BAB 15“Selamat pagi, Sayang ....” sapa Bram pagi hari saat masuk ke ruang makan dan mendapati istri tercinta sedang menyiapkan sarapan. “Hai, selamat pagi, Pi, kok, tumben udah rapi banget, Sayang?”“Iya, Mi, hari ini Papi ada meeting dengan relasi kita yang dari Kalimantan, rencananya siang nanti tapi ternyata beliau memajukan jadwalnya ke pagi ini, ya sudahlah, Papi juga lagi enggak ada janji, kok, pagi ini.” Bram menjelaskan seraya menarik kursi dan mendudukinya. “Kopinya, Pi,” ucap Airin seraya menyodorkan secangkir kopi yang hanya diberi gula setengah sendok makan saja, karena Bram sudah harus mengurangi konsumsi gula. “Terima kasih, Sayangku.”“Mau sarapan apa, Pi? Aku tadi sudah buatkan roti isi dan ada nasi goreng putih kesukaan Papi juga, lho,” ujarnya menawarkan.“Wah, nasi goreng putih, ya? Aku makan itu aja, Mi.” Semangat sekali Bram saat mendengar Airin memasakkan makanan kesukaannya. “Oke, aku ambilkan, ya,” dengan cekatan Airin melayani suaminya.“Mi, kayaknya aku
Read more