Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 2311 - Chapter 2315

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 2311 - Chapter 2315

2315 Chapters

Bab 2311

Fred mondar-mandir dengan perasaan panik, dan beberapa saat setelahnya dia bertanya, “Siapa lagi yang tahu tentang ini?”“Nggak ada. Seharusnya ngga ada lagi, karena aku sendiri juga baru kepikiran.”“Yuna nggak tahu?” Fred curiga, karena bagaimanapun Yuna-lah yang membuat semuanya dari nol dengan tangannya sendiri. Kalau ada kejanggalan, seharusnya dia yang paling tahu.“Itu … aku juga kurang tahu. Pak Fred tahu sendiri dari dulu aku nggak pernah akur sama dia. Dia juga nggak suka sama aku, jadi nggak mungkin dia kasih tahu ini. Antara dia juga nggak tahu, atau dia tahu, tapi nggak kasih tahu aku.“Oke,” jawab Fred.“Jadi besok ….”“Besok tetap berjalan sesuai rencana!”Betapa kagetnya Rainie melihat Fred masih tidak mau mengubah keputusannya meskipun dia sudah memperingatkannya. Sebenarnya apa? Apa yang membuat Fred begitu bersikeras?“Tapi, besok obatnya ….”“Obatnya nggak ada masalah. Sedikit pun nggak ada. Eksperimennya juga bakal tetap berjalan dengan lancar, paham?”“... iya.”R
Read more

Bab 2312

“Bukan nggak berani, aku cuma takut kalau dia angkat teleponnya, nanti ketahuan sama yang lain,” kata Rainie.“Kalau cuma begitu saja nggak bisa, buat apa pakai dia lagi. Cepat telepon dia sekarang mumpung aku masih tertarik.”“.…”Intuisi Rainie mengatakan Fred tidak peduli dengan yang lain terkecuali R10. penelitian apa pun di luar itu baginya hanya bonus saja. Dulu Rainie sempat berpikir kalau dia berhasil menciptakan penelitian lain yang cukup sukses, Fred akan lebih memandang tinggi dirinya dan dianggap sebagai orang penting di dalam organisasi. Namun sejak kedatangannya kemari dan berinteraksi secara langsung dengan Fred, perlahan Rainie menyadari bahwa apa pun yang dia lakukan tidak ada artinya, karena di mata Fred tidak ada penelitian mana pun yang lebih penting dari R10.Persepsi setiap orang tentu berbeda. Bagi Rainie, dia justru tidak pernah peduli tentang R10. namun bagaimanapun yang berkuasa di sini adalah Fred, maka dialah yang berhak mengambil keputusan. Makanya meski Ra
Read more

Bab 2313

“Nggak bisa. Resepnya terkunci sama password. Aku nggak bisa kirim dari HP. Aku sudah susah payah mencurinya, kamu pasti nggak jadi berantakan, ‘kan? Atau kamu takut aku ke sana?”“Bukan takut, tapi sekarang lagi ngga bisa. Aku lagi sibuk banget, nggak ada waktu untuk ketemuan. Memang kalau terkunci sama password nggak bisa dikirim? Tinggal di-hack saja, ‘kan? Masa begitu saja perlu aku ajari?”“Yang ini agak susah, lagian kalau aku gagal, takut file-nya malah rusak. File sepenting ini kurasa lebih baik dikasih langsung.”Kegigihannya membuat Rainie jadi curiga pada Shane, jangan-jangan ada sesuatu yang dia sembunyikan. Maka dia pun coba menggali itu, “Shane, kamu ngotot mau kasih resep itu langsung apa karena ada sesuatu yang mau kamu omongin secara pribadi?”“Iya,” jawab Shane dengan jujur meski sempat ragu sesaat. “Aku mau tahu kapan kamu bisa menolong anakku!”“.…”Seketika itu Rainie spontan melirik Fred dengan panik. Tetapi dia segera menenangkan dirinya dan melanjutkan pembicara
Read more

Bab 2314

“Iya, aku bisa dengar. Kalau begitu kamu datang lusa saja!”“Lusa?! Kenapa nggak besok? Bukannya kamu yang minta cepat-cepat?”“Iya, tapi nggak bisa besok. Kalau kamu mau datangnya besok, malam saja?”“Memangnya kalau pagi atau siang nggak bisa?”“Shane! Sebenarnya aku yang menuruti kamu atau kamu yang menuruti aku? Kamu masih mau aku tolong anak kamu atau nggak?!”“Ya … mau. Kamu jangan marah dulu. Oke, aku nurut apa katamu. Besok malam aku bawa resepnya, gimana … apa bisa?”Suasana hati Rainie jauh membaik setelah mendengar itu. Dia mengiyakan pertanyaan Shane dan langsung menutup telepon.“Hipnotis kamu itu kelihatannya nggak terlalu ampuh. Dia masih bisa membangkang,” tutur Fred. Menurut dia efek hipnotis Rainie terhadap Shane masih tidak sebaik Fred mengatur anak buahnya. Paling tidak anak buah Fred tidak ada yang berani melawan apa pun perintahnya, apalagi berbicara dengan nada seperti Shane tadi.Namun Rainie tidak sependapat dengan Fred. Dia menjelaskan, “Menurut Pak Fred, apak
Read more

Bab 2315

Fred mengambil kembali ponsel Rainie, dan tiba-tiba dia menanyakan sesuatu. “Bukannya aku sudah minta kamu kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati?”Pertanyaan itu sontak membuat keringat dingin bercucuran. Pertanyaan Fred tadi terkesan sederhana, tetapi di balik itu dia mempertanyakan mengapa Rainie tidak melakukan apa yang dia perintahkan. Shane tahu atau tidak, itu masalah sepele. Yang jadi masalah serius adalah fakta bahwa Rainie tidak mematuhi perintah.“Aku … aku khawatir kalau dia tahu anaknya sudah mati, dia bakal terpukul dan jadi terbangun dari hipnotisnya. Tentu saja bukan berarti hipnotisnya nggak bekerja, tapi aku cuma nggak mau terjadi hal yang nggak diinginkan di saat-saat kritis. Kalau eksperimennya sudah selesai, aku pasti bakal kasi tahu dia.”“Oh, begitu rupanya! Kamu nggak perlu tegang begitu. Aku cuma asal tanya saja. Aku nggak mau kamu merasa terbebani cuma gara-gara itu. Kalau kamu punya pemikiranmu sendiri, nggak masalah. Jalankan saja!”Namun itu bukan berarti
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status