Home / Urban / Ibu untuk Eiger, Istri untuk Ayah / Chapter 11 - Chapter 13

All Chapters of Ibu untuk Eiger, Istri untuk Ayah: Chapter 11 - Chapter 13

13 Chapters

Suka Nggak?

"Silahkan duduk Pak Alex," ucap wanita usia Bik Nuri mempersilahkan dengan ramah.Alex kini sudah berpakaian lengkap khas orang kantoran, memakai jas dan juga dasi, menambah kadar kewibawaannya. Memang selepas dari sekolah Eiger, rencananya dia akan langsung menuju kantornya.Laki-laki itu lantas mengambil duduk di kursi berhadapan dengan Bu Atun dengan senyum formal yang terukir di bibirnya. Ketika memasuki pekarangan sekolah, sepi melingkupi karena memang siswa-siswi sudah masuk ke dalam kelas masing-masing.Namun setelah mendapat arahan dari satpam, dirinya bisa menemukan ruangan Bu Atun yang terletak di deretan lorong ruangan khusus untuk guru-guru."Bagaimana kabarnya Pak Alex? Apa anda semakin sibuk?"Lantas Alex kembali mengulas senyum formalnya sebelum menjawab. "Saya baik bu. Yaa semua pekerja memang selalu sibuk, saya pikir Ibu juga sangat sibuk, apalagi ditambah dengan pekerjaan yang telah anak saya buat."Bu Atun menggelengkan kepalanya beranggapan tak setuju dengan ucapan
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

Ada Apa?

"Menurut kamu, Bu Dewi itu gimana?" Eiger kini bersama dengan kedua temannya, yaitu Ardha dan Tian sedang duduk di pinggir lapangan sehabis bermain lari-larian. Tiga anak usia sepuluh tahun itu juga sembari memakan jajanan somay yang tadi mereka beli di kantin. Baru kali ini menu kantin ada somay. Dan Eiger pikir ia menyukai somay. "Bu Dewi, guru BK ya?" tanya Tian. "Iya." "Lah kan kamu pernah diomelin, kan? Yang waktu tidur di kelas." "Bukan diomelin tapi dinasehatin," ujar Eiger tak terima dengan kosa kata yang diucapkan Tian. "Ya sama aja," balas Tian tak acuh. Mereka berdua ketimbang akur malah lebih seperti Tom and Jerry. Kadang akur, kadang juga tidak akur. "Emang kenapa?" balas Ardha menanggapi. Seperti biasa anak itu yang menjadi penengah untuk kedua temannya. "Ya tanya aja, Bu Dewi itu baik, kan?" Eiger kembali bertanya. "Ya baik lah." "Cantik juga." Tian menambahkan dengan cengiran khasnya. Anak itu lantas meminta air mineral di botol milik Eiger. Kebetulan dia s
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Maunya Bu Dewi

Kali pertama ketika Eiger merengek atas waktu ayahnya yang selalu sedikit di rumah yaitu ketika anak itu masih duduk di sekolah taman kanak-kanak. Bahkan ketika itu Eiger mengancam tak mau sekolah karena terus-terusan ingin berangkat dan di jemput ayahnya. Saat itu pula Eiger mendapat wejangan panjang atas situasi keluarga yang berbeda. Alex menjelaskan bahwa tak bisa sering mengantarkan maupun menjemput anaknya akibat pekerjaan. Meski Eiger kian memahaminya, namun yang paling terlihat hingga kini yaitu kekesalan kala Alex pulang terlambat. Eiger memang tak pernah mengatakannya, namun ia melihat kekesalan pada anak itu. "Ada apa?" sudah berapa kali pertanyaan itu Alex layangkan, namun tak ada yang menjawab. Bahkan Yola yang biasanya tampak berani dan sangat cerewet kini hanya diam saja. Andika berbeda lagi. Adik bungsunya itu hanya sibuk dengan layar ponselnya tanpa ingin mencampuri permasalahan yang terjadi. Padahal itu akibat ulahnya. Dimana Eiger menjadi tak terima dengan perk
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status