"Rey, kita mau kemana, sih?"Megan kesusahan mengikuti langkah cepat Riley, menyusuri pelataran parkir. Terpaan angin, mengacak anak-anak rambut hingga menghalangi pandangannya."Ikut aja, Sayang," balas Riley.Seorang pria paruh baya berlari untuk menghampiri Riley."Selamat siang, Tuan Riley," sapanya."Siang, Ben. Apa permintaan saya sudah disiapkan?""Ya, Tuan. Semua sudah siap," sahut pria paruh baya berkebangsaan Italia itu terbata. "Kapten dan para narkoda menunggu anda dermaga kedua, Tuan. Di tempat biasa.""Kita segera berangkat.""Ba—baik, Tuan." Ben melirik takut sosok wanita asing disamping bosnya."Ini istriku, namanya Megan Charles," jelas Riley begitu sadar dengan perhatian yang ditunjukkan Ben pada Megan."Oh, maafkan saya, Nyonya. Saya tidak bermaksud untuk—""Nanti kita bicarakan lagi," potong Riley tak sabar. Ia kembali menyeret Megan untuk ikut bersamanya."Baik, Tuan." Ben segera menarik diri, dengan sigap mengikuti langkah cepat Riley.Megan hanya bisa tersenyum
Terakhir Diperbarui : 2023-07-15 Baca selengkapnya