Home / Romansa / Pengasuh Cantik Dan CEO Dingin / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pengasuh Cantik Dan CEO Dingin: Chapter 11 - Chapter 20

22 Chapters

11. Permintaan Maaf

"Kenapa kau melakukannya lagi?" Liana menatap Dallen dengan penuh kekecewaan. Liana telah menaruh harapan lebih pada putranya, tapi pada akhirnya ia dikecewakan lagi. "Apa maksud Ibu? Aku tidak mengerti," ucap Dallen. "Apa kau sungguh berpikir ibu tidak tahu apa-apa? Hannah ada karena dirimu, lalu kenapa kau selalu saja menyebutnya sebagai anak pembawa sial? Kau bahkan menyakitinya secara fisik juga. Jika kau tidak bisa bersikap layaknya seorang ayah, setidaknya bersikaplah sebagai seorang manusia." Dallen sempat menundukkan kepalanya setelah mendengar ucapan ibunya. Dallen sebenarnya cukup yakin kalau ibunya akan mengetahui hal itu entah dari siapa, tapi ia masih saja berharap ibunya tidak akan mengetahuinya. Dallen tidak ingin membuat ibunya kecewa lagi, tapi kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya, begitu juga dengan sikap kasarnya. "Maafkan aku." Dylan kembali bicara, lalu kembali mengangkat kepalanya untuk menatap sang ibu. "Kenapa kau meminta maaf pada ibu? K
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

12. Selangkah Lebih Dekat

"Kenapa mereka belum bangun? Hannah baik-baik saja, kan?" Elena yang saat ini berdiri di depan kamar Dallen tampak meremas tangannya karena ia merasa begitu khawatir, tapi masih ragu untuk menerobos masuk ke kamar Dallen. Elena tidak mau dipanggil mesum lagi. Sekarang sudah jam 8 pagi dan setahu Elena, Dallen biasanya sudah bangun bahkan sebelum jam 7 pagi, tapi kenapa sekarang berbeda? Apakah terjadi sesuatu? "Astaga, apa yang harus aku lakukan?" Elena lagi-lagi bergumam. "Kau di sini lagi? Kau rajin sekali menjenguk Pak Dallen." Ini adalah suara Mira yang sedang melakukan tugasnya untuk bersih-bersih, tapi menyempatkan dirinya untuk menyapa Elena. "Menjenguk apanya? Hannah tidur lagi dengannya, tapi kenapa sampai sekarang mereka belum bangun juga? Bukankah itu aneh?" Elena menoleh ke arah Mira. "Kau sepertinya terlambat bangun. Pak Dallen ada di ruang olahraganya bersama Hannah, makanya aku mau mengambil baju kotor di kamarnya." Mira langsung masuk bersama keranjan
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

13. Tolong Aku

"Apa kau punya utang, lalu kau membawa penagih utang itu datang ke rumahku dengan harapan mendapatkan perlindungan? Berani sekali kau melakukan itu!" Dallen terus menggerutu kesal sembari turun dari mobil setelah sampai di rumah. Elena ingin membalas ucapan Dallen untuk menjelaskan kalau ia tidak akan pernah membawa penagih utang ke rumah ini untuk alasan apapun, tapi Dallen tidak pernah memberikan kesempatan padanya untuk bicara. "Aku akan meminta Ibuku memecatmu jika sampai terjadi sesuatu di rumahku!" Dallen berulang kali mengatakan kalimat itu setiap kali Elena mencoba untuk bicara. Ketika sampai di depan teras rumahnya, Dallen melihat ada seorang pria dengan penampilan yang berantakan sedang berdiri di sana dengan wajah angkuhnya. Dallen menengok ke bawah dan melihat ada tiga pria dengan penampilan yang setipe sedang duduk dam langsung berdiri ketika pria yang berdiri tadi mulai mendekat ke arahnya. "Ravi ..." gumam Elena yang begitu terkejut karena Ravi yang bisa d
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

14. Sikap Aneh

Elena merasa kalau hidupnya akan hancur hari ini di tangan Ravi. Tidak akan ada orang yang akan menolongnya, sebab orang-orang yang ia harapkan untuk peduli tidak sedikit pun peduli padanya. Elena berusaha keras mempertahankan kehormatannya dari pria berengsek seperti Ravi. Namun, ketika pertahanannya terlalu kuat, maka Ravi tanpa ragu langsung memberikan tamparan padanya, lalu menarik rambutnya ke belakang dengan begitu kuat. "Kau ternyata sangat menyebalkan, tapi tidak apa-apa, aku akan memaafkanmu kali ini karena pemberontakanmu membuatku semakin ingin bercinta denganmu," ucap Ravi yang terus berusaha melepaskan pakaian Elena. Sampai akhirnya, lengan kanan baju Elena sobek dan Ravi terus menarikmya sampai robekan itu membesar dan memperlihatkan pakaian dalam Elena. Elena menangis sejadi-jadinya dan terus berteriak meminta tolong. Elena berharap ada seseorang yang akan menolongnya walau itu terdengar mustahil sekali pun. Ketika baju Elena ingin dirobek kembali, pintu motel ter
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

15. Suara Petir

"Kau yang memikirkan apa? Apa kau pikir aku menginginkan tubuhmu? Kau memang gadis mesum!" Dallen berteriak pada Elena yang bisa-bisanya bersikap seolah ia sedang berhadapan dengan seorang pria mesum. "Lalu, kenapa Anda menatap tubuh saya?" tanya Elena yang sampai saat ini masih memeluk dirinya sendiri. Dallen menghela napas, kemudian mendekat pada Elena dan menyingkirkan tangan Elena yang menutupi bajunya. "Kau memakai pakaian palsu," ucap Dallen setelahnya dan membuat mata Elena seketika membulat. "Apa?" Elena terkejut karena sempat mengira kalau Dallen menginginkan tubuhnya, tapi ternyaya Dallen fokus pada pakaiannya. Elena sedikit menunduk untuk menatap gaun selutut dengan motif floral yang sedang ia gunakan, kemudian kembali menatap Dallen. "Tidak mungkin ini palsu. Saya membelinya dari mantan sahabat saya. Walau dia merebut pacar saya, tapi dia tidak mungkin menipu saya." Elena membeli gaun ini dengan menggunakan uang yang telah ia tabung dengan sepenuh hatinya dan ak
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

16. Tidur Bersama

"Terima kasih karena Anda sudah mau menidurkan Hannah." Elena cukup yakin bahwa rasanya ia tidak perlu berterima kasih pada sosok ayah karena telah mau bersama putrinya, sebab memang sudah sepantasnya seorang ayah melakukan hal itu. Namun, Dallen adalah pengecualian. "Jika aku tidak mau, maka kau pasti akan mengadu pada Ibuku, 'kan?" balas Dallen yang saat ini berusaha menidurkan Hannah di ranjangnya. "Saya juga perlu melakukan tugas saya." Dallen melirik Elena dengan tajam. Dallen perhatikan, Elena sudah semakin berani sekarang, padahal Elena belum lama di sini. Sudahlah, Dallen ingin segera menidurkan Hannah, lalu kembali ke kamarnya untuk beristirahat. "Ayah harus tetap di sini." Namun, Hannah malah kembali terbangun setelah dibaringkan di ranjang dan ia memeluk leher Dallen dengan begitu erat. "Kakak juga," ucapnya lagi sembari menatap Elena dengan tatapan yang begitu memohon. Dallen kesal dan ingin berkata bahwa semua ini membuatnya muak, tapi ia harus menahan d
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

17. Ada Apa Dengan Hannah?

Setelah mencari keberadaan Hannah, Dave akhirnya menemukan Hannah yang sedang berada di ruangan khusus untuknya bermain. Di sana, Dave bisa mendengar Hannah bicara pada boneka beruang miliknya yang diberi nama Nini. Hannah bercerita kalau semalam ia tidur dengan ayahnya dan memeluknya dengan erat. Dave bisa melihat kebahagiaan di wajah Hannah saat bercerita dan air matanya jatuh begitu saja saat mendengar cerita Hannah. Anak seusia Hannah biasanya akan sangat senang ketika diberikan mainan baru, tapi Hannah bisa begitu senang hanya karena mendapatkan pelukan dari ayahnya. "Hannah," panggil Dave dengan begitu lembut. "Paman!" Hannah tampak begitu bersemangat dan langsung berlari ke arah Dave untuk memeluknya dengan begitu erat. "Kenapa Paman ada di sini?" tanya Hannah yang sekarang sudah tidak lagi memeluk pamannya. "Paman merindukanmu. Hari ini, paman yang akan mengantarmu ke sekolah," jawab Dave. "Aku tidak mau pergi dengan Paman. Aku ingin pergi dengan Ayah." Hanna
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

18. Pujian Untuk Pertama Kalinya

"Sebelumnya, Hannah sempat berkelahi dengan salah satu temannya. Saya mencaritahu penyebabnya dan itu terjadi setelah Hannah diejek karena hanya orang tuanya yang tidak hadir saat kami mengundang orang tua murid untuk menyaksikan anak-anak menyanyi pada hari anak." "Saya mengerti keadaan keluarga Anda, tapi tolong luangkan waktu untuk Hannah demi kebaikannya. Dari semua anak-anak, Hannah menjadi yang paling pendiam. Saya sudah menelepon Bu Liana terkait hal ini, tapi saya diminta untuk bicara dengan Anda." Ucapan wali kelas Hannah rasanya masih bergema di telinga Dallen bahkan setelah ia meninggalkan ruangan guru dan kini sedang menatap Hannah dari balik jendela kelasnya. Di rumah, Hannah tampak cerita, tapi sekarang, Dallen melihat Hannah duduk sendirian dengan mainannya di saat anak-anak lain sibuk bermain bersama. "Apa yang terjadi? Apa Hannah baik-baik saja selama di sekolah?" tanya Dave, tapi ia tidak mendapat jawaban dari Dallen. "Hannah kesepian," gumam Elena yang m
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

19. Hannah Hilang!

"Kenapa penderitaan ini tidak berhenti padaku? Kenapa Hannah juga harus merasakannya?" Elena bicara dengan begitu pelan dan hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Elena juga sampai menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya yang menetes setelah mendengar ucapan Hannah. Dallen terus menatap Hannah selama beberapa saat. Dallen tidak tahu apakah selama ini sikapnya selama ini tidak cukup untuk menggambarkan kebenciannya atau Hannah yang memang belum memahami sesuatu? "Ya, tentu saja ayah sayang padamu." Dallen bahkan tidak yakin dengan apa yang ia katakan saat ini. "Aku juga sayang Ayah!" Hannah tersenyum dengan begitu lebar seakan tidak pernah ada hal buruk yang terjadi padanya. Dallen hanya menatap Hannah kali ini. Pikiran Dallen melayang jauh membayangkan bagaimana jika Rosa masih ada bersamanya. Jika Rosa masih ada, maka Dallen yakin keluarganya akan menjadi keluarga yang bahagia, bukan keluarga yang hancur seperti ini. "Pak Dallen, Anda baik-baik saja?"
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

20. Semoga Anak Itu Lenyap

"Apa maksud Anda hilang? Tolong jangan bercanda, Pak Dallen." Elena berharap kalau Dallen hanya sedang bermain-main saja. Dallen hanya diminta untuk menjaga seorang anak kecil dan anak itu adalah putrinya sendiri. Bagaimana bisa Dallen kehilangan Hannah? "Apa aku terlihat seperti sedang bercanda? Aku hanya meninggalkannya sebentar untuk menelepon seseorang dan dia sudah tidak ada saat aku kembali," ucap Dallen. Elena menatap tumpukan pasir dan beberapa mainan milik Hannah yang tadi ia gunakan, lalu melempar jus di tangannya dan setelahnya langsung mencari keberadaan Hannah di sekitar pantai. Jika Hannah tidak ditemukan, maka Elena meyakini kalau itu adalah kesalahannya karena berani meninggalkan Hannah dalam tanggungjawab Dallen. Sementara Dallen masih terdiam di tempatnya dengan raut wajah yang terlihat begitu panik. Dallen tidak menduga kalau keadaan akan menjadi seperti ini. Ia meninggalkan Hannah tidak sampai 15 menit, lalu bagaimana bisa anak kecil lenyap begitu s
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status