Semua Bab Petualangan Detektif Tampan dan Si Gadis Kucing: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

secercah petunjuk

“Ini hanya gelas bekas kopi. Sebaiknya ku buang saja,” ucap Jenny.Namun, sebelum Jenny melangkah, Erwin merebut gelas bekas kopi itu. Sontak, Jenny terkejut. Dia seakan tidak ingin Erwin mengambilnya.“Di TKP tidak ada yang boleh dibuang atau disingkirkan. Itu bisa melanggar hukum karena merusak barang bukti,” ucap Erwin dengan tegas.“Baiklah, Anda boleh menyimpannya kalau begitu,” ucap Jenny pasrah.Sekitar satu jam mereka menyelidiki ruangan tempat korban bekerja. Selain gelas bekas kopi, mereka juga menemukan beberapa dokumen yang sedang dikerjakan oleh korban. Setelah selesai menyelidiki, mereka segera bergegas pergi untuk memeriksa barang-barang yang mereka temukan.“Akan kita apakan dokumen dan gelas ini, Win?” tanya Enola.“John, tolong bawa gelas ini ke Dokter Erina. Minta dia untuk mengecek jika ada sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk,” pinta Erwin pada Johny.“Untuk dokumen ini biar aku yang memeriksanya, mungkin kita bisa menemukan alasan kenapa korban dibunuh,” ucap Eno
Baca selengkapnya

Rekaman CCTV

“Apa yang Dokter Erina temukan?” tanya Erwin sangat penasaran.“Aku akan menjelaskannya di markas. Aku segera ke sana sekarang,” jawab Johny dan langsung mematikan telfonnya.Erwin semakin yakin kalau memang kematian korban bukanlah bunuh diri. Banyak hal yang menunjukkan kejanggalan semenjak Erwin menangani kasus ini. Mulai dari proses penyelidikkannya yang selalu dihalang-halangi, proyek mencurigakan yang dikerjakan si korban dan juga kematian korban yang tidak wajar. Setelah setengah jam menunggu, akhirnya Johny sampai di markas. Dia membawa dokumen hasil analisis dari Dokter Erina. Johny langsung menyerahkannya kepada Erwin. “Kamu lihat sendiri hasilnya,” kata Johny sambil menyerahkan dokumen yang dia bawa.“Jadi memang benar kalau korban telah diracuni,” ucap Erwin setelah melihat hasil analisa dari Dokter Erina. “Benar, racun yang digunakan membunuh korban secara perlahan, menyebabkan jantungnya mengalami penurunan fungsi,” jelas Johny.“Sekarang, kita telah mendapatkan bukti
Baca selengkapnya

Interogasi

“Lepaskan tangan saya,” bentak Jeni. “Ini hanya sementara. Kalau kamu tidak bersalah tentu kami lepaskan,” ucap Enola. “Apa kalian mencurigai saya yang membunuh korban?” tanya Jeni. “Kami hanya ingin memeriksa kamu sebagai saksi,” jawb Johny. Saat itu juga, Jeni dibawa oleh Enola dan yang lainnya. Mereka segera melaporkan hasil penyelidikan kepada Erwin yang saat ini sedang berada di kantor Harry Jonathan. Sementara itu, di ruangan Harry Jonathan, raut wajah Erwin tampak sangat serius. Sambil menatap dokumen yang dia awa, Erwin mendengarkan penjelasan Harry Jonathan dengan seksama. Tampaknya ada hal penting yang sedang mereka bahas. “Sekarang saya mengerti kenapa Anda meminta kami untuk menyelidiki kasus kematian kepala teknisi perusahaan Anda,” ucap Erwin. “Begitulah. Saya takut jika ini memang perbuatan seseorang yang berniat jahat,” kata Harry Jonathan. “Kalau begitu—“ Suara dering telepon milik Erwin memotong ucapannya. Dia buru-buru mengangkatnya saat melihat itu dari En
Baca selengkapnya

Mesin Pembuat Kopi

"Kenapa Anda seperti memojokkan saya?" Ucap Jeni, merasa tidak terima diinterogasi oleh Erwin. Sambil melipat tangannya Erwin berkata "Memojokkan? Ayolah, Anda di sana saat itu. Tentu sangat mudah menjawabnya, bukan?" "Saya tidak terlalu ingat kejadian saat itu, saya sedang banyak pikiran," Jeni berdalih.Tatapan Erwin fokus memperhatikan ekspresi wajah Jeni. Tanpa analisa yang berbelit-belit, Erwin tau kalau Jeni menyembunyikan sesuatu. Dia hanya perlu memancing Jeni untuk mengungkapkan kebusukkannya."Anda seorang sekretaris di perusahaan ternama. Tidak main-main, Anda adalah sekretaris pemimpin perusahaan ini. Bagaimana bisa ingatan Anda kalah dengan seorang office boy. Coba ingat-ingat kembali, saya yakin itu tidak sulit bagi Anda!" Ucap Erwin, mencoba mulai memancing emosi Jeni."Apa Anda sedang meragukan kemampuan saya? Saya sudah lama mengabdi kepada Tuan Harry. Dan tidak pernah sekalipun saya berbuat kesalahan. Benar begitu kan, Tuan Harry?" kata Jeni, melirik ke arah Harry
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status