Home / Romansa / Skenario Perjodohan Bisnis / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Skenario Perjodohan Bisnis: Chapter 141 - Chapter 150

152 Chapters

BAB 141: Sepenggal Cerita

“Nenek mengatur pertemuan kami?” tanya Axel kembali.Teresia menggeleng seketika. “Itu tidak benar, pertemuan kalian diluar dugaanku dan Magnus. Naomi pergi kabur untuk menghindar dari perjodohan, tidak ada yang menyangka jika justru dia datang kepadamu.”Axel berdecih tidak percaya, sebuah pertemuan kebetulan di antara dirinya dan Naomi sama saja dengan satu juta berbanding satu, bahkan jika memang kebetulan itu benar-benar terjadi, rasanya masih tidak masuk akal. Dengan cepat dia menuliskan kembali sesuatu, lalu menunjukannya kepada Teresia.“Apa Nenek pikir, aku akan percaya dengan sebuah kebetulan yang mustahil terjadi? Jika Nenek tidak mengaturnya, bukankah bisa jadi Naomi yang sengaja datang padaku?”Teresia terbelalak kaget tidak percaya jika Axel berpikir sejauh itu pada Naomi. “Sekarang aku balik bertanya padamu Axel, apa menurutmu Naomi seseorang yang seperti itu? Sengaja menemuimu begitu dia tahu kau adalah pria yang dijodohkan dengannya?”Axel terdiam tidak memiliki jawab
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

BAB 142: Melukai

Feira mengangkat wajahnya dan tersenyum menunjukan banyak luka yang selama ini dia pendam di hadapan Jaden. “Aku sangat bahagia ketika mereka membawaku, kupikir aku akan memiliki keluarga, tapi ternyata itu tidak gratis. Semua yang aku dapatkan harus dibayar, termasuk semua pakaian dan makanan yang aku makan. Terkadang aku sangat menyesal telah ikut dengan mereka, namun aku tidak memiliki siapapun yang bisa menolongku terlepas dari mereka.”Napas Jaden tertahan di dada, tangannya terkepal kuat merasakan kesakitan yang selama ini Feira sembunyikan.“Aku sangat bahagia ketika bersamamu Jaden, aku tidak pernah menerima ketulusan yang begitu besar dari seseorang. Aku mulai bersikap egois karena aku tahu, kebahagiaan yang aku dapatkan darimu ada batasnya, ada saatnya dimana aku tidak bisa lagi menerima ketulusan darimu. Saat kita bersama, aku hanya ingin kau memandangku. Setiap kali kau bersama Naomi, aku cemburu, saat kau bilang menganggap Naomi seperti adikmu, aku tidak percaya. Apa kau
last updateLast Updated : 2023-05-25
Read more

BAB 143: Meminta Pertolongan

Axel meninggalkan kediaman Teresia di tengah malam yang gerimis, pembicaraannya dengan Teresia tidak cukup memuasakan hati Axel, namun tidak cukup menggoyahkan perasaannya untuk mundur melamar Naomi meski dia mulai ragu dengan ketulusan gadis itu.Axel tidak mempermasalahkan jika memang Naomi dan keluarganya membutuhkan bantuan keuangan, yang dia permasalahkan adalah ketulusannya.Axel tidak ingin melakukan kegagalan yang sama seperti kakek dan ayahnya.Suara deringan telpon terdengar, Axel segera menepi dan menerima panggilan masuk dari seorang kepolisian yang bekerja sama dengannya. Pihak kepolisian yang sudah melakukan penyelidikan beberapa terakhir ini untuk membuktikan semua laporan dan barang bukti yang Axel berikan, pada akhirnya pihak kepolisian memberitahukan bahwa mereka akan segera melakukan penangkapan pada Hutton secepatnya.Axel menghembuskan napasnya dengan lega. Waktu yang dia nanti akhirnya telah tiba, Hutton akhirnya akan ditangkap.Belum sempat Axel kembali melajuka
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

BAB 144: Kesialan

Begitu pintu terbuka, tanpa permisi Hutton langsung masuk, dia butuh tempat persembunyian sementara waktu karena Rihana dibawa ke rumah sakit, besar kemungkinan dokter yang menangani dan Armon juga akan melaporkan kejadian malam ini kepada polisi.“Kau memiliki dokter pribadi? Aku butuh bantuan.”“Aku akan menghubunginya.”“Obati luka di tanganku dulu, ini sangat perih,” pinta Hutton seraya melepaskan pakaiannya.“Apa yang sudah kau lakukan?” Tanya Jennie memperhatikan luka yang dimiliki Hutton jauh lebih buruk dari apa yang dilihat.Hutton menjatuhkan dirinya ke kursi usai melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan celana panjang. Setelah cukup banyak menghabiskan waktu bersama Jennie, Hutton merasa tidak perlu lagi berpura-pura menjaga martabatanya, lagipula Jennie juga tidak seterhormat yang terlihat.“Istriku sudah membuat kekacauan, karena itulah aku di seperti ini,” jawab Hutton seraya mengusap kepalanya yang sangat sakit berdenyut. Beruntung saja dia masih bisa menjaga kesadara
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

BAB 145: Serba Salah

Ketika Axel datang ke rumah sakit, dia sudah menemukan keberadaan Armon yang duduk seorang diri. Pemuda itu duduk di kursi terlihat menangis dengan tangan yang terbungkus sapu tangan, Armon tidak beranjak dari tempatnya hanya untuk menunggu kabar Rihana sekarang yang masih belum diketahui kepastiannya.Rihana mengalami kebocoran di kepalanya, dia juga mengalami luka di tulang lehernya yang mengharuskan Rihana menjalani operasi.Armon sangat takut jika terjadi sesuatu kepada ibunya karena sejak Armon mengantar Rihana ke rumah sakit, dia tidak sadarkan diri. “Apa yang sebenarnya telah terjadi?” tanya Axel dengan napas tersenggal usai berlari cukup jauh.Wajah Armon terangkat, pemuda itu mengusap wajahnya yang basah oleh air mata, sulit untuk membendung kesedihan yang dia rasakan, hingga membuat Armon tidak peduli untuk menangis di depan umum meski dia seorang pria.Dengan lemah Armon berdiri.“Duduklah,” titah Axel.Dengan patuh Armon duduk kembali, sementara Axel ikut duduk di samping
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

BAB 146: Permintaan

Genggaman lemah tangan Magnus kian tidak lagi dirasakan tenaganya, Naomi tidak berhenti memandangi wajah Magnus yang terbaring tidak sadarkan diri meski sudah mendapatkan pertolongan.Dokter yang menangani Magnus tidak mengatakan apapun dan hanya bisa menyemangati Naomi seakan memberi isyarat jika kemungkinan keadaan Magnus sudah sangat parah.Naomi mengusap wajah pucat Magnus dengan gemetar, berharap jika sepasang mata Magnus kembali terbuka dan mereka bisa bertatapan.“Masih ada banyak hal yang ingin aku lakukan dengan Ayah, tolong cepatlah sembuh agar aku bisa memasak untuk Ayah dan menemani Ayah pergi memacing, menghabiskan waktu di danau dengan membawa mobil van. Bukankah itu semua sangat ingin Ayah lakukan?” bisik Naomi dengan suara bergetar. “Aku mohon, buka mata Ayah.”Naomi menyeka air matanya dan menggenggam lebih kuat tangan Magnus, kebingungan semakin membuatnya tidak tahu harus berbuat apa selain menunggu Magnus membuka mata dan berharap jika Axel datang menemuinya.Mungk
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

BAB 147: Keputusan

“Bajingan!” Jennie terisak dengan suara yang tidak jelas karena mulunya terikat, wanita itu berusaha bergerak melepaskan diri dari ikatan tali yang mengekang tangan dan kedua kakinya pada ranjang.Tubuh Jennie terlihat memiliki banyak memar yang sudah ditinggalkan Hutton, pria paruh baya itu sudah berbuat kegilaan yang tidak terduga. Dia memperkosa Jennie berulang kali sebelum meninggalkannya dengan membawa semua uang, perhiasan hingga mobilnya.Bibir Jennie gemetar hebat, wajah cantiknya terlihat basah penuh oleh air mata merasakan seluruh tubuhnya yang sakit dan lemah tidak memiliki banyak kekuatan untuk melepaskan diri dan bergerak.Hati Jennie sangat hancur, dia merasa jijik kepada dirinya sendiri karena sudah disentuh layaknya pelacur oleh Hutton. Jennie marah kepada dirinya sendiri, dan kini dia hanya bisa memaki dirinya sendiri karena sudah salah mengambil keputusan dan terlibat dalam kehidupan Hutton.Jennie menyesal, andai saja dia tidak serakah dan mengambil keputusan yang s
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

BAB 148: Kedatangan Hutton

Hutton melajukan mobilnya dengan kencang melewati jalanan, wajahnya yang babak belur terlihat di antara cahaya lampu jalan-jalan. Bola mata Hutton bergerak tajam melihat ke sekitar dengan penuh kewaspadaan karena kini wajahnya terpampang jelas di berbagai televisi gedung dan diumumkan jika kini Hutton adalah seorang buronan yang sudah melakukan kejahatan berbagai pembunuhan, pencucian uang dan sudah melakukan kekerasakan kepada isterinya.Tangan Hutton mencengkram kuat kemudi menahan amarah, dia tidak bisa pergi keluar negeri menggunakan pesawat jika wajahnya sudah terpampang dan di umumkan sebagai buronan.“Sialan!” maki Hutton memukul kemudi. Hutton tidak menyangka jika seluruh negeri mulai tahu dia penjahat, dan semua orang akan mengenali wajahnya.“Bajingan itu, aku harus menghabisinya,” bisik Hutton dengan penuh amarah.Hutton tidak terima jika seluruh usahanya selama ini harus hancur berkeping begitu saja di bawah kaki Axel. Seharusnya tidak seperti ini, seharusnya Axel yang tum
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

BAB 149: Menangkap Hutton

“Bajingan, kau sudah berhasil menghancurkan hidupku! Kau pikir aku akan diam saja hah!” geram Hutton mengayunkan pisaunya, refleks Axel menghadangnya dengan handpond di tangannya dan berhasil membuat handpone itu mati seketika.Napas Axel tertahan di dada, pria itu terlalu terkejut karena tiba-tiba saja seseorang akan menyerangnya.“Sialan!” maki Hutton menarik pisaunya.Axel bergeser mundur mencoba menciptakan jarak, butuh waktu beberapa detik untuk Axel tesadar jika orang yang hendak menyerangnya adalah Hutton. “Kenapa kau menutupi wajah jelekmu? Apa kau tidak ingin aku melihat ketakutan di wajah busukmu?”Rahang Hutton mengetat, dengan kasar dia melepaskan maskernya dan melemparkannya ke lantai.Axel menelan salivanya dengan kesulitan melihat tatapan bringas Hutton yang sudah dikuasai oleh amarah, Axel bergerak kembali mundur begitu Hutton mendekat dan mengayunkan pisaunya, kali ini Axel berhasil menangkisnya dengan menendang kaki Hutton agar dia kehilangan keseimbangan.Dengan Axe
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

BAB 150: Kedatangan Axel

Hans berdiri dengan senyuman puasnya, melihat Hutton yang digelandang keluar dari mobil kepolisian dan disambut oleh banyak media karena kontroversi yang dilakukannya dalam melancarkan aksi kejahatan.Hutton terhuyung-huyung dengan perban yang menghalangi kedua matanya, begitu pula dengan wajahnya yang kini sebagian terbungkus kain kasa.Semprotan cabai yang Axel buat berhasil membuat Hutton mengalami masalah dengan penglihatannya hingga membuat dia tidak bisa melihat untuk sementara waktu.Kedua tangan dan kaki Hutton diborgol, langkah terhuyung-huyung dijaga oleh kepolisian dan dikejar oleh wartawan yang membutuhkan keterangan darinya secara langsung. Hutton diperlakukan seperti penjahat kelas berat.Bibir Hutton menekan kuat, membungkam dengan rasa malu hebat dan jiwa yang terguncang. Kehidupannya hancur dalam waktu semalam, Hutton sungguh tidak akan menyangka jika dia akan berada di titik seperti ini dalam hidupnya.“Pengacara kita sudah sudah datang,” ucap Sharen yang berdiri di
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status