All Chapters of Jenderal Naga Perkasa: Chapter 561 - Chapter 570

Thea menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kita akan membicarakannya setelah kasus James selesai." "Tentu saja." Gladys berdiri dan menarik Benjamin pergi, tersenyum. “Thea, istirahatlah. Ayah dan Ibu akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk saudaramu.” "Mhm." Thea mengangguk. Setelah Gladys dan Benjamin pergi, Thea menatap Quincy dan mendesah kesal. “Quincy, apa menurutmu aku terlalu kejam? Lagi pula, sejak dia menikah ke dalam keluarga Callahan, dia bekerja tanpa lelah tanpa satu keluhan pun. Selain itu, dia memperlakukan aku dengan sangat baik. Sekarang setelah sesuatu terjadi padanya, aku malah berpikir untuk menceraikannya.” "Aku…" Quincy tidak tahu harus berkata apa. Dari sudut pandangnya, dia sangat berharap Thea dan James bercerai. Namun, sebagai sahabat Thea, dia tidak ingin mereka berpisah. “Aku pikir James adalah pria yang jujur dan tulus. Aku tidak keberatan kalau dia menghabiskan uang untuk pelacur, tetapi apakah dia harus melakukan kejahatan seperti itu

Meski baru jam delapan pagi, tempat itu sudah penuh sesak dengan orang. Tempat itu gaduh. James tiba lebih awal. Kali ini, dia berusaha tidak menonjolkan diri. Dia telah menginstruksikan Newton untuk membeli tempat duduk yang tidak terlalu jauh di belakang atau terlalu dekat di depan. Dia mengambil tempat duduk dan menunggu dengan sabar. Dia penasaran ingin melihat apa yang dilakukan Lucas Hamilton dari Rumah Sakit Universal dan Jonathan Harris dari Goryeo. Pada saat itu, pembawa acara konferensi medis naik ke atas panggung. Dia adalah seorang aktris populer bernama Delilah Kimberly. Mengenakan gaun merah, sosok montoknya terlihat oleh semua orang. Dengan mikrofon di tangan, dia naik ke atas panggung. Tawanya yang merdu bergema di seluruh lokasi tersebut. “Betapa menggembirakan! Konferensi medis bahkan belum dimulai, dan aku sudah sangat bersemangat. Aku sudah lama bermimpi untuk menyaksikan sesama dokter genius Sol berkumpul dan bersaing untuk mendapatkan kehormatan tert

James berkata, “Mereka memanggilmu. Pergilah." "Tetapi aku…" James dengan ringan melambai. "Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja.” "Baiklah." Thea memakai penyuara jemala itu dan dengan cepat kembali ke dalam Balai Pertemuan. Di bawah tatapan waspada penonton, dia naik ke atas panggung. Seratus dokter teratas telah berkumpul di atas panggung. Aturan kompetisi telah ditetapkan. Delilah dan Kevin mengumumkannya. Aturan kompetisi medis itu sederhana. Aturannya yang digunakan adalah sistem gugur satu lawan satu. Lima puluh pemenang akan masuk ke tim pemenang. Sementara itu, lima puluh sisanya yang kalah akan pasangkan secara acak dan memasuki babak sistem gugur satu lawan satu selanjutnya. Pemenangnya, sekali lagi, akan maju ke tim pemenang. Kemudian, mereka akan kembali dipasangkan secara acak dengan seseorang dari tim pemenang dan melanjutkan babak sistem gugur satu lawan satu. Setelah mengumumkan aturan kompetisi, sebuah TV LCD muncul. Seratus nama terda

James melirik Francois dan berkata dengan dingin, "Tuan Cortez, apakah kamu mempertanyakan keberpihakan konferensi medis Solean? Di sini ada banyak reporter dan kamera... Dengan penonton yang berjumlah seratus ribu dan jutaan penonton yang menonton langsung sekarang, apakah kamu mencoba mengatakan bahwa aku curang?" "Kamu pasti curang. Bagaimana seorang anak muda sepertimu dapat dengan benar mengidentifikasi begitu banyak tumbuhan menggunakan indra penciuman mu dalam waktu sesingkat itu? Bahkan jika matamu terbuka, tidak mungkin kamu bisa melakukannya secepat itu!" Francois tidak bisa mempercayainya. Dia tidak percaya bahwa seorang anak muda seperti James akan memiliki kemahiran dalam kedokteran. Delilah berkata, "Karena lawan telah mengajukan pertanyaan tentang keadilan kompetisi, aku ingin mengundang juri untuk menyelidiki apakah ada yang salah dengan penutup matanya." James memberikan penutup matanya kepada juri. Setelah memeriksanya, mereka tidak menemukan ada yang sala

Delilah melanjutkan, "Kami baru saja menerima kabar bahwa seseorang tidak puas dengan aturan kompetisi. Orang itu adalah Jonathan Harris dari Rumah Sakit Universal. Sekarang kami akan mengundang Tuan Harris ke atas panggung." Mendengar ini, Jonathan naik ke atas panggung. Dihadapkan dengan penonton dan kamera yang tak terhitung jumlahnya, dia tetap tenang. Kevin bertanya, "Tuan Harris, tolong beri tahu kami aspek mana dari aturan kompetisi yang membuatmu tidak puas." Jonathan mengambil mikrofon dari staf dan berkata, "Aku sangat tidak puas dengan aturan-aturan kompetisi medis tahun ini. Berapa lama waktu yang kita butuhkan jika kita berkompetisi satu per satu? Aku menyarankan agar kita semua berkompetisi sekaligus." Delilah tersenyum. "Aturan kompetisi telah ditetapkan oleh sekelompok rumah sakit. Kami tidak dapat mengubahnya hanya karena kamu tidak setuju." "Begitukah?" Jonathan tersenyum dan menunjuk ke Jay, yang duduk di paling depan kursi penonton dan berkata, "Yang k