Semua Bab Jenderal Naga Perkasa: Bab 181 - Bab 190

James tidak ingin menjadi terkenal.“Kakek tahu Raja Blithe, kan? Di masa lalu, dia memiliki konflik dengan jenderal ku, Naga Hitam. Dia akan menghentikan perayaan ulang tahunmu jika dia mengetahui bahwa Rumah Bangsawan adalah milik Naga Hitam. Akan sangat merepotkan jika itu terjadi.”Lex gemetar mendengarnya.Dia tidak boleh menyinggung Raja Blithe.James sangat puas dengan reaksi Lex, jadi dia melanjutkan, “Selama Kakek tidak mengatakan apa-apa, tidak akan ada yang tahu. Kakek bisa mengumumkan bahwa Rumah Bangsawan adalah milik seorang teman lama Kakek. Itu pasti akan menjadi pers yang bagus untuk Keluarga Callahan.”James sudah menyiapkan rencana untuk Lex.Karena Lex adalah orang yang cerdas, dia seharusnya tahu bagaimana menghadapinya.Lex menepuk bahu James. “Keputusanku untuk membiarkanmu menikah ke dalam keluarga Callahan benar, James. Ini adalah keputusan terbaik dalam hidupku! Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku dapat mengadakan perayaan sebesar itu pada usia dela

“Sialan kamu James! Bagaimana Kakek bisa ditipu olehnya? Kenapa Kakek percaya pada James? Apakah Kakek benar-benar berpikir bisa merayakan ulang tahunnya di Rumah Bangsawan?” Mega mengeluh.Wajah Lex memerah karena malu.'Bagaimana mungkin? James telah meyakinkan aku bahwa aku akan dapat mengadakan perayaan ulang tahunku di Rumah Bangsawan dan bahkan aku akan dapat mengakses tempat tersebut terlebih dahulu.'“Apa kalian yakin dengan apa yang kalian bicarakan? Apa kalian tahu siapa yang mengizinkan aku untuk mengadakan perayaan ulang tahun di Rumah Bangsawan?” Dia menegakkan punggungnya dan memarahi para penjaga."Pergilah, Pak Tua!"Para penjaga keamanan mulai mengusirnya."Hei, ada apa ini?"Seorang pria mengenakan jas dan dasi berjalan dengan tangannya di pinggang seorang wanita seksi."Tuan Xenos.”Para penjaga keamanan menundukkan kepala mereka dengan hormat,Orang yang muncul adalah manajer Distrik Vila Goodview dan merupakan atasan langsung dari para penjaga keamanan. D

Lex mengayunkan tongkatnya begitu James berjalan memasuki pintu.Namun, James dengan mudah menghindarinya.“Apa yang terjadi, Kakek? Kenapa Kakek begitu marah?”"Dasar sampah!" Lex memasang ekspresi marah. Dia telah kehilangan muka dan dipukuli oleh beberapa penjaga keamanan hanya karena mempercayai kata-kata James.Kejadian ini jauh lebih memalukan daripada ketika ia diusir oleh seorang jenderal wilayah militer.Lex berdiri, menunjuk hidung James, dan memarahinya, berkata, “Dasar sampah! Apa kamu berniat mempermalukan keluargaku?”“Kamu bukan lagi menantu keluarga Callahan, James!”“Kamu tidak punya hati nurani sama sekali! Kami memberimu makan, mencukupi kebutuhanmu, tetapi yang kamu lakukan hanyalah mempermalukan keluarga kami!”Anggota keluarga Callahan memarahinya dan merendahkannya.Namun, James janya memasang ekspresi wajah yang bingung.“Apa yang terjadi, Kakek?” Dia bertanya dengan cemberut."Beraninya kamu masih bertanya padaku?" Lex mengayunkan tangannya ke arah J

Brody melangkah maju dan menendang Zack. Dia adalah seorang perwira unit polisi khusus dan dengan demikian memiliki tendangan yang lebih kuat.Zack jatuh beberapa kali di tanah.Namun, dia tidak berani mengeluh dan bangkit kembali untuk berlutut.Tommy menjadi sombong dan berjalan dengan percaya diri. Dia mendekat dan berjongkok di depan Lucy. Kemudian, dia mengangkat dagunya untuk mengangkat kepalanya. "Apakah kamu ingat saat meludahiku, Lucy?" katanya dengan sangat sombong.Lucy gemetar ketakutan dan memohon belas kasihan, "T-Tommy, aku melakukan kesalahan. Maafkan aku.""Keamanan!"Dua penjaga keamanan Callahan mendekat dan bertanya, "Tuan Tommy, apa perintahmu?" "Pukuli mereka!" Tommy menunjuk penjaga keamanan yang berlutut di tanah dan memerintahkan untuk memukulinya."Dimengerti."Kedua penjaga keamanan itu mengepalkan tangan mereka dan mulai memukuli Zack dan para penjaga keamanan, yang masih berlutut di tanah.Erangan demi erangan terdengar di luar vila Callahan.

Tiba-tiba, sebuah mobil mendekati vila.Seorang wanita jangkung berkulit putih mengenakan pakaian profesional turun dari mobil.Wanita itu adalah Thea.Setelah mengambil alih perusahaan, dia melihat beberapa masalah keuangan setelah menyelidiki dokumen. Jadi, dia datang ke vila untuk menanyakannya.Tanpa diduga, dia melihat James berdiri di depan vila Callahan begitu dia turun dari mobil.Dia membeku tetapi menguatkan dirinya sendiri, berjalan mendekat, dan menyapa, "Kakek."Ekspresi Lex melembut, dan senyum muncul di wajahnya saat dia melihat Thea. "Apa yang membawamu ke sini, Thea?""Kakek, aku sedang memilah-milah dokumen keuangan perusahaan dan menemukan beberapa masalah yang ingin aku tanyakan.""Baiklah, mari kita bicara di dalam."Meskipun Lex memiliki sikap yang sangat baik terhadap Thea, ekspresinya berubah begitu dia melirik James. Dia segera memarahinya. "Masuk dan selesaikan masalahmu dengan Thea karena dia ada di sini secara langsung."Thea melirik James dan mema