Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Malam Pertama / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Dicampakkan Setelah Malam Pertama: Chapter 271 - Chapter 280

298 Chapters

Part 271. Meminta Maaf 

Semua tamu undangan yang hadir, staf, dan karyawan pun tampak bahagia malam ini. Store pertama akan dibuka esok hari dan semua yang ada di sana tentu saja hasil dari Crystal fashion. Acara berjalan dengan lancar, dan banyak orang saling bercengkrama. Sesekali tawa terdengar di setiap gerombolan. Bu Cintya pun dengan bangganya memperkenalkan Crystal kepada teman-temannya yang datang. Hal itu membuat Om Rudy hanya bisa menatap ke arah perempuan itu dengan hati yang hancur. ‘Andai waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan menyia-nyiakan istriku.’ Itu adalah salah satu keluhan yang muncul di dalam kepalanya. Rasa penyesalan yang menggantung di hatinya tidak akan pernah bisa dilepaskan. Om Rudy memilih pergi ke tempat sepi menghindari bisingnya obrolan. Dia berada di balkon dengan menatap ke arah langit gelap di depannya. Langit itu segelap hatinya. “Halo, Kakek.” Angkasa, entah bagaimana bocah itu berada di sana. Berdiri di samping Om Rudy dengan pandangan lurus ke depan. “Hai, Jag
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Part 272. Kasir Tampan

Almeda bernapas dengan lega mendengar keputusan sang ayah. Dia sudah berusaha membujuk lelaki itu lama, tapi belum juga berhasil. Malam ini, saat berada di acara Crystal, justru keputusan baik diambil. Gema tentu saja bahagianya dengan keputusan itu, pun Denial. Bagaimanapun jika ada Almeda bersamanya, itu akan lebih baik. “Hati-hati. Bye, Elang.” Denial melambaikan tangannya di depan wajah Elang yang menggapai ingin digendong. Namun sudah waktunya mereka pulang, sehingga Almeda tidak menuruti permintaan Elang untuk ikut Baba-nya. Mobil hitam milik Gema meninggalkan tempat acara. Pesta sudah selesai, dan sudah saatnya mereka beristirahat. Bu Cintya yang pergi bersama dengan Denial itu pun segera masuk ke dalam mobil. Menyandarkan tubuhnya dengan santai, dan tatapannya mengarah lurus ke luar mobil sampai mobil itu bergabung dengan kendaraan lain di jalanan. Semua orang yang ada di dalam mobil itu sama lelahnya. Pun dengan Denial, tapi dia harus membawa dua perempuan yang dicintainya
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Part 273. Pertengkaran Malam Hari

Malam itu, Denial baru saja akan membaringkan tubuhnya di atas kasur saat Almeda menghubunginya. Dia mengatakan Radit datang dan marah-marah. Tentu saja Denial tidak bisa diam saja di rumah tanpa melihat kondisi di rumah Almeda. Crystal pun ikut serta pergi ke sana dan melihat apa yang dilakukan oleh Radit. Ternyata lelaki itu murka karena ayahnya memilih tinggal di rumah Almeda. Lelaki itu mengira kalau Almeda dan Denial bersekongkol untuk menjatuhkannya dengan membawa Om Rudy bersama mereka. “Kenapa sekarang kamu kelabakan saat Papa tinggal di sini? Hari-hari kemarin kamu ke mana saja, Radit? Kamu bahkan meninggalkan Papa sendiri karena menganggap keputusan Papa salah dengan memberikan saham kepada mereka. Lalu kenapa sekarang kamu marah?” Dengan raut wajah kesal, Om Rudy bersuara lantang. Sejak saat pembagian harta saat itu, praktis Radit sangat jarang pulang ke rumah untuk melihat keadaan sang ayah. Lelaki tua itu hanya terus sendirian bersama dengan orang kepercayaannya. “Ken
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Part 274. Pencari Masalah

“Mas akan bilang ke Mama tentang ini?” Crystal bertanya saat mereka dalam perjalanan pulang. Jalanan sudah tampak lengang. Bagaimanapun ini adalah tengah malam. Denial melajukan mobilnya sedikit kencang agar bisa segera sampai rumah dan beristirahat. Rasa lelah sudah menggerogoti tubuhnya. “Aku harus mengatakannya. Kita nggak boleh menyembunyikan keputusan sebesar ini dari Mama.” “Kalau Mama nggak ngebolehin bagaimana?” “Aku rasa Mama nggak akan pernah ngelarang. Kita coba saja nanti.” Denial menenangkan istrinya. Crystal tidak lagi membahas itu. Tapi ada yang aneh dengan Denial, lelaki itu menatap ke belakang lebih sering. Cara menyetirnya pun tidak seperti biasanya. Kadang dia melaju kencang dan terkadang pelan. Crystal menoleh pada sang suami. “Kenapa, Mas?” tanya Crystal. “Ada yang ngikutin kita.” Crystal segera menoleh ke belakang dan ada satu mobil yang mengikuti mobil Denial. Perempuan itu tentu saja takut. Namun dia tak mengeluarkan kepanikannya dan memilih diam.Denia
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Part 275. Pengumuman

Rekaman sudah didapatkan dan itu akan menjadi bukti kuat untuk Denial menjatuhkan Radit. Jika lelaki itu berani membuat ulah lagi kepadanya, maka bukan tidak mungkin Denial akan membuat Radit semakin menderita. Rasanya sudah cukup untuknya memberikan waktu kepada lelaki itu untuk mengubah pikirannya. “Maaf, kamu pasti ketakutan.” Masuk ke dalam mobil, Crystal masih terlihat menahan ketakutannya. Seumur hidupnya dia tidak pernah melihat orang yang tengah adu jotos seperti itu. Tapi malam ini, dia melihatnya dengan kepala matanya sendiri. Salahnya kenapa dia tak mengalihkan tatapannya ke tempat lain dan justru memelotinya. Kini dia mendapatkan pelukan dari suaminya untuk menenangkannya. “Aku harus membiasakan ini sepertinya,” gumam Crystal dengan meremas baju lengan Denial. “Aku harus siap kapan saja melihat orang berantem.” Denial mengusap punggung sang istri dengan lembut tanpa mengatakan apa pun. Atensinya berpusat pada Baron yang tengah berbicara dengan tiga orang lawannya entah
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Part 276. Konsekuensi

Sontak saja semua orang yang ada di dalam ruangan meeting itu terkejut luar biasa. Berita macam apa yang diberikan oleh pemilik perusahaan itu kepada orang-orang yang ada di sana? Bukankah anak Om Rudy hanya satu dan itu Radit? Mereka mengetahui itu sejak lama. Tapi sekarang, Om Rudy justru membawa dua orang anak lainnya yang bagi mereka sangat asing diperkenalkan sebagai anak kandung. Lalu Radit itu siapa? Anak angkat?Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dalam benak semua orang yang ada di sana. Ekspresi yang Radit tunjukkan sungguh kelam luar biasa. Kepalan tangannya menguat dan amarahnya tampak keluar hebat. “Ayah benar-benar melakukan ini?” tanya Radit dengan ekspresi kesal. “Kita sudah membicarakan ini Radit. Kamu sudah tahu itu.” Om Rudy tampak melirik santai. Lantas kepalanya kembali berputar pada orang-orang yang ada di sana. Menjelaskan tentang ini dan itu. Namun tidak secara gamblang mengatakan jika Denial sudah menduduki Diratama Group. Meskipun begitu, tentu saja mereka ad
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Part 277. Terima Kasih

Benar ketika Denial diakui oleh Om Rudy sebagai anak kandungnya, maka sejurus kemudian ada banyak pertanyaan yang muncul di benak semua orang. Tiba-tiba saja semua orang menganggap ini dan itu. Ada banyak hal negatif yang tercetak di kepala mereka, pun banyak hal yang positif juga. Setiap Denial berjalan melewati para karyawannya, mereka menatap Denial dengan lebih lekat dari biasanya. Seolah mereka ingin mengorek informasi dari lelaki itu sampai pada akar-akarnya.Namun apakah Denial peduli dengan tatapan itu? Tentu saja tidak. Yang perlu dia lakukan adalah bekerja dengan benar. Menjadikan perusahaannya tetap berjalan dan berkembang adalah tujuannya, sehingga hal-hal seperti itu tidak masuk dalam daftar yang perlu dipikirkan. “Jadi, apa yang berubah dari putra ayahmu setelah kalian mengumumkan keberadaan dirimu dan Almeda?” Bu Cintya bertanya kepada Denial tentang perkembangan itu. “Dia nggak berani berulah pasti, Ma. Atau dia benar-benar akan menjadi gelandangan.” Sejak kemarin,
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Part 278. [Side Story] Rudy dan Cintya

Bu Cintya tiba-tiba saja tidak bisa tidur malam ini. Isi kepalanya terlalu berisik seolah tengah memutar kejadian demi kejadian yang terjadi di masa lalu. Tentu, kejadian itu tidak bisa dilupakan sama sekali dan akan terus melekat di dalam ingatannya. Hubungan yang terjalin dengan Rudy yang pada awalnya penuh dengan cinta dan tawa pada akhirnya berakhir menyedihkan dan penuh dengan luka. Bahkan sampai saat ini. Kini, kejadian di masa lalu Bu Cintya berputar kembali pada puluhan tahun yang lalu. Di mana pertama kali Bu Cintya menjalin hubungan dengan Om Rudy. “Des, ayo kita menikah.” Saat itu weekend dan Bu Cintya, yang kala itu masih menggunakan nama Desi, tengah keluar bersama dengan Om Rudy. Mereka tidak pacaran. Mereka adalah teman baik, namun tumbuh cinta di antara keduanya. Rudy sepertinya paham betul jika Desi memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya. Maka alih-alih memintanya menjadi seorang kekasih, dia justru langsung mengajaknya menikah. Desi tampak terkejut. Mereka
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

Part 279. [Side Story] Rudy dan Cintya. Bagian 2

Desi tidak bisa menelan makanan karena mual yang menderanya cukup membuatnya kerepotan. Bukan hanya Desi yang merasa kerepotan, Rudy pun sama. Tak urung, orang tua Rudy akan menginap dan menemani pada trimester pertama. Sampai Desi benar-benar lebih baik. Sudah hampir tiga bulan orang tua Rudy menginap dan menemani Desi yang terus mual. Desi tentu merasa beruntung karena dia memiliki mertua yang sangat baik kepadanya. Mereka sangat menyayangi dirinya seperti anaknya sendiri.Perut Desi sudah mulai terlihat, kebahagian yang dirasakan oleh Rudy dan Desi terasa berkembang berkali lipat. Apa pun keinginan Desi, Rudy tak pernah mengabaikannya.“Tapi sekarang emang udah nggak pengen apa-apa lagi, Mas.” Desi menjawab sedikit geli ketika Rudy terus-menerus bertanya apakah dia tidak menginginkan sesuatu.“Udah nggak muntah-muntah lagi tiap pagi ya, Sayang?” Jika biasanya Rudy akan mendengar atau bahkan akan terbangun karena mendengar suara Desi muntah, akhir-akhir ini sudah tidak lagi. Hal itu
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Part 280. [Side Story] Rudy dan Cintya. Bagian 3

“Jadi kamu orang yang sudah membuat calon suamiku meninggal dunia? Kenapa kamu masih berkeliaran? Seharusnya kamu mendekam di penjara!” Marta dengan tangis meraung berdiri di depan Rudy dengan tangan berkacak pinggang. Mendengar suara putrinya, kedua orang tua Marta akhirnya keluar dari rumah dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian ibu Marta yang lebih dulu bertanya. “Maaf, Bapak siapa?” Karena hanya mendengar suara tangis Marta tadinya, jadi mereka tidak ada yang mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh putrinya. “Saya Rudy, Pak, Bu. Saya yang bertanggung jawab atas kematian calon suami putri Bapak dan Ibu.” Tentu saja itu hal yang mengejutkan. Pasangan paruh baya itu saling tatap sebelum mempersilakan Rudy masuk ke rumahnya. “Bapak silakan masuk dulu. Mari kita bicara di dalam.” Itu suara ayah Marta. “Nggak. Dia nggak boleh masuk, Bu. Dia sudah merenggut kebahagiaanku. Dia sudah membuatku kehilangan laki-laki yang sangat aku cintai. Dia pembunuh, Bu.” “Marta
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more
PREV
1
...
252627282930
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status