Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1311 - Chapter 1320

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1311 - Chapter 1320

2070 Chapters

Bab 1311

Kemudian, Farhat tertawa terbahak-bahak. Dia menertawakan orang di depannya yang tidak tahu apa-apa itu. Dia tertawa karena dia sudah terlalu lama mengasingkan diri dari dunia. Sehingga siapa saja berani datang dan memintanya untuk menyerah.Setelah tertawa sejenak, wajah tua Farhat menjadi muram. Dia tiba-tiba mengangkat tangan dan menunjuk ke arah Nova.“Itu tergantung apakah kamu punya kemampuan.”Begitu selesai bicara, keempat bawahannya langsung menyerang Nova pada saat yang bersamaan. Kekuatan keempat orang itu berada di Alam Keenam.Empat orang menyerang pada saat yang sama, maka serangan itu setara dengan serangan kekuatan Alam Ketujuh. Empat serangan yang kencang menyerbu ke arah Nova.“Mati.”Nova meraung dengan suara berat. Dia mengangkat Pedang Keji Sejati di tangannya, ​kekuatan yang menakutkan terpancar dari pedang tersebut.Pada detik berikutnya, ruangan itu langsung porak-poranda oleh kekuatan pedang itu. Orang-orang yang berada di dalam ruangan juga terhempas keluar. S
Read more

Bab 1312

Di pinggiran Kota Diwangsa, jalan raya tanpa orang. Di pinggir jalan, di jalur penghijauan. Sosok bertopeng menakutkan dan memakai mantel hitam besar melempar seorang pria tua ke tanah.Pria yang dilempar ke tanah tidak lain adalah Farhat. Dia jatuh ke tanah dengan menyedihkan. Pada detik berikutnya, dia menatap Nova yang berdiri di depannya dengan topeng yang menakutkan. Wajah tuanya tampak suram.“Siapa kamu? Sebenarnya siapa kamu? Kenapa kamu bawa aku ke sini?”Ada sedikit rasa takut di dalam hati Farhat. Berhadapan dengan Nova yang sangat kuat, dia justru tidak punya keinginan untuk bertarung. Farhat tidak tahu siapa orang di depannya, juga tidak tahu mengapa orang itu membawanya ke sini. Hanya saja, Farhat bisa merasakan ancaman kematian yang mendekat.Nova menatap Farhat yang jatuh ke tanah. Darah di dalam tubuhnya telah tenang kembali. Pikirannya sangat jernih, dia tahu apa yang sedang dia lakukan.“Farhat, sekarang kamu hanya ada dua pilihan. Yang pertama, mati. Yang kedua, ker
Read more

Bab 1313

“Ketua.”Begitu Farhat pulang, sebagian besar anggota keluarga Atmaja terlihat gembira. Farhat menatap Sonia yang berada di kursi utama, lalu menatap keluarga Atmaja lainnya.“Tuan, siapa yang bawa Tuan pergi?” salah satu dari empat bawahan Farhat mendekat dan bertanya.Farhat mengangkat tangan dan memotong perkataan orang itu. Dia tidak menjawab, tapi melihat ke arah Sonia yang berada di kursi utama. Kemudian, dia berjalan ke depan Sonia.Sonia juga menyadari ada yang tidak beres dengan ekspresi Farhat. Oleh karena itu, dia spontan berdiri dan mundur beberapa langkah.“A-apa yang ingin kamu lakukan?”“Huh!” Farhat tiba-tiba tertawa. Hal itu membuat Sonia menjadi semakin bingung.“Sonia, mulai sekarang, kamu adalah kepala keluarga Atmaja,” kata Farhat.Satu kalimat dari Farhat bagaikan sebuah batu yang menimbulkan ombak besar. Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, semua orang terkejut bukan main.“Apa maksud Kakek Farhat?”“Ketua, kenapa kamu mengalah? Bagaimana gadis kecil sepert
Read more

Bab 1314

Setelah Nova pergi dari rumah keluarga Atmaja, dia melepas topengnya. Dia melipat topeng itu dan menyimpannya. Kemudian, dia bergegas kembali ke hotel.Setibanya di hotel, Nova langsung melepas mantel besarnya serta baju luarnya. Dia hanya mengenakan pakaian yang tipis. Dia merapikan rambut hitamnya, lalu duduk bersandar di sofa yang empuk.Nova tidak tahu apakah dia telah melakukan hal yang benar. Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain. Dia merasa malu pada Chandra. Chandra selalu memberi tanpa pamrih, tapi dia tidak tahu kebaikan pria itu. Dia baru tahu bagaimana menghargai Chandra ketika dia kehilangan pria itu.Nova ingin selalu bersama Chandra dan menghabiskan sisa hidupnya bersama. Namun, perhatian Chandra selalu tertuju pada negara. Jika negaranya tidak tentram, Chandra tidak akan menyerah. Chandra tidak akan mengasingkan diri bersamanya dan menjalani kehidupan yang tak terkekang dengan sepenuh hati. Demi Chandra, Nova harus melakukan hal-hal seperti ini.​Kota Rivera.Chandr
Read more

Bab 1315

Selain itu, Tri Bunga yang dihasilkan setelah memasuki Alam Ketujuh juga berkumpul. Puncak Sinergi Tri Bunga yang sesungguhnya, Lima Energi Esensial.Aura di tubuh Chandra saat ini meningkat secara ekstrim. Dia pelan-pelan berdiri dengan ekspresi tenang di wajahnya. Tidak ada kegembiraan, juga tidak ada kekhawatiran. Dia pun bergumam pelan, “Akhirnya sudah masuk ke Delapan Alam.”Setelah mengasingkan diri selama dua bulan sambil menyerap energi inti dalam Kura Sakti, energi sejatinya meningkat drastis, vitalitasnya juga menjadi sangat kuat. Sekarang, Chandra telah memasuki Delapan Alam.Chandra menarik kembali aura yang terpancar dari tubuhnya. Kemudian, dia keluar dari kamar. Saat ini, hari sudah malam.Ruang tengah di lantai bawah.Beberapa orang sedang berkumpul di sana. Grace, Sandra, Amanda dan Mawar. Keempat orang itu telah mengenal seni bela diri. Dalam dua bulan terakhir, kalau tidak sibuk dengan urusan perusahaan, maka mereka akan berlatih seni bela diri di rumah dan berdiskus
Read more

Bab 1316

Sudah lebih dari dua bulan, hampir tiga bulan sejak Konferensi Kelompok Gunung Langit. Para pesilat yang mendapatkan inti dalam Kura Sakti seharusnya juga telah selesai memurnikan inti dalam. Juga sudah waktunya untuk keluar dan membuat kekacauan.Pemilihan umum pada bulan Oktober juga tinggal kurang lebih setengah tahun lagi. Dalam jangka waktu setengah tahun ini, Chandra harus menyelesaikan semua masalah.Para perempuan menatap Chandra dengan tatapan memelas. Setelah mengaktifkan Metode Pemeliharaan Tubuh lagi, Chandra baru bisa menekan keinginan di dalam hatinya. Kemudian, dia baru berkata kepada mereka, “Aku khawatir akan ada masalah di Diwangsa. Jadi aku nggak akan tinggal di Rivera lebih lama lagi. Malam ini juga aku akan berangkat ke Diwangsa.”“Sudah mau pergi?” Sandra tertegun sejenak dengan ekspresi kecewa di wajahnya.Selama dua bulan ini, meskipun Chandra selalu berada di rumah ini, pria itu terus mengasingkan diri di dalam kamar. Terkadang Chandra makan satu kali sehari, t
Read more

Bab 1317

“Bagaimana situasinya?” tanya Nova dengan raut wajah dingin.“Ketua, selain Empat Keluarga Kuno, keluarga Aryani, Shaolin, Butang, Gunung Sakti, Panca Pedang dan beberapa keluarga besar lainnya, semua kelompok, keluarga dan prajurit lainnya sudah pulih. Boleh dibilang, sekarang sebagian besar dunia seni bela diri kuno dikendalikan oleh Langit Mistika.”“Oke.”Nova mengangguk pelan. Selama dua bulan ini, dia tidak pernah menganggur. Dia menaklukkan Farhat dulu, lalu menaklukkan beberapa prajurit yang rela mati. Kemudian, dia diam-diam mendirikan Langit Mistika.Selama dua bulan ini, kekuatan Langit Mistika menjadi semakin kuat. Mereka terus menekan dan memulihkan beberapa kelompok dan keluarga.Orang di depan Nova saat ini adalah wakil ketua Langit Mistika. Dia juga satu-satunya orang yang pernah melihat wajah asli Nova.Orang yang berlutut itu bertanya, “Ketua, apa rencana selanjutnya? Tolong beri instruksi.”Nova bertanya dengan tenang, “Selain Alden, pesilat yang bunuh Kura Sakti di
Read more

Bab 1318

Nova mengungkit soal Langit Mistika. Dia tidak mengatakan asal usul Langit Mistika. Chandra bertanya tentang Langit Mistika, tapi Nova mengatakan kalau dia tidak tahu apa-apa.Chandra tampak seperti sedang berpikir keras. Di saat seperti ini malah muncul sebuah kelompok bernama Langit Mistika, ini jelas bukan hal yang baik.Setelah berpikir sejenak, Chandra bertanya lagi, “Selain Langit Mistika yang baru muncul ini, ada berita apa lagi di dunia seni bela diri kuno?”“Nggak ada lagi.” Nova meringkuk di dalam pelukan Chandra dan berkata, “Selain Alden, pesilat yang muncul di Kelompok Gunung Langit hari itu belum ada yang muncul. Tapi situasi di Diwangsa saat ini kurang bagus.”“Oh ya?” Chandra tertegun, lalu bertanya, “Bagaimana situasi di Diwangsa sekarang?”“Menurut kabar dari Sonia, Alden datang ke Diwangsa sebulan yang lalu. Sejak itu, dia mulai terlibat dengan urusan di Dunia Fana. Dia juga membentuk keluarga Kirana. Sekarang keluarga Kirana sangat berkuasa, mereka juga terlibat dal
Read more

Bab 1319

“Iya, aku tahu, kok.”Chandra mengambil ponsel dan Pedang Penghakiman. Setelah itu, dia bergegas keluar. Dia naik taksi langsung menuju pangkalan militer.“Jenderal Langit.”Begitu memasuki pangkalan militer, para prajurit di pangkalan militer yang bertemu dengannya bersikap hormat padanya. Chandra menganggukkan kepala, sebagai salam kepada para prajurit itu. Kemudian, dia langsung pergi ke kantor.Plok!Sebelum masuk ke kantor Paul, Chandra telah mendengar suara dari dalam.“Paul, aku katakan sekali lagi. Cepat lepaskan dia, atau kamu tanggung sendiri akibatnya.”Chandra mendengar makian keras datang dari dalam kantor. Dia pun membuka pintu dan masuk ke dalam.Di kantor Paul, ada seorang pria tua berseragam militer sedang menunjuk ke hidung Paul dan memarahinya, “Ini Diwangsa, bukan Gurun Selatan. Kamu nggak punya hak ambil keputusan.”“Jenderal Langit.”Paul yang duduk di kursi, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun saat di marahi. Begitu melihat Chandra yang membuka pintu dan ma
Read more

Bab 1320

Chandra duduk di sofa di kantor Paul. Paul segera mengeluarkan rokok dan menyerahkannya kepada Chandra. Setelah itu, dia duduk di seberang Chandra.“Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini.” Chandra menerima rokok dari Paul dan menyalakannya, lalu dia bertanya, “Selain Rendi, siapa lagi yang tekan kamu selama ini?”“Wah, banyak banget.” Paul menyalakan sebatang rokok juga dan berkata, “Hampir semua orang besar di Diwangsa datang cari aku. Ada yang ancam, ada yang bujuk. Tapi aku selalu menghindari mereka.”“Hmm.” Chandra mengangguk dan berkata, “Keluarga Tanoto sudah berakar di Diwangsa selama ratusan tahun. Mereka adalah keluarga terkuat di Dunia Fana, punya banyak hubungan nggak jelas dengan banyak tokoh besar. Dengan mengusik Hendi pasti akan menyebabkan serangkaian reaksi. Nanti kamu tuliskan daftar namanya, aku punya rencana.”“Baik,” jawab Paul sambil menganggukkan kepala.“Aku pergi cari Raja dulu.”Chandra tidak berlama-lama di pangkalan militer. Setelah bicara sebentar deng
Read more
PREV
1
...
130131132133134
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status