Home / Romansa / Bukan Pemeran Utama / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Bukan Pemeran Utama: Chapter 31 - Chapter 40

45 Chapters

31 - Kekhawatiran Alvis

Meskipun mengendarai mobilnya, Alvis tetap mendengar laporan yang orang kepercayaannya katakan di seberang telepon sana. Sebenarnya bahaya melakukannya takutnya lokasinya langsung terbaca tapi Alvis harus memeriksanya apalagi kedatangan Xera di Kota ini membuatnya ketakutan. Sahabat Nadhila itu tidak boleh bertemu dengan Nadhila lagi. "Pemicu cepat tidaknya ingatan kembali itu tergantung lingkungan, Pak Alvis. Kesimpulan ini saya pertahankan karena Pasien termasuk dekat dengan lingkungannya apalagi perubahan yang kita lakukan padanya sebelumnya. Saran saya, jauhkan dia dari semua orang terdekatnya, terus dorong dia berpikiran bahwasanya nama yang anda berikan memang miliknya." Tangan Alvis mendingin mengingat perkataan dokternya. "Identitas baru yang anda berikan padanya akan bertahan jika anda berhasil mengasingkannya ke tempat yang tak pernah dia kunjungi dan orang-orang disayanginya." Tepat di depan kantor, Alvis memarkirkan mobilnya. Satpa
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

32 - Sedikit Merasa Hampa

"Tau engga Mas? Mereka katanya iri banget sama aku karena anaknya masih umur beberapa bulan eh badanku sudah selangsing ini. Mereka saja susah banget nurunin berat badan di tambah sedang busui." Ceritaku ke Mas Alvis, Kanza sudah tidur. Sedangkan aku duduk di meja rias memakai skincare yang sudah Mas Alvis belikan seminggu setelah bangun dari koma. Katanya sih ini brand yang aku pakai terus menerus. "Haha, kamu kan memang suka olahraga sehabis lahiran. Setiap kali Mas pulang kerja, pasti menemukanmu di ruang olahraga." Kayaknya hidupku memang terlampau sempurna, pantas banyak orang yang iri. Bagaimana tidak? Orangtua yang sangat menyayangiku, Suami yang super duper tau aku bagaimana, anak yang cantik, di tambah sehari-hariku yang merupakan impian semua orang. "Tapi kenapa aku merasa anti banget sama olahraga ya?" hanya feeling sih, asal menebak. "Kayaknya feelingmu salah, Sayang. Mas bahkan kalah dengan rajinnya kamu berolahraga kata
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

33 - Persahabatan Hancur

Karena katanya Mas Alvis akan ke kantor pagi banget, aku kelabakan masak di dapur di temani ocehannya bidadari cantikku. Bundanya riweh, eh dia malah lebih semangat lagi bangunnya.“Jadi apalagi sekarang? Kamu tidak mau menghadiri acara keluar tapi mau datang ke pesta teman? Naa, kamu tahu engga sih bagaimana khawatirnya Mama sama kamu? Setiap kali Mba ke sana, dia selalu bertanya kamu sedang apa.”“Yaudah Mba jawab saja kalau aku sibuk kerja, mengejar mimpi. Mba kenapa sering banget ke sini? Aku engga mau di liatin sama suami Mba terus, dia menakutkan.”“Nadhila, dia kakak iparmu bukan orang asing. Lagian kaliankan pernah sahabatan lama, masa sahabat sendiri tidak di sapa? Hanya karena dia menikah dengan Mba bukan berarti kalian asing begini.”Kepalaku mendadak sakit, suara dengingan terdengar sangat nyaring bersamaan dengan datangnya sahutan demi sahutan percakapan dua orang. Spatula yang ad
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

34 - Kamu Milikku

Sejam berlalu, Alvis bahkan tak pernah mengalihkan pandangannya dari Nadhila karena merasa bersalah atas kesalahannya di masa lalu. Tak cukup sejam sebenarnya karena tadinya Alvis sempat keluar menidurkan Kanza yang mulai mengantuk pagi. "Naa, meskipun wajahmu tak lagi sama tapi aku tetap menjadikanmu Cinta pertamaku. Kamu taukan kalau temanku hanya kamu? Kenapa pulangmu tak mencariku? Kenapa malah membawa pria lain bersamamu?" bisiknya lirih, ditumpukannya dahinya di genggaman tangan mereka. "Setiap kali Nabhila bertanya tentang persahabatan kita, aku tidak tau mau menjawab apa. Dia seolah meragukanku padahal awalnya dia sendirilah yang datang menawarkan Cinta padaku." Dan pada akhirnya, Alvis menangis lagi. Kenangan indah mereka masih tersimpan baik menjadi satu film di otaknya. Nama Nadhila akan selalu mempunyai tempat spesial meskipun Alvis sempat Cinta mati-matian pada Nabhila. Alvis menegakkan badannya kembali, rambut Nadhila yang berjat
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

35 - Berusaha Mencari

Semingguan ini, Xera berusaha menunggu perempuan bernama Nabhila itu. Tetapi nyatanya, tidak ada. "Apa Alvis membawanya pergi karena ketahuan? Tapikan kami hari itu tidak bertemu sama sekali. Dia bahkan tidak tau tentang pertemuan itu." Mata Xera kembali memeriksa sekitar, mencoba memikirkan bagaimana jalan keluarnya. Setiap kali ada mobil yang datang, Xera pasti akan berdiri atau setidaknya memeriksa apakah itu orang yang dicarinya ataukah bukan. "Apa gue pulang aja ya? Tapi kalau misalkan gue pulang terus orang itu datang? Gimana?" kayaknya, Xera bakal dikatai gila oleh orang sekitar. Dari kemarin saja, pemilik supermarket selalu menatapnya dengan tatapan curiga karena duduk di bangku ini selama seminggu penuh. Tapikan ini demi bertemu dengan Nabhila kan? Siapa tau orang itu beneran Nadhila, tapi kok mukanya beda? "Kayaknya gue beneran bisa dianggap gila." Sudahlah, Xera memutuskan pergi dari sana daripada di usir secara tak hormat. Kan berabe. Sebelum pergi, Xera memeriksa da
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

36 - Alasan Rahasia

Bunyi klakson mobil yang saling bersahutan tak Alvis pedulikan, sampai di rumah dengan selamat dan bertemu dengan istri tersayangnya adalah prioritas utamanya. Bagaimana jika Nadhila kembali meninggalkannya lagi seperti dulu? Bagaimana jika Nadhila memutuskan pergi karena mencintai dunianya yang dulu? Tidak boleh, dari dulu sampai sekarang. Nadhila Meaaz hanyalah miliknya dan untuknya. Setelah berkendara secara ugal-ugalan di jalanan, akhirnya mobilnya terparkir sembarangan di halaman rumah. Keluar dengan terburu-buru, memanggil istrinya dengan perasaan takut luar biasa. "Sayang, kamu di mana? Nabhila, Mas pulang." Di kamar tidak ada, dapur juga tidak ada. "Nabhila Sayang?" Panggilnya sekali lagi. Saat melihat perempuan cantik datang dari luar, Alvis memeluknya erat. Dunianya, sumber bahagianya dan perempuan terkasihnya. "Jangan pernah tinggalin Mas, Sayang. Mas engga akan pernah bisa hidup tanpa kamu, kalian berdua adalah alasan Mas bertahan sampai saat ini. Mas mohon, apapun
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

37 - Arisan Dan Keluarga Meeaz

Ternyata, masuk arisan tidak semenyenangkan itu. Aku pikir, kami akan membahas betapa indahnya keluarga, pertemanan ataukah ada pengalaman yang bisa dibagi agar rumah tangga kedepannya semakin baik. Nyatanya? Semua orang malah membahas betapa mahalnya perhiasan mereka, bajunya yang dibuat oleh desainer ternama ataukah sepatunya yang limited edition. “Arisan? Kamu dulu suka banget ikut arisan.” Masa sih? Tapi tidak mungkin kan Mas Alvis bohong sama istri kesayangannya ini? “Kalung yang Bu Nabhila pakai itu, belinya di mana? Sepertinya mahal sekali.” Sontak semua mata tertuju padaku. Aku ikut menunduk menatap kalung simple yang dibelikan Mas Alvis beberapa hari lalu. Katanya sih sebagai hadiah karena membuatnya bahagia di rumah apalagi Kanza tumbuh dengan baik. “Oh ini. Ini dikasi Mas Alvis, Suamiku. Hadiah katanya, aku kurang tau belinya di mana.” Mereka semua mengangguk paham, saling bersahutan iri karena keromantisan keluarga kami. Tentu saja aku merasa beruntung dengan hal it
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

38 - Sangat Berbeda, Tuan

Tuan Meeaz menatap layar di depannya dengan pandangan sulit diartikan, bagaimana bisa wajah asing itu adalah putrinya? “Belum bisa kita pastikan, Tuan. Ini masih abu-abu karena wajahnya sangat berbeda. Tapi menurut perkataan bebe—““Jangan perlihatkan jika masih Abu-abu atau belum kamu pastikan. Jangan sampai Istri saya tau soal ini. Mari kembali ke Bandung, Alvis sangat membenci Yogya sedari dulu jadi dia mana mungkin ada di sini.” Untuk menghormati Tuannya, Fiera mengangguk paham. Memberikan intruksi untuk semua bodyguard agar ke posisinya masing-masing karena mereka semua akan kembali ke Bandung segera. Ya, Tuan Alvis memang membenci Yogyakarta karena ada masa lalu kelam di sini. Dan semua anggota keluarga Meeaz tau soal itu, mustahil Alvis kemari. Mungkin perempuan tadi namanya mirip saja, mana mungkin Alvis sebodoh itu memberikan nama yang sama kan? Itu namanya memberikan celah untuk rencana besarnya. “Berhenti memikirkannya apalagi membahasnya.” Peringat Meeaz sekali lagi.
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

39 - Mengapa Aku Asing?

Sepertinya, aku benar-benar harus melupakan nama Austin itu. Pasalnya, semakin dicari semakin tidak menemukan jawaban apapun. Mas Alvis semakin membatasi pergerakanku, arisan kemarin saja diminta tinggalkan saja. Uangnya, skip saja katanya. “Kanza tau tidak? Bunda menyayangkan uangnya, mana 15 juta lagi. Kok Ayah kamu segampang itu skip duit.” Galau sendiri kan diriku. Mana puyeng banget memikirkan siapa Austin itu, mau nonton TV eh kabelnya sudah dicabut sama Mas Alvis katanya engga baik bagi Kanza. “Kanza kan sudah 4 bulanan, Sayang. Jadi engga baik liat hal begituan mending kamu nemenin Kanza main saja.” Bosan sih tapi ada benernya juga. Ini Mas Alvis katakan seminggu lalu. Kanza engga boleh ketergantungan Nonton, apalagi kekurangan kasih sayang. Sekarang saja, dia sibuk memainkan mainannya sedangkan aku memperhatikan. Gabut parah. Yaudalah, mending keluar jalan-jalan saja. Biasanya jam segini, bagian taman akan ramai diisi orang-orang yang mau healing tapi waktunya sedikit
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

40 - Berkas Sisa Operasi

“Saya akan mendapatkan masalah besar jika ada yang tau soal ini, jadi tolong lindungi saya sebaik mungkin, Pak Austin.” Katanya sembari menyerahkan selembar berkas dan foto pada Pria bule di depannya. “Mendebarkan sekali mengotak-atik berkas rahasia demi biaya kuliah anak saya.” Ya, hanya berkas itu yang tersisa. “Kamu yakin ini wajahnya?”Dokter yang ada di depannya mengangguk mantap, “Saya bukannya merendahkan diri saya sebagai dokter, apalagi melanggar sumpah kedokteran. Sudah sepantasnya anda mendapatkan data ini karena anda adalah tunangannya.” Ya, jalan yang dipilihnya tidak salah sama sekali. Harusnya pria inilah yang bersama perempuan itu, bukan pria gila itu. Ia masih ingat dengan jelas betapa posesifnya pria kaya itu setiap kali ada dokter atau suster yang datang memeriksa pasien yang dijaganya. “Hanya struktur wajahnya yang tersisa, mengenai identitas, nama barunya, umurnya sekarang atau bagaimana keadaan terakhirnya. Saya tidak tau. Sepertinya sudah di hilangkan.” Ber
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status