Semua Bab Ranjang Pengantin Yang Ternoda: Bab 11 - Bab 15

15 Bab

Ikbal Bukan Lelaki Baik

Hari ini waktunya Ikbal dan Salsa pulang ke Jakarta karena besok Ikbal harus kembali kerja. Namun, pria itu belum juga bangun dari tidurnya, nampaknya dia begitu lelah.Salsa mendekati suaminya lalu mengelus lembut Pipi Ikbal, wanita itu mengecup kening pria yang begitu dicintainya. Namun, saat sedang memerhatikan wajah nana rupawan itu, Salsa terhenyak saat Ikbal tiba-tiba saja membuka mata dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh dari kasur.Air mata lolos begitu saja dari kedua netra Salsa, tak menyangka suaminya akan berubah secepat itu. Ia seperti tak lagi mengenal Ikbal yang lembut dan penuh perhatian. Perutnya terasa sedikit ngilu akibat benturan ke lantai."Mas ... perut aku sakit," keluh Salsa sambil mengelus perutnya, wanita itu meringis kesakitan.Alih-alih menolong istrinya, justru Ikbal malah melewati sang istri begitu saja dengan angkuh. Sementara Salsa hanya menatap nanar langkah Ikbal. Wanita itu senang saat sang suami seketika berhenti lalu menoleh ke arahnya, Salsa ber
Baca selengkapnya

Awal Kebangkitan Salsa

Salsa menangis terisak membayangkan nasib rumah tangganya. Wanita itu sungguh tak menyangka, lelaki yang ia banggakan dan anggap sangat baik sehingga bersyukur luar biasa pada Tuhan, ternyata lelaki itu tak ubahnya singa liar yang bisa menerkam mangsa kapan saja.Perlakuan Ikbal yang semena-mena pada dirinya sudah cukup menjadi bukti bahwa pria itu bukanlah suami yang baik.Jika memang Ikbal lelaki baik, ia pasti tidak dengan mudah marah pada Salsa dan sudi mendengar penjelasan darinya, terlepas apapun kesalahannya. Andai benar-benar cinta, seharusnya Ikbal mencoba mengerti dan melihat dari berbagai sudut pandang. Lagi pula Salsa hanya korban perkosaan, bukan pelaku perselingkuhan. Siapa yang ingin diperkosa di dunia ini? Sungguh tak akan pernah ada wanita yang menginginkannya. Namun, begitulah takdir, tak pernah bisa menolak garisnya meski sekuat apapun ia menghalau. Karena dalam takdir, ada area yang manusia kuasai juga ada area yang tidak manusia kuasai. Sekarang tugasnya hanya m
Baca selengkapnya

Salsa Minta Cerai

Suara ketukan pintu terdengar saat Salsa sedang menyiapkan keperluan untuk bekerja esok pagi, wanita itu bergegas membukanya. Saat daun pintu melebar Salsa terbelalak, matanya membulat sempurna, tangannya mengepal sehingga urat-uratnya terlihat dengan jelas.Namun, ia memilih untuk tetap tenang, bersikap tergesa-gesa hanya akan membuat semua rencana berantakan."Berani-beraninya mas Ikbal membawa jalang itu ke rumah kami," gerutu Salsa dengan wajah kesal.Dulu, Salsa selalu bahagia jika Hasna menginap di rumahnya, kini setelah tahu bahwa Hasna adalah pengkhianat, rasanya tak sudi untuk menerimanya sebagai tamu."Sa, Hasna tadi telpon, katanya dia ada masalah sama kakaknya, dia mau ketemu sama kamu dan menginap disini. Jadi, Mas ajak dia ke rumah," ucap Ikbal.Dada Salsa bergemuruh hebat, hanya saja wanita itu berusaha menyembunyikan seluruh gemuruh di hatinya. "Lho, Hasna, kenapa nggak telpon aku? Kan bisa aku jemput," tutur Salsa pura-pura baik. Padahal, jauh dalam hati dia ingin se
Baca selengkapnya

Rahasia Ikbal Terungkap

Salsa berlari dengan berurai air mata, hatinya sesak bagai terhimpit batu yang begitu besar, tak menyangka pernikahan yang diimpikan harus kandas di usia yang masih seumur jagung.Kini ia tak peduli anggapan orang lain tentang pernikahannya, hatinya sudah terlanjur perih menyaksikan pengkhianatan sang suami."Sa, dengerin aku dulu!"Ikbal mengejar langkah Salsa, ia tak lagi peduli pada Hasna yang sedang terkulai lemah di gudang. Pikirannya hanya tertuju pada Salsa, ia menyadari kesalahan terbesar dalam pernikahan yang telah diperbuat, luka menganga telah dia goreskan ke dalam hati Salsa.Sementara itu, sesampainya di kamar, Salsa mengunci pintu. Tubuhnya bersandar di daun pintu, tangannya mengusap perut lembut, perut yang di dalamnya terdapat mahluk penguat jiwanya."Maafin Mama, Nak," bisiknya sambil terisak. Air mata terus membanjiri pipinya."Oh Tuhan ... sesakit inikah rasanya di khianati?Apakah keputusan yang aku ambil ini tepat? Atau aku telah sukses menjadi istri durhaka? Tetap
Baca selengkapnya

Ikbal Meninggal?

"Jelas kamu lebih hebat dari pada Ikbal, kalau bukan karena kamu mana mau aku dekati dia," kata Hasna yang membuat dada Ikbal memanas."Pasti sekarang Ikbal sama Kiki berantem gara-gara rebutin Salsa, aku puas banget sayang karena bisa memberi pelajaran pada si br*ngsek itu dengan tubuh adiknya. Kalau mereka sampai macam-macam, aku akan sebar video bejad Kiki pada Kakak iparnya.""Kamu memang hebat, sayang," puji Hasna yang juga sangat membenci Salsa. Brak. Brug. Brak. Sontak Radit dan Hasna terkejut, pun Ikbal tak kalah terkejutnya ketika melihat sahabat dan kekasih gelapnya tanpa busana, tubuh mereka hanya ditutupi sehelai selimut, keduanya segera meraih pakaiannya yang tak jauh dari kasur, lalu mengenakannya dengan terburu-buru."Sialan!" kecam Ikbal.Pria itu mempercepat langkah dan menarik tubuh Radit hingga terjungkal, bahkan dia sama sekali tak peduli meski pria itu baru berhasil mengenakan celana kolornya. "Mas, ini nggak seperti yang kamu lihat!" ujar Hasna setelah berpa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status