"Teh Ira memang begitu orangnya Dew, Dewi yang sabar ya. Tapi sebenarnya Ira itu baik kok. " Ucap Ibu lembut padaku, seraya menyelonjorkan kedua kakinya. Iya, Teh Ira memang tidak jahat. Tapi nyebelin ,Bu. Ucapku dalam hati. aku sangat menghormati mertuaku yang baik hati ini, maka aku lebih memilih menyudahi membahas tentang Teh Ira. Aku takut menyinggung perasaannya. Bagaimanapun Teh Ira adalah anak kandung Ibu, hanya sikapnya saja yang kadang tak terlihat dewasa yang kadang ngeselin. "Pegel ya Bu, mau Dewi pijit.?" Ucapku pada ibu seraya mendekat dan mulai menyentuh betis ibu. "Iya nih lumayan pegel, biasa keladang . Ini duduk aja seharian. " Jawab Ibu, ikut memijit kakinya juga.Aku memijit kedua betis kaki Ibu mertuaku. Tak terasa, sudah dua jam kami berada di tempat ini. Kulihat samar-samar Teh Siti dan suaminya berjalan kearah sini. Kulihat Mas Abduh membopong Iqbal yang nampak kedinginan basah kuyup. Tapi kulihat Teh Siti tetap dengan pakaian kering."Dew ,tolong ambilkan t
Last Updated : 2022-12-21 Read more