“Kupikir aku yang akan pulang terlambat, ternyata kamu lebih lambat. Apa kamu bersenang-senang semalaman?” Kepulangan Bitna yang sangat berhati-hati pagi-pagi sekali, tidak membuat ia tidak ketahuan oleh Dalmi. Begitu ia masuk ke apartemen, Dalmi sudah menyambutnya di sofa. “Eonni, kamu sudah pulang?” tanya Bitna berbasa-basi. “Kalau aku belum pulang aku tidak akan ada di sini.” Bitna tertawa meringis mendengar jawaban Dalmi. “Aku akan bersiap-siap untuk bekerja,” ucap Bitna mengubah topik pembicaraan. “Santai saja, kita mulai jam 8 pagi. Ini masih jam 6 pagi,” timpal Dalmi yang membuat Bitna tak memiliki pilihan selain duduk bersama Dalmi, sesuai permintaannya secara tidak langsung. Sebelum duduk, Bitna mengambil botol air dingin di dalam kulkas, “Bagaimana dengan kencan kalian?” Begitu duduk, itu pertanyaan pertama Bitna. “Kamu selalu mengatakan itu kencan!” sahut Dalmi dengan nada kesal guna menutupi rasa malunya. “Karena kamu membuatku kesal, tadinya aku ingin memberi
Magbasa pa