"Jauhkan tanganmu, sialan– benda itu milikku!" "Aku yg mendapatkannya kali pertama, bukan kau!" Kepalang sama-sama tersulut, kedua hewan buas berbulu itu saling mengaum nyaring dan sekarang semakin tidak terkontrol menyerang satu sama lain. Cakar mengacung tinggi lantas melukai tiap-tiap bagian tubuh hingga bulu kasar mereka tak luput berhamburan. Suara mengaum dan geraman susul-menyusul gelegarkan hutan maple–beberapa daunnya terpaksa rontok kala tubuh mereka bertubruk atau menghantam pohon terlalu kuat. "Dengar, orang buangan sialan, lebih baik kau mengalah saja. Putriku lebih membutuhkan daging itu!" "Apa sekarang kau meminta belas kasih? Kau pikir aku akan luluh dan percaya akal bulusmu– aku bertaruh tak ada satupun wanita yang mau denganmu." Keduanya kembali terlibat dalam perkelahian sengit. Terluka dan berdarah-darah sampai tak menyadari jika kelinci buruan yang sudah mati itu terlempar ke sudut semak-semak. Tanpa disadari siapapun, sejulur tangan muncul darisana lantas den
Read more