Home / Horor / Melahirkan Anak Iblis / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Melahirkan Anak Iblis: Chapter 21 - Chapter 30

121 Chapters

Bab 20

Saat ini, Marissa dan Roy sedang duduk di kursi panjang yang tersedia di pasar malam. Marissa sedang menikmati es krim sedangkan Roy menikmati kopi avocado."Terima kasih, Roy, gelang dan es krimnya," cetus Marissa."Apapun untuk kamu," sahut Roy.Marissa pun tersenyum malu-malu. Ia memandangi gelang manik-manik yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia begitu menyukai gelang tersebut apalagi itu pemberian Roy.Marissa lalu mengambil ponselnya dari dalam tas kemudian ia memotret es krim dan gelang yang ada di tangannya. Tak lupa Marissa juga memotret foto dirinya dan Roy. Ia lalu memposting foto tersebut di story media sosialnya.Dalam sekejap, ribuan orang melihat story-nya yang beberapa di antaranya adalah artis dan aktor. Wajar, karena ayahnya adalah seorang sutradara sedangkan ibunya adalah seorang penyanyi terkenal."Aku punya sesuatu lagi buat kamu," celetuk Roy."Apa?" Marissa menyahut.Roy merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam."Apa ini, Roy?""
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 21

Satu minggu berlalu, Marissa kini sedang berada di kontrakan tempat Farissa tinggal untuk menjemput cewek itu.Marissa berencana mengajak Farissa mengambil hasil tes DNA mereka di rumah sakit. Tapi sebelum itu mereka sarapan dulu di rumah Farissa. Mereka memakan pizza sebagai menu sarapan mereka."Kamu ketemu kucing ini dari mana?" Marissa menunjuk Puppy yang berada di pangkuan Farisssa."Ketemu dijalan," jawab Farissa."Gak ada yang punya?" Marissa kembali bertanya."Aku aja ketemu Puppy pas Puppy lagi kelaparan. Kalau misal ada yang punya pasti gak bakal membiarkan peliharaannya hilang dan kelaparan," ujar Farissa.Marissa geleng-geleng kepala. Merasa takjub dan pemikiran Farissa.Setelah memakan pizza, mereka pun keluar dari kontrakan. Marissa sengaja memakai masker dan kacamata hitam agar orang-orang tidak menyadari bahwa wajahnya sangat mirip dengan wajah Farissa.Di depan rumah sebelah kontrakan Farissa, ada Sky yang sedang duduk santai sambil menikmati secangkir teh."Hai, cowo
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 22

Pukul tujuh malam, Aurin dan Abraham sudah kembali ke rumah. Marissa dan Farissa melihat kepulangan Aurin dan Abraham lewat jendela kamar Marissa.Mata Farissa berkaca-kaca. "Ternyata mereka orang tuaku," ucap Farissa dalam hati.Marissa yang melihat Farissa hampir menangis pun mengelus-elus punggungnya untuk menenangkannya. Mereka berdua pun keluar dari kamar dan menuruni tangga.Bibi Ambar yang membantu membawakan barang-barang Aurin dan Abraham pun syok saat melihat ada dua Marissa. Tapi Marissa segera mengangkat tangan kanannya sebagai tanda agar Bibi Ambar tidak bertanya.Aurin dan Abraham sibuk bercanda dan tertawa saat memasuki rumah. Tawa mereka pun seketika berhenti saat melihat Marissa dan Farissa. Ruangan menjadi hening, semuanya sibuk menatap Marissa dan Farissa."I-ini siapa? Mana Marissa yang asli?" Aurin bertanya kebingungan."Aku Marissa asli. Aku memakai kalung pemberian Roy dan cincin pemberian Papa Mama. Aku sengaja cat rambutku berwarna silver sebagai identitas bar
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 23

Jam dua pagi Marissa terbangun dari tidurnya. Tidak biasanya ia bangun dini hari. Semalam ia tidur sangat nyenyak tanpa mimpi.Ia membuka ponselnya. Terdapat notifikasi pesan dari Roy jam sepuluh malam. Marissa pun membukanya.Roy: Hai, cantik. Udah tidur, ya?Roy: Padahal aku mau kirim martabak buat kamuRoy: Martabaknya udah aku kirim yaMarissa tersenyum. Tapi seketika senyumnya pudar saat melihat status Roy sedang online."Kebiasaan, begadang terus," ucap Marissa dalam hati.Marissa: Kenapa blm tidurRoy: Eh, maaf sayang. Aku tadi lagi ngurus tugas osis terus aku istirahat bentar buat main ponsel eh malah keterusan heheMarissa: 😒Roy: Hehe, maaf sayang. Kamu sendiri kenapa jam segini belum tidur. Aku kira udah tidurMarissa: Aku kebangunRoy: Ya udah lanjut tidur lagiMarissa: BentarMarissa: *picture*Marissa: Itu foto rambut baru aku. Cantik kan?Roy: Bagus banget sayang. Cocok sama mukamu yang imutMarissa: Syukurlah. Aku kira kamu gak sukaRoy: Suka, dong. Apapun yang berkait
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 24

Marissa menatap kebingungan tempat ia berada. Ia kini berada di sebuah labirin yang sangat besar. Marissa bertanya-tanya kenapa ia bisa berada di labirin."Selamat datang, Marissa. Kamu sudah bergabung dalam permainan ini. Untuk keluar dari sini, kamu harus mengikuti langkah-langkahnya." Sebuah suara muncul dengan sangat keras.Tidak ada orang atau siapapun selain Marissa di sini. Lantas suara siapa itu?"Hal yang harus kamu lakukan adalah mencari mawar merah yang akan menjadi kunci agar kamu bisa keluar dari sini.""Mawar merah? Dimana aku harus mencarinya?" Marissa berteriak.Tidak ada jawaban. Marissa masih berusaha bertanya dengan berteriak. Tapi tetap tidak ada jawaban.Akhirnya Marissa mulai menyusuri labirin itu. Saat ia sudah mencapai belokan ke empat, ia melihat ada ada seorang ibu hamil berbaju merah yang akan melahirkan. "Kenapa bisa ada ibu hamil di tengah-tengah labirin?" Marissa bertanya dalam hati.Marissa pun mendekati wanita hamil itu. "Bu Ibu tidak apa-apa?" Marissa
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 25

Marissa tersadar. Ia langsung mendudukkan dirinya sendiri. Paman Pandu pun sudah membuka matanya"Syukurlah," ucap Abraham dan Aurin bersamaan.Marissa masih mengingat jelas apa yang ia alami di alam bawah sadarnya. Ia seperti habis mengalami lucid dream."Untungnya, ada Alard yang membantu Marissa keluar dari jebakan mimpi yang dibuat oleh Azalah. Jika Alard tidak menolong, niscaya Marissa tidak akan selamat,' tutur Paman Pandu.Abraham dan Aurin saling pandang lalu menunduk."Maafkan Papa dan Mama. Karena kesalahan kami, kalian anak-anak Papa dan Mama harus merasakan berbagai kesengsaraan," ujar Aurin."Semua sudah terjadi. Yang penting sekarang Mama dan Papa tahu 'kan kalau Alard itu baik? Walaupun dulu mata batinku tertutup, Alard tetap setia menemani dan menjagaku hingga detik ini," sahut Marissa."Iya, kami tidak akan memisahkan kalian berdua lagi," ucap Abraham."Paman Pandu, terima kasih banyak. Anda selalu menolong kami. Ini kami ada sedikit rejeki untuk Paman Pandu. Mohon di
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 26

Gelang kain berwarna hitam terpasang sempurna di pergelangan tangan Marissa dan Farissa. Marissa dan Farissa mengacungkan dua jari mereka atau peace di sebelah wajah mereka."1, 2, 3." Marissa menghitung.Cekrek cekrek cekrekMarissa mengambil banyak foto selfie mereka berdua."Fotoin aku di pantai dong," pinta Marissa kepada Farissa.Marissa pun berjalan ke pantai diikuti Farissa. Marissa berdiri membelakangi Farissa dengan kepala menoleh ke belakang sambil tersenyum. Kedua tangan Marissa memegang kedua sisi gaun yang ia pakai.Farissa membungkuk lalu memotret Marissa dari bawah dan belakang. Farissa lalu memotret Marissa dengan berbagai macam gaya dan angle. Setelah itu, Marissa gantian memotret Farissa.Farissa dan Marissa sama-sama memposting foto mereka berdua di Instagram. Tak disangka, Sky langsung memberikan like ke postingan Farissa yang baru saja di post.Farissa refleks menoleh ke arah Sky yang sedang duduk. Sky memberikan senyumnya kepada Farissa yang membuat darah Farissa
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 27

Roy dan Marissa duduk di taman belakang rumah Marissa. Mereka memakan martabak sambil berbincang banyak hal."Aku baru tahu kalau kamu punya kembaran," ujar Roy."Iya, soalnya Farissa selama ini sekolah di asrama dan baru keluar beberapa minggu yang lalu.""Kakau kamu gak warnain rambutmu pasti aku susah bedain antara kamu dan Farissa," ucap Roy sambil tertawa kecil."Iya, kami memang sangat mirip.""Iya, sumpah. Pas aku lihat postinganmu di instagram juga gak bisa bedain mana kamu mana Farissa."Marissa hanya menanggapinya dengan tersenyum."Makasih ya Roy jajanannya. Ini banyak banget sampai dua kresek besar," ujar Marissa."Kalau buat kamu aku juga rela kalau ngasih jajanan saru truk," celetuk Roy."Nanti aku gendut kalau ngemil satu truk," canda Marissa.Mereka berdua pun tertawa bersama.Tanpa mereka sadari, dari balik jendela kamar Marissa ada Farissa yang menatap nanar ke arah Marissa dan Roy."Soal nasib, takdir, kasih sayang, dan hal-hal berharga lainnya, kamu selalu lebih un
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Bab 28

Pukul empat sore, Farissa dan kedua orang tuanya sudah pulang ke rumah. Kepulangan mereka disambut oleh Marissa yang sedang menyiram tanaman.Setelah keluar dari mobil, Farissa langsung berlari dan memeluk Marisaa."Marissa, aku bawa sesuatu buat kamu," seru Farissa."Wah, apa?" Marissa menyahut."Tadaaa." Farissa menunjukkan sebuah paper bag dengan logo brand skincare terkenal. Seketika pupil mata Marissa membesar. "Wah, thank you!""Sama-sama. Tadi aku beli banyak barang-barang untuk kamar baru aku. Ada kasur, lemari, selimut, pakaian, bantal, meja belajar, kursi, AC, dan lain-lain."Bertepatan dengen itu, muncul mobil pick up yang memasuki halaman rumah Marissa. Di dalam mobil pick up tersebut ada barang-barang yang disebutkan Farissa.Jika Abraham, Aurin, dan Farissa bahagia melihat kedatangan mobil pick up tersebut. Lain halnya dengan Marissa yang justru menatap sang sopir dengan dahi berkerut. Marisaa melihat ada hantu wanita yang menempel di punggung sang sopir.Marissa pun ber
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Bab 29

Marissa yang sedang bersantai sambil membaca novel dikejutkan dengan bunyi motivasi dari ponselnya. Marissa pun segera mengambil ponselnya lalu melihat notifikasi tersebut. Rupanya itu adalah notifikasi pesan dari Roy. Marissa pun membuka pesan tersebut.Roy: Aku jemput kamu, ya. Bunda kangen sama kamu.Marissa tersenyum. Ia lalu mengetikkan balasan.Marissa: Oke, aku siap-siap dulu, yaMarissa pun berganti pakaian. Ia memakai dress selutut berwarna hitam putih. Gaun tersebut merupakan pemberian Roy. Marissa lalu mengepang rambutnya sendiri.Setelah memoles wajahnya dengan make up yang natural, Marissa pun menyambar tas selempangnya."Perfect," ucap Marissa sambil melihat pantulan dirinya di cermin.Saat membuka pintu kamarnya, ia dikejutkan dengan kehadiran Farissa di depan pintu."Baru aja aku mau buka pintu," ucap Farissa. "Ngomong-ngomong, kamu mau kemana?""Ke rumah Roy," jawab Marissa singkat.Farissa memilin tangannya sendiri. "Ka-kalau aku ikut, boleh?"Marissa terdiam sesaat l
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status