Home / Fantasi / Castle / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Castle: Chapter 21 - Chapter 30

92 Chapters

Chapter 20

Aku mengenakan gaun sederhana untuk menunggangi kuda sejauh ini. Tidak ada pilihan lain. Sejujurnya aku benar-benar menyesal telah berkata seperti itu kepada Tom. Aku memang orang yang tidak tahu diri, sudah diberikan sarana dan pelayanan. Akan tetapi, aku malah membangkang. Setelah aku menemukan Cedric, aku tidak akan berlama-lama dan segera kembali ke kastil. Aku memperlambat laju sesampai di perkotaan, dan berharap segera menemukan Cedric. Pagi ini benar-benar pagi yang sibuk di sini. Aku semakin kurang yakin bisa menemukan Cedric segera. Mungkin saja dia sedang sibuk dengan kegiatannya atau bahkan dia masih berada di tempat tidur. Aku menelusuri perkotaan dan tidak mendapati dirinya. Aku tetap berusaha mencari hingga berhasil menemukannya, kini aku berada di pinggiran perkotaan. Rumah penduduk sudah semakin jarang, di sekelilingku hanya ada beberapa perkebunan, perternakan, dan beberapa gubuk. Inilah sisi dari pinggiran kota yang tidak banyak orang ketahui. Jauh
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Chapter 21

"Tom?" Tom mendapatiku, ketika aku baru melaju beberapa meter saja. Dia berdiri mematung dengan kuda yang di sampingnya. Aku tidak tahu harus berbuat apa? Apa aku harus mengabaikannya atau aku harus menuruni kudaku dan menghampirinya? "Sebaiknya kau segera kembali. Sebelum flu menyerang badanmu," ucapnya ketus tanpa menatap wajahku. Aku menuruni kudaku dan hendak menjelaskannya. Meskipun aku tidak tahu apa yang akan aku jelaskan, sebaiknya aku menenangkannya terlebih dahulu. "A-anu—" Aku belum menyelesaikan kalimatku, dia sudah bertindak dengan menunggangi kuda dan melaju cepat meninggalkanku. Apakah dia telah melihat kejadian itu, sehingga membuatnya marah? Atau memang dia sedang menguntitku? Entahlah. "Jane! Tunggu!" teriak Cedric. Aku mengurungkan niatku untuk menaiki kuda. Cedric sedang berlari ke arahku, saat aku membalikkan badanku. Apa dia benar-benar tidak melihat Tom? Ataukah dia sedang menunggu Tom pergi meninggalkanku? Cedric menarik tanganku dan menggenggamnya.
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Chapter 22

Terdengar suara Tom merespon, ketika pelayan tua yang bersamaku mengetuk pintu kamar milik Tom.Ketika pintu terbuka, dia sedang berdiri menatap ke arah luar."Yang Mulia—" ucap pelayan sambil membungkukkan badannya.Belum selesai dia berbicara, Tom memotongnya, "Tinggalkan dia.""Baik, Yang Mulia."Pelayan tua itu mempersilakanku masuk, kemudian menutup pintu.Tom masih berdiam mematung membelakangiku. Aku benar-benar membencinya ketika dia bersikap seperti ini. Terlalu kekanak-kanakan!"Malam ini benar-benar dingin, setelah cuaca siang hari sangat terik. Perubahan cuaca yang terlalu drastis."Aku berdiri di sebelahnya, dan mulai memahami apa perkataannya."Sebaiknya kau mengenakan pakaian tebal malam ini." Pada akhirnya dia menoleh ke arahku."Maafkan aku, Tom." Aku menunduk."Aku tidak mengerti mengapa kau harus meminta maaf?""Mungkin aku telah membuatmu kecewa.""Begitukah?""Entahlah."Keheningan mulai menyelimuti di antara kami berdua. Sikapnya masih dingin sesuai dengan cuaca
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Chapter 23

Tubuhku mengeliat, ketika cahaya matahari berhasil menyilaukan mataku. Hari sudah berganti, aku telah tertidur di ranjang Tom dan gagal pergi dari kamar ini sebelum hari berganti. "Selamat pagi, sunshine." Aku tersenyum dan mengusap kedua bola mataku. Dia memberikan secangkir teh hangat untukku. "Terima kasih." "Badanmu sudah membaik?" "Aku tidak bilang jika aku tidak baik-baik saja." Tom tersenyum lebar dan memperlihatkan semua deretan giginya yang rapih. Aku suka sekali dengan sikapnya yang seperti ini. Aku mulai meminum teh yang sedang aku pegang. Rasa teh manis masuk ke dalam tenggorokanku dan membuatnya terasa begitu hangat. Setelah menghabiskan teh di dalam cangkir, aku beranjak dan hendak pergi dari kamar ini sebelum semua orang melihatku. "Sudah mau pergi?" "Aku tidak ingin hal yang tidak aku harapkan terjadi." Tiba-tiba Tom memelukku dari belakang, ketika aku hampir membuka pintu kamar. "Aku tidak akan membuatnya terjadi." Kemudian dia mengecup leherku. Perutku ter
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Chapter 24

Matanya mulai terbuka, aku bisa melihat matanya yang cekung. Dia tampak sangat kelelahan. Ketika dia akan beranjak bangun dan duduk. Aku hendak menghentikannya.Aku menggenggam tangannya. “Yang Mulia, maafkan aku jika aku tidak sopan atas sikapku saat ini—dan aku minta maaf, aku sangat egois!” Aku menundukkan kepala.”Tidak apa, Jane.” Dia mengelus rambutku."Tidak perlu canggung terhadapku, aku menganggapmu sebagai anakku. Panggil saja aku ayah."Aku menatapnya, aku bisa merasakan kebahagiaan di sini. Tidak bisa dibayangkan, kini aku mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Sepertinya aku memang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Entahlah, aku tidak ingat sama sekali. Aku sangat beruntung saat ini.Aku tersenyum dan menangis terharu. "Terima kasih, Yang Mulia."Raja Aaron memberi sebuah tanda kepada Tom. Aku bisa mengerti tanda apa itu. Karena pada saat itu, Tom bergegas pergi keluar dari kamar."Sama-sama, Jane. Aku minta maaf atas perlakuan Darren terhadapm
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Chapter 25

Semua orang menatapku jijik. Entah apa yang mereka pikirkan? Akan tetapi, aku bisa menebaknya. Setelah kejadian Darren, aku tidur bersama Tom semalaman. Mungkin itulah sebabnya semua orang di sini melirikku dengan tatapan benci. Tidak semua orang, hanya beberapa. Aku memang tidak peduli. Toh, aku memang berniat pergi dari kastil ini secepatnya. Setelah aku pikir-pikir memang rasanya tidak sopan jika pergi begitu saja. Namun, jika aku berpamitan, aku tidak akan bisa keluar dari tempat ini.Setelah aku berhasil menemukan selembar kertas dan tinta di perpustakaan. Aku berniat menulis surat dan meninggalkannya di kamar ini. Aku berniat pergi tanpa mengambil apapun, dan aku akan pergi dengan berjalan kaki.Malam ini akan ada beberapa bangsawan datang menjenguk Raja Aaron. Memang bukan pesta. Namun, semua orang sibuk menyiapkan acara penyambutan seolah-olah mereka akan mengadakan pesta. Aku rasa tidak perlu semerepotkan itu.Aku menghabiskan waktu di kamar menulis sebuah surat. Tulisan tang
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Chapter 26

"Aku tidak melihat Williams hari ini?" "Ayolah!" Tom memainkan kedua tanganku. "Kau tidak mengkhawatirkan sahabatmu sendiri? "Sudah aku katakan, dia seorang laki-laki dewasa!" ucapnya sambil cemberut. "Dia seorang Pangeran?" Tom mengangguk, dan dia masih menggenggam kedua tanganku dan tidak ingin melepaskannya. "Lantas mengapa dia terus-menerus berada di sini?" "Tidak mungkin aku mengusirnya, bukan?" Aku menghela napas, dan terdiam. "Aku tidak mungkin menceritakan permasalahannya kepadamu. Kecuali jika dia sendiri bercerita langsung kepadamu." Tom melepaskan genggaman tangannya, dan mengusap rambutku. Dia benar, rasanya itu akan menjadi seorang pengkhianat jika salah satu dari sahabat menceritakan cerita pribadinya kepada orang lain. Aku memakluminya, dan membuang rasa penasaranku tentang itu. "Jane?" Aku memeluknya, dan dia mencium rambutku. Lengannya melingkari seluruh tubuhku. Aku membenamkan wajahku di dadanya. Aku merasa tenang saat mendengar suara irama detak jantung
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Chapter 27

Dengan perlahan aku mencoba membuka mataku. Bayanganku buram, tapi aku berusaha untuk membuka mataku dan melihat pandangan menjadi lebih jelas. Ini bukan di kediaman Philip, Kastil Burchard ataupun Kastil milik Raja Tua itu. Lantas di manakah aku berada sekarang? Entahlah. Kepalaku terasa berat, saat aku mencoba memfokuskan pandanganku. Langit-langit yang biasa, dan aku rasa bahwa aku sedang berada di sebuah rumah. Akan tetapi, ini di rumah siapa? Dengan sekuat tenaga aku mencoba untuk bangun dan beranjak dari sini. Aku yakin bahwa aku sedang tidak dalam bahaya. Akan tetapi, aku tidak boleh kembali terlibat dengan mereka. Aku tidak boleh kembali ke kastil itu, atau kastil manapun. "Jane!" Suara ini? "Kau tidak boleh memaksakan dirimu untuk bangun! Beristirahatlah!" Aku menyipitkan kedua mataku, berusaha melihat wujud dari suara ini. Aku mengenali suara ini. Akan tetapi, aku tidak yakin. Cahaya di rumah ini cukup gelap, hanya di bantu penerangan dari perapian di sana. Laki-la
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Chapter 28

Tatapan Cedric tidak pernah lepas menatapku. Dia bahkan selalu terjaga. Aku tidak pernah tahu kapan dia tertidur. Ketika aku menutup mata dan saat terbangun, Cedric masih menatapku dengan awas. Aku merasa bahwa aku seperti tahanan di sini, tanpa diikat.Saat aku menanyakan kapan dia tertidur, dia selalu menjawab bahwa dia tertidur saat aku tertidur juga. Bahkan dia mengatakan ketika aku sudah terlelap, dia akan tidur di ranjang bersamaku. Aku tidak yakin akan hal itu, dia berusaha menakutiku agar aku menunjukkan wajah tidak suka. Raut wajah seperti itu yang sangat disukai Cedric. Aneh!Rumah ini terlihat sederhana, aku rasa di sini memiliki beberapa kamar. Namun, Cedric lebih memilih tidur di sofa di kamar bersamaku.Aku semakin ragu untuk pergi dari sini. Karena aku tidak tahu caranya bagaimana? Aku masih bisa lolos dari penjagaan yang ketat yang terdiri dari banyaknya pasukan. Namun, aku tidak bisa lolos dari satu orang ini.Cedric mengajakku makan malam di ruang makan.Hanya cahaya
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Chapter 29

Aku membuka mataku dan terbangun.Dengan sontak, aku membuka mataku lebar-lebar, dan menduduki kasur.Cedric?Apa yang sudah dia lakukan di kasur ini? Apa aku telah tertidur bersamanya?Aku diam mematung menatapnya, sampai dia mulai membuka matanya.Berbeda denganku, dia tampak berbahagia sekali di pagi ini.Dia tersenyum, kemudian beranjak duduk. "Selamat pagi, Jane." Dia mengusap pipiku. Namun, aku menepisnya."Pagi yang indah." Dia merenggangkan kedua tangannya ke atas.Aku mengerutkan dahi, melihat tingkah Cedric yang aneh."Aku senang jika penglihatan pertamaku di pagi hari adalah dirimu. Akan lebih indah jika kau tersenyum bukan memasang wajah yang seperti itu."Dia tersenyum licik."Tidak masalah, aku tetap menyukaimu."Aku beranjak dari kasur, kemudian membuka jendela. Udara pagi hari sangat segar, jadi lebih baik aku menghirup udara pagi ini dan menikmatinya. Aku menutup mataku, dan membiarkan cahaya matahari menyinariku serta angin menyapu seluruh wajahku.Cedric memelukku d
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status