Home / Rumah Tangga / Fall in Rose / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Fall in Rose: Chapter 61 - Chapter 70

74 Chapters

62. Karma?

"Apa kau sering ke pemakaman Min-joon Hyung?" tanya Min-Jae sambil memotong daging steak di piringnya."Lumayan sering. Terima kasih mau mengundangku ke acara makan malam keluarga kalian.""Tentu saja kau harus hadir. Kau juga sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri, Noona." Minjae kembali mengunyah dagingnya. "Omong-omong kenapa kau sering datang ke pemakaman hyung? Apa kau punya masalah?""Ah... tidak. Aku hanya merindukan hyung-mu." Rose mengelak dengan merekahkan senyumannya."Aku tau kau berada di posisi sulit. Jika kau merasa pernikahanmu tidak baik, berhentilah memaksa dirimu untuk orang lain. Meskipun kenyataannya mementingkan kepentingan orang lain itu jauh lebih baik. Tapi bagaimana jika kau terluka dan tidak bisa lagi menolong seseorang? Itu akan menyiksa dirimu sendiri." tukas Min-Jae.Entah mengapa hati Rose terasa pedih. Tak keruan saat dirinya benar-benar terekspos untuk pertama kalinya di atas acara besar sebagai kekasih Park Chan. Sesaat merasa sangat senang. Chan jug
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

63. Ketakutan

Chan dan para staf berkumpul di sebuah ruangan khusus. Beberapa make up artist tengah merapikan rambut dan pakaian Park Chan. Sampai pada hasil yang sempurna. Sesekali pria dengan tinggi semampai itu melihat penampilannya di sebuah kaca maha besar yang dapat menampilkan hampir seluruh tubuhnya."Wah! Ratu kita datang!" Para staf bersorak saat mendapati ana telah siap dengan gaun malam berwarna hitam. Itu membuat para pria sakit mata.Kulitnya yang putih berseri bak mutiara berbalut dengan gaun yang gelap. Semakin membuat ana bercahaya. Bahkan chan lupa caranya bernapas. Satu yang hampir tidak pernah dilihat oleh Chan. Han Na-Na meninggalkan kacamata bulatnya. Kemiripannya dengan Ailin menjadi 97%. Chan gemataran. Bayang-bayang Ailin seolah bisa dilihat dengan jelas di hadapannya."Kau cantik tanpa kacamatamu, Na-Na." Entah apa yang membuat Chan mengusap sebelah pipi lembut perempuan itu.Na-Na sempat merinding, tapi ia berusaha untuk tenang. "K-kamsahamnida.""Tuan, apa anda sudah siap
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

64. Yang Terlupa

"Saranghae, Park Ji-Hyun.""Hmm? Park Ji-Hyun??""Tentu saja. Kau sudah resmi menjadi Nyonya Park. Bahkan sejak lama.""Aiish! Baiklah. Aku juga mencintaimu, suamiku Park Chan. Jangan pernah dekat dengan wanita manapun, selain aku.""Wah... Aku tak menyangka jika Rose Noona yang jual mahal itu akhirnya menerimaku? Berarti usahaku untuk memikatmu berhasil?""Tidak usah banyak bicara! Aku sedang berusaha menerimamu jika kau bersikap baik dan jangan menoleh kepada yang lain!""Itu sulit. Kau tau, aku selalu dikelilingi wanita cantik. Artis ku, dan yang lainnya, semua cantik. Bagaimana?"."Ya! Ceraikan aku saja kalau begitu!""Ah... jangan marah. Aku tidak akan melakukan itu. Aku janji.""Sungguh? Apa kau juga akan berjanji untuk tidak mengingat Ailin?""Tentu saja. Dia bahkan tidak kembali."Rose tersenyum kecut mengingat percakapannya beberapa waktu lalu dengan Chan. Itu seperti omong kosong. Janji-janji palsu yang sangat menjijikkan. Apa salah dan dosa yang Rose miliki, sehingga ia mend
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

65. (Seolah) Berpaling

Di sudut ruangan, Rose terduduk menkuk lutut. Ia merasakan sesak begitu dalam saat Chan sungguh tidak hadir. Chan mengkhianatinya. Bahkan Rose harus bermurah hati di hadapan Hyo-Joo bahwa suaminya itu sedang sangat sibuk dan akan merayakan hari kelulusannya di hotel. Benar. Rose memang sedang berada di hotel, tapi tak ada perayaan apapun. Bahkan sampai detik ini Chan belum juga menghubunginya. Hatinya sudah begitu nyeri dipenuhi kekhawatiran dan kekecewaan, Rose lantas menghubungi Si-Woo. "Uhmm... Apa kau sedang bersama Chan?" tanya Rose. "Ah... iya, Nona. Saya sedang di lobi gedung kementrian pariwisata. Tuan Chan banyak sekali pertemuan dan besok pagi ada syuting. Tolong dipahami jika Tuan Chan tak menjawab telepon." Rose menghempaskan satu napas bertenaga. Ia memijat kening yang berdenyut kencang. "J-jadi, dia tidak pulang lagi?" "Malam ini sepertinya pulang, Nona." "Kemarin? Apa Chan tak ingat ada sesuatu yang harus dia datangi?" "Uhmm... Omo?! Upacara kelulusanmu?!" Si-Woo
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

66. Antagonis

Rose melangkah tanpa daya. Seketika ia langsung terduduk di sofa. Dadanya terasa nyeri. Sesekali ia memberikan sebuah pukulan kecil di sana untuk meredakan nyeri yang kian menjalar. Tetapi, Rose tidak bisa menangis. Air matanya seolah sudah bosan untuk menitik.Seketika pintu kamar Rose terbuka. Ada sosok Chan di ambang pintu. Dengan riang, ia menyapa Rose. Seolah tak ada kesalahan yang dibuatnya.Rose menoleh. Menatap pria itu dengan tatapan yang lebih tajam dari belati. Ia terlalu sesak untuk menahan nyeri yang diraskan, terlebih melihat chan yang seolah tidak berdosa."Pergilah!" Rose masih berucap lembut."Aku tau, kau pasti mengingat kejadian ta...""Kau tuli?" Rose memotong kalimat Chan.Pertanyaan itu membuat Chan seperti tertusuk tombak. Rose biasanya tidak pernah berkata kasar sekalipun. Dengan segala keraguan, Chan kembali menutup pintu kamar pelan.Rose mendengus kasar. Ia melemparkan tas yang ada di pangkuannya. Ia beranjak menuju ranjang, namun langkahnya tiba-tiba terhent
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

67. Perang Dunia

Chan tampak segar. Ia selalu berpenampilan santai jika pergi ke kantor. Berkaos putih tipis dibalut kemeja denim tebal diluarnya. Langkahnya terhenti saat mendapati keramaian di sudut dapur. Chan mengerutkan keningya, melihat rose tengah membantu nara menyiapkan sarapan pagi seraya bercengkrama. Menebarkan senyumnya dengan mudah, seolah tidak ada hal apapun yang terjadi padanya."Oh, Chan?!" sorak Rose riang sambil membawakannya makanan. Menarik satu kursi untuk pria yang sedang mengamati pergerakannya. "Makanlah, kau perlu banyak energi. Kau sibuk, kan?"Chan mematung sambil memikirkan beberapa asumsi. Ia semakin dibuat pening oleh sang istri. Semalam, ia melihat perempuan itu hancur sejadi-jadinya seperti tidak ada waktu lagi untuk hidup. Pagi ini, Rose justru terlihat berbinar."Kenapa?" Rose menemukan Chan yang masih saja berdiri. Keningnya pria itu berkerut. "Tugasku menjadi istrimu selesai hari ini, kan?" Pertanyaan itu terucap begitu saja melalui bibirnya.Detik itu juga, jantu
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

68. Tim Pembela

Suasana di Poli Onkologi salah satu rumah sakit elit di Seoul itu begitu ramainya. Pasien tengah mengantre untuk rawat jalan maupun konslutasi pada dokter di bidangnya. Salah satu dokter yang memiliki cukup pasien hari itu adalah dr. Seo Ji-Hyun.Dua orang telah keluar dari ruangannya bersamaan dengan seorang perawat yang kemudian memeriksa data pasien antrean selanjutnya."Ok, selanjutnya nomor pedaftar...."Belum sempat menamatkan kalimatnya, seorang berbalut jaket hoodie hitam itu hendak memasuki ruangan praktik Dokter Seo Ji-Hyun atau yang lebih dikenal sebagai Dokte Rose."Oh?! Tuan?!" perawat perempuan tersebut menahan pergerakannya. "Anda siapa? Saya bahkan belum menyebutkan nomor pendaftarannya!"Sosok dalam balutan topi yang sedang menyembunyikan wajahnya itu hanya melirik sinis dengan tatapan tajam, lalu menghempaskan tangan perempuan tersebut dan menerobos masuk. Namun, perawat itu terus berusaha menahan pergerakan sosok misterius itu yang pada akhirnya berhasil membuka pin
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

69. Defendant

"Apa kau mengingatku, Park Chan-ssi?" tanya Hyo-Joo memastikan. Ketiganya telah berada di ruangan chan. Duduk saling berhadapan satu sama lain.Chan seperti mengingat sesuatu. "Entahlah. Sepertinya aku pernah melihatmu dengan Rose Noona saat di Daegu.""Ingatanmu bagus juga." Hyo-Joo tersenyum tipis. "Aku teman dekat Rose.""Apa kita perlu berkenalan lagi, Tuan Chan?" Giliran Min-Jae angkat bicara."Uhmm... Kau Yook Min Jae?" Chan memastikan lagi."Aku adalah pria yang kau hajar waktu itu. Tapi aku berbaik hati untuk tidak melaporkanmu karena ternyata kau punya hubungan yang spesial dengan Ji-Hyun Noona," terang Min-Jae samar-samar. Sempat membuat kening Chan berkerut. Apalagi saat mendengar pemuda itu memanggil istrinya dengan nama aslinya. " Sayangnya kita belum berkenalan dengan benar. Kau hanya tau namaku saja, tapi kau belum tau siapa aku sebenarnya." Min-Jae semakin membuat Chan penasaran."Ya! Tujuan kalian datang kesini untuk apa? Sebenarnya aku juga tidak punya banyak waktu un
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

70. Stress

Namun ada satu keganjalan di hatinya. Chan buru-buru meminta para staf dan karyawan dari seluruh divisi berkumpul di aula besar tanpa ada yang absen satu orangpun. Hal seperti ini menimbulkan banyak tanya bagi mereka. Jika Chan mengumpulkan seluruhnya, maka akan ada hal yang sangat penting. Brukk! Chan melempar beberapa majalah ke lantai. Menimbulkan suara yang menggema ke seluruh sudut ruangan. Semua penghuni aula terperanjat dengan situasi horor macam ini. Seketika kesunyian begitu terasa. Benar saja, jika Chan murka, maka ia akan lebih seram dari hantu valak. "Kalian sudah melihat berita tentangku?" tanya Chan dengan napasnya yang masih tersengal-sengal akibat menahan emosi. "Ini pencemaran nama baik! Ini tidak benar!" Ia memekik. Wajahnya sangat menyeramkan. "Aku bahkan tidak memiliki hubungan apapun dengan Han Na-Na! Aku tidak akan pernah marah dengan segala pemberitaan buruk tentangku. Tapi jika berita tersebut membawa dampak buruk untuk Rose, maka aku tidak akan diam saja!!!
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

71. Shoot!

Chan memasuki ruangan dokter Ko Tae-Song tanpa permisi, membuat pria berambut silver itu terkejut akan kedatangannya."Apa kau tau dimana istriku?" Chan bertanya seraya mengatur tempo napasnya yang berantakan "Tidak... Maksudku, Dokter Rose. Kekasihku.""Ah... Dokter Rose sudah mengakhiri kontrak kerjanya dengan kami sejak sore tadi."Chan tercenung. Matanya membulat. Ia seolah berada di atmosfer yang berbeda. Semakin lemas mendengar kalimat Dokter Ko."Tidak mungkin!" Chan menggeleng.Dokter Ko lantas mengeluarkan surat pengunduran diri Rose dari Rumah Sakit Haesung-Seoul yang telah disetujui sore tadi. Dokter Rose sudah mengurus semua ini sejak seminggu yang lalu. Tapi kami baru menyutujuinya.Chan membaca seluruh surat yang Rose buat dengan seksama. Di detik selanjutnya, Chan berteriak frustasi. Sepertinya Rose benar-benar ingin bercerai dengannya dan kembali ke Daegu. Dada pria itu tampak naik turun penuh dengan emosi yang ingin meledak. Tidak pada tempatnya.^^^Na-Na mengambil be
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status