Ashera benar-benar tidak menyangka bila Arion bukanlah pria yang bisa dipegang kata-katanya. Arion telah berjanji akan mengantarnya pulang, tapi kenyataannya, dia malah sudah pergi. Wajah berseri Ashera yang tadinya penuh dengan harapan akan bebas dan bertemu dengan ibunya, kini hilang sudah. Wajah itu layu dan penuh rasa kecewa. Ashera memutar kembali tubuhnya dengan tiada semangat sama sekali."Non!" panggil Iyem ketika melihat Ashera melangkah lemah hendak kembali ke kamarnya."Aku mau tidur lagi, Bi," jawabnya tanpa menoleh, apalagi menghentikan langkahnya.Tidur? Alasan Ashera jelas saja hanya alasan klasik, Iyem pun tidak akan percaya. Mana mungkin pagi-pagi begini ada yang akan kembali tidur?"Non, tuan Arion meminta maaf dan akan mengantarmu pulang malam nanti," ucap Iyem tidak peduli apakah Ashera akan mendengarkan atau tidak.Ashera menghentikan langkahnya, lalu menoleh melihat Iyem. Wajah Iyem terlihat menyayangkan apa yang terjadi padanya. Ashera
Read more