Semua Bab Bukan Nikah Kontrak: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

Rencana busuk mama tiri

“Kematian pria itu tidak wajar. Harus kita selediki.”“Tetapi, dia ‘kan musuh bos, kenapa sampai segitunya diselidiki? Bisa dibiarkan saja, malah justru bagus dendam bos terbalaskan tanpa perlu mengotori tangan sendiri.”Apa yang dikatakan oleh anak buah Marco, memang benar. Namun itu sebelum dia tahu kalau Nathan adalah salah satu dari permintaan Marina. Terikat kontrak, terpaksa dia harus mengusutnya sampai tuntas.“Lakukan saja apa permintaanku. Selanjutnya biar aku yang urus sisanya. Jangan lupa cari tahu juga tentang asal-usul pria itu.”Pemimpin, salah satu anak buahnya yang dipercayakan berkomunikasi langsung dengan Marco, mengangguk paham. Berputar 180 derajat, meninggalkan Barkley. Setelah anak buahnya pergi, Marco menghubungi sekretarisnya lewat telepon pesawat.“Iya ada apa, pak?” Berselang beberapa menit, sebuah kepala terjulur di balik pintu ruangan kerja Marco. Seorang wanita berpakaian rapi masuk dan membawa beberapa map berwarna. Jalannya sedikit lambat, selain
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-06
Baca selengkapnya

Niat Menolong Malah Ditodong

“Aduh, harusnya tadi aku tuh naik ojek. Ah ... ternyata minimarketnya jauh. Mana perut masih sakit lagi.”Gadis cantik bergaun cokelat motif bunga-bunga itu, berjalan di trotoar sambil memperhatikan maps mencari lokasi keberadaan minimarket terdekat dari rumah. Meski kesusahan ―karena wanita memang sulit bila berhubungan dengan arah― akhirnya dia sampai juga. Paling yang gempor cuman betisnya saja.Dia berniat membeli beberapa pembalut, sebab berdasarkan perhitungan tanggal dan rasa sakit yang tiba-tiba datang menyerang, sebentar lagi dia akan kedatangan tamu bulanan. Sebagai tamu di rumah Marco, tidak lah mungkin Marco menyiapkan hal-hal seperti itu. Siapa pula yang mau pakai, Marco? Neneknya? Para maid yang rata-rata sudah berumur?Maka dengan inisiatif sendiri Marina pergi membeli keperluannya di minimarket. Dia membeli satu merek yang biasa dipakai setelah itu ke kasir untuk membayar. Pada rak di dekat meja kasir, ada banyak roti dengan berbagai merek. “Sepuluh ribu satu kak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-08
Baca selengkapnya

Aku disini, Marco!

Setelah Marina pingsan, tubuhnya langsung diangkat masuk ke dalam sebuah van yang telah menunggu di ujung gang. Satu dari tiga pria bertopeng itu sebelum masuk ke dalam mobil, menghampiri si nenek tadi.“Ambil ini!” Dia menyerahkan beberapa lembar uang lalu memberi kode seperti mengunci mulut. Harga untuk keberhasilannya memancing Marina ke sarang penyamun.Nenek itu menerimanya dengan hati penuh rasa bersalah. Apalagi saat melihat tiga bungkus roti dalam buntalan kainnya, rasa bersalah itu makin menjadi-jadi. Hanya bisa berdoa dalam hati agar Marina segera dapat pertolongan. Karena sebenarnya dia terpaksa melakukan perbuatan kejam tersebut. Cucunya butuh uang untuk berobat ke rumah sakit.Mobil van melaju meninggalkan gang sempit, masuk ke jalan besar, selap-selip di antara kendaaran lain. Dalam kecepatan 100 km/ jam, hitungan menit saja para penculik telah meninggalkan jalanan ibukota. Masuk ke jalan berbatu sedikit becek sebab hujan semalam. Begitu mulai memasuki kawasan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-10
Baca selengkapnya

Boneka si Mama

“Dari mana aja sih, Reza?”Reza, yang baru kembali dari rumah Marco langsung disambut tanya dari sang mama.“Dari kantor kak Marco.” Dia menyembunyikan satu bagian cerita, tentang singgah ke rumah kakak tirinya demi menyelamatkan Marina.“Lama amat. Jangan sering-sering kelayapan.”“Iya, ma.” Reza mengangguk patuh. Dia memang anak yang penurut. Harus tunduk apa perintah mama. Makanya tak salah Marco menyematkan julukan mama-boys untuknya. “Jadi gimana ma, si Marina udah diamanin?” Mesti pakai bahasa eksplisit agar mamanya tak menaruh curiga sama sekali.Mamanya menjentikkan jari. “Off course.”Muka Reza panik. “Di tempat yang biasa kan, ma?”Mata mamanya menyipit. “Kenapa kamu tanya-tanya begitu?”“Ah ngak kok, ma. Cumanya nanya aja.” Dia memasang ekspresi tenang, seakan tak ada apa-apa. Mata mamanya memicing lagi, tampak masih belum yakin. “Kakak ke mana?” Akhirnya dia mengalihkan perhatian dengan membahas sang kakak yang belum kelihatan batang hidungnya sedari pagi.“Ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status