🏵️🏵️🏵️ “Waktu itu kamu nggak ikut makan malam. Dia dengan semangat membawakan makanan untuk kamu ke kamar. Dia tampak khawatir karena merasa bersalah. Dia cerita di meja makan kalau dia sudah membuatmu sedih.” Aku sangat terharu mendengar penuturan mami mertua. Aku masih sangat ingat kalau saat itu Farid telah membuatku kesal hingga tidak bersedia makan malam bersama, padahal selama ini aku berpikir kalau perhatian yang Farid lakukan malam itu merupakan ide mami mertua, ternyata salah. “Sore, Mih, Sayang.” Tiba-tiba terdengar suara Farid. Dia langsung duduk di sampingku. “Lagi ngomongin apa, nih?” tanya laki-laki itu lalu mencium perutku. “Ngomongin kamu,” jawabku sekenanya. “Hebat, ya, ngomongin suami di belakang.” “Ngomonginnya, kan, yang baik-baik.” Mami turut menimpali. “Oh, ya ... Mami tinggal dulu, ya. Mau mandi.” Wanita paruh baya itu pun beranjak meninggalkan aku dan Farid di ruang TV. “Kamu mandi, gih.” Aku menangkupkan kedua tanganku ke wajah Farid. “Tumben romant
Last Updated : 2023-05-15 Read more