disibukkan dengan persiapan untuk mengungsi. Mereka bersiap untuk kemungkinan yang terburuk."Aku dengar desa sebelah diserbu orang-orang tak dikenal. Dalam semalam desa itu hancur lebur." Desas-desus beredar di desa terutama di keramaian.Bahkan para tamu di wisma pun mulai gelisah. Mereka memilih untuk meneruskan perjalanan ke Tanah Bebas. Sedangkan bagi orang-orang yang hendak menuju Dataran Tengah memilih untuk kembali atau bertahan di wisma."Seperti dugaanku, situasi makin tak terkendali, Nyonya." Tian Min duduk di hadapan Nyonya Ning.Sore itu mereka bermain catur go sembari berbincang dan menikmati teh. Akhir-akhir ini mereka berdua lebih sering menghabiskan waktu bersama."Kau benar. Aku khawatir mereka akan menyerang kita kapan saja. Orang-orangku tak akan mampu menahan mereka." Nyonya Ning meski berkata dengan tenang, tetapi kekhawatiran tergambar jelas d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status